Maafkan Aku Sayang

263 15 0
                                    

Putri terkulai lemas begitu ia keluar dari ruangan dokter. Gadis itu hampir saja tidak mempercayai apa yang sikatakan dokter kepadanya. Semua perihal Arka. Akhirnya Putri menceritakan semua yang dilakukan Arka perihal makan tersebut. Dokter mengatakan kalau hal itu sengaja dilakukan oleh Arka karena upaya bunuh diri. Lelaki itu sengaja tidak makan agar tidak ada nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya.

Tentu saja Putri tidak bisa percaya. Setahunya Arka tidak memiliki masalah apapun. Bahkan, terakhir kali pemuda itu bahkan mengatakan ingin operasi trakeostomi agar bisa hidup lebih lama. Tapi, ketika dokter mengatakan kalau Arka drpresi, Putri baru menyadari. Ternyata Arka tidak bahagia.

Putri tidak berani untuk menemui suaminya itu sekarang. Ia takut, pertahanannya kembali runtuh ketika melihat Arka dan membuat Arka semakin depresi. Tapi, ia juga ingin menjadi egois. Putri tidak mau kehilangan lagi. Cukup ayahnya yang pergi meninggalkan Putri, Arka jangan.

___

Sampai malam hari, Putri tidak juga muncul di kamar Arka. Membuat pemuda itu sangat khawatir. Bahkan, tadi sore perawat yang membantu membersihkan tubuh Arka. Hal yang tak pernah diperbolehkan oleh Putri sebelumnya. Biasanya, walau sesibuk apapun, Putri yang akan membantu Arka mandi atau menyeka badan. Tapi, kali ini Putri menyuruh perawat melakukannya. Berarti Putri benar-benar marah. Arka tak mau itu semua terjadi. Ia takut Putri meninggalkannya. Untuk itu, dari tadi pagi, Arka berusaha untuk jadi anak yang baik. Ia menurut ketika suster menyuapinya makan. Ia juga pasrah ketika suster membersihkan tubuhnya. Hal yang selama ini dilarang Arka karena hanya dengan Putri Arka tidak malu.

"Mbak Putri belum ke sini ya mas. Nanti sejam sekali. Saya cek keadaan mas Arka ya. Permisi!" ucap suster.

Arka hanya mengedipkan matanya sekali.

Suster itu lalu meninggalkan ruangan Arka.

Sunyi sekali.....

Arka benar-benar merindukan Putri. Ternyata pemuda itu salah. Ia tak bisa hudup tanpa Putri. Baru satu hari saja Putri tidak ke sini. Arka benar-benar galau. Putri adalah separuh dari Arka. Jadi, kalau gadis itu tidak ada, maka separuh dari Arka akan ikut hilang.

***

Putri baru kembali ke rumah singgah hampir tengah malam. Pikirannya sudah kembali jernih ketika ia kembali ke rumah tadi pagi. Putri hanya ingin menenangkan diri untuk menghadapi Arka nantinya. Ia harus memiliki tubuh serta fisik yang kuat untuk kembali menjadi garda terdepan buat Arka. Jadi, ia hanya butuh satu hari. Sekarang ia akan menghadapinya. Kembali menjadi penguat untuk suami yang paling ia cintai.

"Eh, mbak Putri, baru kelihatan!" ucap salah satu perawat yang ada di rumah singgah.

"Eh, iya sus. Tadi sedikit sibuk jadi bari bisa ke sini malam!" jawab Putri sedikit berbohong.

"Mas Arkanya sedikit demam mbak. Tapi tadi udah dikasih penurun panas sama dokter!"

Wajah Putri menegang.

"Arka demam mbak? Kok nggak kasih tahu saya?" tanya Putri sedikit kesal.

"Maaf mbak. Tapi, dari tadi siang hp mbak Putri nggak aktif!"

Putri merutuki dirinya sendiri. Ia baru ingat kalau ia belum mengisi daya ponselnya dari tadi pagi. Pantas saja tal ada telpon yang masuk.

"Ya udah Sus. Saya lihat Arka dulu ya!" ucap Putri langsung meninggalkan suster tersebut.

Ia langsung masuk ke ruangan Arka. Hal pertama yang Putri lihat adalah, Arka tengah tertidur dengan bantuan oksigen.

Putri menatap pemuda itu sendu. Kemudian ia mendekat dan duduk.di kursi yang ada di samping ranjang. Putri langsung menggenggam tangan suaminya itu. Rasa bersalah kembali menghinggapinya. Mungkin Putri terlalu meratapi kesedihannya sampai ia lupa kalau ada Arka yang selalu membutuhkannya. Ia yakin Arka sakit karena kepikiran dirinya. Mungkin Arka berfikir kalau ia marah dan sengaja untuk menjauhinya.

Arkana SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang