Harum tapi Lemah

325 11 0
                                    

Beberapa waktu belakangan, nama Arka kembali menjadi topik hangat setelah viralnya ice bucket challenge yang ramai dikakukan berbagai kalangan untuk mengumpulkan donasi. Banyaknya orang yang melakukan tantangan semakin banyak pula nama Arka disebut diberbagai laman sosial media. Pemuda itu menjadi inspirasi banyak orang untuk lebih benyak berbuar baik kepada sesana.

Terdengar membanggakan. Tapi, dibalik itu semua, ada harga yang harus dibayar. Di balik kesempurnaan reputasi yang diraih, ada fisik yang jauh dari kata sempurna. Kesehatan Arka kembali menurun beberapa hari ini. Bahkan, saat ini pemuda itu harus terbaring di ruang ICU gara-gara gangguan pernafasan yang ia derita.

Tak ada yang bisa menjenguk Arka. Pemuda itu hanya bisa dilihat dari balik puntu kaca. Namun, di balik itu semua, dukungan untuk pemuda itu tak habis-habisnya. Bahkan sekelompok penggemar pemuda itu bahkan mengadakan do'a bersama untuk kesembuhan Arka.

Mama papa Arka juga langsung datang ketika Putri memberitahukan kondisi Arka. Sudah hampir satu bulan mereka tidak menjenguk Arka. Alasannya satu, biaya berobat pemuda itu sangatlah mahal. Ditambah dengan kesibukan mereka dalam membantu penelitian penyakit Arka. Jadi, mereka harus bekerja lebih keras lagi untuk mewujudkan semuanya. Namun, ketika Putri memberitahu kalau kondisi Arka sedang kritis, mereka meninggalkan semuanya. Saat ini, keadaan Arka lah yang paling penting. Pemuda itu sedang berjuang untuk bertahan hidup.
Dan yang bisa mereka lakukan adalah memberikan do'a dan support.

"Kamu pulang dulu gih! Istirahat, jangan sampai kamu juga ikutan sakit!" Mama Arka menasehati Putri.

"Putri di sini aja mah!" ucap Putri.

Mama lalu membawa Putri duduk di salah sutu bangku panjang tak jauh dari ruang icu, beliau lalu mengambil sebuah cermin kecil di dalam tas.

"Kamu lihat wajah kamu Put. Udah berapa hari kamu tidak tidur?" tanya mama mertua Putri.

"Tapi mah, nanti Arka sadar dan dia nggak nemuin aku gimana?"

"Putri, kamu dengar mamah! Apa menurut kamu Arka akan senang melihat keadaan kamu kaya gini?"

Putri lalu menghel napasnya lelah. Ia menundukkan wajahnya.

"Pulang nak. Nanti mama pasti akan langsung hubungi kamu kalau Arka udah sadar!"

"Baik ma. Putri pulang dulu. Nanti kalau ada apa-apa mama telfon ya!" ucap Putri berat.

"Baik! Sekarang kamu pulang, mandi, lalu tidur ya!"

Putri mengangguk. Ia lalu melangkahkan kakinya dengan gontai meninggalkan rumah sakit.

****

Putri terbangun saat ada yang mencubit-cubit pipinya. Gadis itu merungut kesal. Rasanya ia baru saja tertidur dan sekarang matanya dipaksa untuk terbuka. Putri menghela napasnya, melihat siapa gerangan yang menjadi tersangka  yang mengakibatkan Putri terbangun.

Ada seorang cowok ganteng yang wajahnya berada sangat dekat dengan Putri. Dia tersenyum, membuat kupu-kupu yang bersarang di perut Putri menjadi berterbangan. Wajah dengan lesung pipi tipis itu lalu tersenyum sambil mengecup singkat pipi Putri.

"Waktunya bangun!" ucap gadis itu.

Putri tersentak kaget melihat wajah yang begitu tampan itu menatapnya dengan penuh cinta. Putri tak bisa berkata apapun. Ia berharap ini semua bukan mimpi.

"Ayo! Hari ini aku akan mengajak kamu piknik ke pantai!" ucap lelaki itu.

"Arka!" Tenggorokan gadis itu terasa seperti terkekik hanya untuk mengucaplan satu nama itu. Ia lalu menepuk pipinya, berharap ini semua nyata.

"Cepetan sayang!" Pemuda itu lalu menggendong tubuh Putri menuju ke kamar mandi.

"Aku tunggu di luar. Dandan yang cantik!"

Arkana SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang