Putri Adelia Cantika

202 7 0
                                    

Anak pertama dari dua bersaudara. Dibesarkan oleh seorang ibu tunggal dari usia lima tahun. Putri memiliki seorang adik yang saat ini duduk dibangku kelas 2 SMA. Namanya Putra Adelio. Jarak mereka hanya dua tahun.

Putri baru saja menamatkan pendidikan menengah atasnya tahun lalu. Gadis itu memilih untuk langsung bekerja mengingat ekonomi keluarganya yang tak terlalu baik. Putri ingin meringankan beban ibunya. Untuk itu, ia tak melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi. Untung saja, galery tempat ia magang ketika sekolah dulu menawarkan Putri langsung bekerja setelah tamat kuliah. Jadi, sedikit banyak, Putri bisa membantu pendidikan adiknya. Hingga ibunya bisa lebih santai dalam menjalani hidupnya.

Putri juga tak menyangka, berkat kesabarannya, ia mendapatkan pekerjaan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ia dipilih untuk menjadi tukang rias Arkana Samudra, idolanya dari ia masih sekolah. Putri ibarat mendapat durian runtuh, dapat uang dan juga bisa bertemu Arka setiap hari. Hebatnya lagi, ternyata Arka tipe orang yang sangat menyenangkan. Ia mau berbaur dengan Putri yang bukan siapa-siapa.

"Tolong Arkanya di touch up!" ucap Raffa begitu Arka menyelesaikan sebuah adegan di series yang sedang dikerjakan.

Putri dengan sigap mengambil perlengkapannya dan mulai membersihkan make up Arka yang tadi.

"Tolong minum!" ucap Arka kepada asistennya.

Pemuda kemayu yang bernama Bobi itu langsung memberikan sebuah botol mineral kepada Arka.

Namun, entah karena tidak fokus atau apa, Arka menjatuhkan minumannya, membuat celana pemuda itu jadi ketumpahan minum.

"Astaga, lo nggak papa?" ucap Putri langsung menyambar beberapa helai tisu dan memberikannya kepada Arka.

"Mungkin gue agak kelelahan!" jawab Arka kikuk.

Wajar saja, sekarang sudah pukul 10 malam. Padahal syuting dimulai dari subuh tadi.

"Lo nggak pa-pa?" tanya Raffa yang nampak khawatir.

Arka menggeleng, ia lalu berdiri dan pergi mengganti celananya yang telah disiapkan oleh Bobi.

"Kayanya dia kurang enak badan!" ucap Putri kepada Bobi.

"Ia, gue rasa juga gitu. Aduuh, jadi nggak enak gue!" ucap Bobi membereskan perlengkapan Arka yang sudah tidak dipakai.

Tak lama, Arka kembali dengan wajah yang lebih segar. Ia lalu kembali ke lokasi syuting karena mereka akan melanjutkan pengambilan gambar.

Putri ikut membereskan perlengkapannya. Ini adalah adegan terakhir mereka pada malam ini. Putri cukup menyisakan pembersih untuk wajah Arka nantinya. Setelah itu, tugasnya hari ini telah selesai. Putri sudah merindukan kasur di rumahnya.

____

Sudah setengah jam Putri menunggu taksi online pesanannya. Namun, taksi yang ia pesan tidak kunjung datang. Padahal, ia menunggu hanya seorang diri di pinggir jalan. Putri melihat jam yang ada di pergelangan tangannya. Sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Bulu kuduk Putri mulai merinding. Tempat ini sangat sepi orang berlalu lalang. Pikiran buruk mulai menghantui kepalanya. Putri membayangkan kalau saja tiba-tiba ada orang jahat menghampirinya di saat ia sendirian seperti ini. Tidak ada yang akan membantunya. Putri geleng-geleng kepala. Ia mencoba menghubungi driver taxi online itu sekali lagi. Namun hasilnya nihil.

Tiba-tiba saja ada sebuah mobil berhenti di depan jalan tempat Putri menunggu. Mobil dengan kaca gelap yang biasa dipakai oleh artis-artis.

Seorang laki-laki yang tak asing lalu tiba-tiba membuka jendela mobil. Membuat Putri terpana.

"Masuk Put, biar gue antar!"

Putri tak dapat berkata apapun. Demi apa Arka berhenti di depannya dan menawari Putri tumpangan?

Arkana SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang