Perhatian untuk kesayangan

174 10 2
                                    

Ini adalah hari pertama Putri kembali bekerja setelah cuti selama satu minggu. Perbedaannya, sekarang ia dijemput dan pulang bersama dengan Arka. Mereka berdua memutuskan untuk menjalani hubungan secara privat. Alasannya, agar keamanan Putri bisa terjaga. Arka mau privasi Putri terjamin dan kalau ada malasah, gadis itu tak akan kena dampaknya.

Mereka bekerja secara profesional. Arka adalah artis yang ditangani Putri di tempat kerja mereka.

Putri telah selesai merias wajah Arka. Saat ini pemuda itu juga sudah memulai syutingnya. Putri jadi punya waktu istirahat sampai nantinya Arka selesai mengambil gambar. Putri tak sengaja melihat selebaran di atas meja ruangan Arka. Seorang make up artis favorit Putri akan membuka kelas belajar makeup profesional bulan depan. Sebenarnya itu impian Putri dari dulu. Ia ingin ikut kelas tersebut. Tapi Putri sadar diri. Ia tak mungkin bisa membayar kelas tersebut. Karena biasanya seorang Flora Wijaya sang make up artis nomor satu itu selalu mengadakan kelas yang sangat privat. Hanya satu murid dalam kelas. Tak terbayang berapa harga yang harus Putri bayar. Lagi pula, dari pada mengeluarkan uang sebanyak itu, lebih baik Putri menabungkan uangnya untuk persiapan masuk kuliah adiknya tahun depan.

Keasikan melamun, Putri tak menyadari kalau Arka sudah ada di ruang make up tepan di hadapan Putri. Arka memperhatikan selebaran yang dipegang Putri. Ia yakin, karena itulah calon istrinya itu melamun.

"Udah selesai?" tanya Putri yang baru menyadari kehadiran Arka.

"Udah," jawab Arka.

Putri lalu mengambil pembersih wajah dan membersihkan wajah calon suaminya itu.

"Capek ya?" tanya Putri melihat mata Arka yang kelihatan sayu.

"Sedikit. Lihat kamu jadi hilang capeknya!" ucap Arka menggoda Putri.

"Ah, kamu bisa aja!" Putri lalu mengoleskan krim pelembab setelah membersihkan wajah Arka.

"Jalan yuk!" ajak Arka.

Putri mengeha napasnya. Ia menggeleng pelan.

"Nggak, kamu udah kelihatan capek. Kita langsung pulang aja!"

"Baru jam 9 malam!"

"Arka!"

"Iya deh. Tapi besok jalan ya. Besok aku libur!"

"Oke, sekarang pulang dulu, istirahat!"

Arka hanya mengangguk saja. Mereka lalu keluar dari ruang makeup dan langsung menuju parkiran, dimana Raffa dan Bobi sudah menunggu di sana.

****

Hal yang tak pernah terfikirkan sekalipun bagi Putri kalau Arka akan membawanya ke Flora Wijaya Academy. Tempat Flora Wijaya akan membuka kelas eksklusif yang diimpikan Putri. Putri sangat antusias melihat ruangan yang dipenuhi dengan hal-hal berbau makeup seperti impian Putri. Putri belum tahu tujuan Arka membawanya ke sini. Ia hanya mengikuti saja langkah pemuda itu sampai akhirnya mereka sampai di sebuah ruangan.

Seorang wanita cantik menyambut mereka berdua. Putri tahu betul siapa wanita itu. Beliau adalah Flora Wijaya, idola Putri dibidang permakeupan.

"Apa kabar?" ucap Flora bercipika-cipiki dengan Arka.

"Baik Mbak, mbak sendiri?" tanya balik Arka.

"Seperti yang terlihat. Baik dan selalu bersemangat. Apalagi hari ini dikunjingi bintang besar seperti kamu!"

"Mbak bisa aja!"

Flora lalu menatap Putri dari atas sampai bawah.

"Ini?" bisiknya ke arah Arka.

Arka hanya mengangguk pelan.

"Ah, selamat datang sayangku!" Ia lalu memeluk Putri dengan ramah.

Putri tentu saja bingung. Ia tak tahu harus bereaksi seperti apa.

Arkana SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang