Tak Semenakutkan Itu

250 16 1
                                    

Kemunculan Arka di hadapan media kemarin membuat pemuda itu berada di pencarian nomor satu di media sosial. Pemuda itu bahkan menjadi trending dimana-mana.

Yang lebih ajaibnya, semua produk yang diiklankan pemuda itu terjual habis dipasaran. Begitupun dengan series yang dibintangi Arka mendadak juga trending dan memecahkan rekor penonton terbanyak.

Hal ini membuktikan bahwa penggemarnya masih menyayangi Arka. Banyak orang berempati dengan apa yang terjadi dengan pemuda itu. Banyak juga yang penasaran dengan apa yang terjadi dengan Arka.

Dan yang lebib mengharukan lagi, banyak brand yang mau Arka menjadi bintang iklannya. Mereka bahkan menawari Arka dengan harga yang fantastis. Undangan podcast juga banyak diterima Arka. Dan banyak juga yang mengundang Arka sebagai orang yang menginspirasi karena Arka masih bertahan dengan kondisinya yang seperti ini.

Arka tidak menyangka. Ia masih berguna walaupun ia tak bisa beraktifitas normal lagi.

"Gimana perasaannya setelah tampil lagi di publik?" tanya Putri sambil memakaikan lelaki itu sebuah syal. Karena malam ini hujan turun dengan derasnya.

"Lega!" Arka tersenyum sambil mendongak menatap wajah istrinya yang tengah berdiri.

"Lalu apa yang akan kamu lakukan seteleh ini?" tanya Putri lagi. Ia menyiapi Arka dengan coklat panas melalu sedotan.

"Aku akan ambil beberapa tawaran iklan!"

Putri lalu memilih duduk di samping Arka.

"Kamu yakin mau langsung bekerja?"

Arka mengangguk,

"Aku ingin membangun rumah singgah buat pasien yang mengalami hal kayak aku, namun memiliki nasib yang berbeda!"

"Tapi nanti kamu kelelahan!"

Arka lalu tersenyum ke arah Putri.

"Kamu cukup menjadi suport sistem aku. Aku akan bilang kalau misalnya aku udah nggak sanggup lagi."

"Aku bakal bantuin kamu! Aku bantuin melalui live aku. Nanti keuntungannya bisa buat bantu wujutin impian kamu!"

Arka mengangguk senang.

"Makasih ya sayang!" ucap Arka.

"Nggak perlu makasih Ka. Aku juga mau jadi orang baik kaya kamu!"

"Aku nggak sebaik itu Put!"

Putri lalu menggenggam tangan Arka,

"Kamu baik Ka. Selalu baik dari dulu!"

"Maksud kamu?"

"Kamu mungkin nggak ingat! Tapi kamu pernah bantuin aku waktu aku terdorong waktu ingin minta tanda tangan sama Jonathan!"

Arka teringat sesuatu, jadi gelang yang pernah di posting Putri di media sosialnya benar-benar dari Arka?

"Gelang itu? Kamu ingat?" tanya Arka.

Putri mengangguk, ia mengeluarkan gelang rajut yang pernah diberikan Arka dari dalam tasnya.

"Gelang ini sudah menemani aku beberapa tahun ini. Aku selalu jadiin ini gelang keberuntunganku!"

Arka menatap gelang itu dengan haru. Arka ingat sekali saat ia menemukan gelang itu. Berawal saat ia membelinya dari seorang nenek ketika ia pergi study tour waktu SD. Tak ada yang spesial. Tapi, Putri menganggapnya sebagai keberuntungan.

"Salah satu keberuntunganku adalah ketemu sama kamu. Kini, saatnya aku membagi keberuntunganku ke kamu. Aku kembalikan gelang ini. Aku yakin, nasib baik akan menyertai kamu." Putri kemudian memakaikan gelang itu ke tangan Arka.

Arkana SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang