Chapter 5

1.4K 88 6
                                    

Happy reading

"Gue nggak mau ke kelas itu lagi ya!" Ucap apo kesal mengingat kejadian yang tadi.

"Gimana po gede kan tangan mile pas remas pantat lu"tanya Jennie dan memukul pantat Apo.

Plak...

"Babi! Pantat gue masih sakit ya gara-gara tu manusia setan!" Kesal Apo, apa pantat nya baik-baik saja? Apo pikir tidak karena pantatnya terasa ngilu saat duduk.

"Jangan-jangan memar tuh makanya ngilu"

"Lah masa? Coba liatin gue dong" suruh Apo.

"Masih di sekolah ya! Kalau gue liatin pantat lu di kira mau lakuin hal cabul kita di sekolah tolol!"

"Ya udah nanti pas pulang sekolah liatin ya"

"Iye nyonya, ayo dah ke kantin udah bunyi ni cacing dalam perut" ajak Jennie.

"Lah nggak bawa bekel lu?"

"Gue berangkat pagi demi jemput tuan putri jadi mana sempet bikin bekel" cibir Jennie ke Apo.

"Yang nyuruh lu buat manggil gue pagi banget siapa coba cihhh!"

"Ye terserah jadi ayo makan, lu bawa bekel lu nanti masalah air gue beliin deh"

"Gas lahhh"

Skip di kantin.

"Lu tunggu disini gue mau pergi beli makanan dulu"

Apo dan Jennie memilih meja yang ada di sudut ruang kantin agar mereka tidak terlalu terlihat di sana.

Srett...

Suara tarikan kursi.

"Cepet banget lu balik nya" tanya apo tidak melihat siapa yang duduk di depan nya karena asik bermain game di ponsel nya.

"Mana min-" Apo memicingkan matanya setelah tau ternyata yang duduk di depan nya adalah mile bukan Jennie.

"Ngapain lu disini?" Tanya apo judes.

"Judes banget sih? Lagi pms?"

Apo merotasi kan matanya dan segera berdiri dari duduk nya.

Sett....

Pergelangan tangan Apo di tarik oleh mile.

"Lepasin!"

"Kamu jangan pergi! Duduk lagi disini"

"Nggak mau! Mana mau aku duduk sama dedemit kek lu sialan!"umpat Apo.

"Mulut mu lucu saat berkata kasar jadi jangan marah jika aku tiba-tiba mencium mu"

"Cium saja pantat ku!"ucapan apo tanpa sadar membuat mile yang mendengarkan tersenyum.

"Bisa jika itu mau mu"

"Homo kurbel lu!"

"Hahaha lucu nya" tawa mile.

Apo rasanya pengen banget kabur tapi dia melihat wajah davika yang baru masuk ke kantin, entah angin darimana dia kembali duduk padahal tadi udah berdiri.

"Yahh sebaiknya aku duduk bersama siswa tertampan di sekolah ini agar rasa makanan ku semakin enak" ucap apo manis saat davika sudah dekat dengan mereka.

"Mile kenapa kamu tidak menunggu ku?"ucap davika dengan suara yang di manjakan, entah kenapa Apo merasa jijik mendengarkannya padahal dulu dia sangat suka dengan nada bicara itu, apa karena efek jadi mantan makanya kek gitu.

"Tidak ingat" balas mile datar.

"Kenapa kamu bisa bersama dia?" Tanya  davika yang sadar kalau yang bersama mile adalah Apo sang mantan.

"Ingin berkenalan" mile.

"Oh jadi kamu sudah tau kalau ap-AKHHHH" teriak davika yang baju nya tertumpah es teh milik Jennie.

"Ehh sorry gue kagak sengaja sumpah! Tali sepatu gue kebuka dan ke injak maafin gue"Jennie berusaha mengeringkan baju davika dengan tisu, wajah davika sudah memerah menahan amarah.

"Ishhh dasar bodoh! Ayo mile kita pergi dari sini" davika menarik tangan mile agar mereka keluar dari kantin, mile hanya pasrah saja saat di tarik oleh davika.

Melihat kepergian mile dan davika, apo bernafas lega.

"Hufff untung lu datang tepat waktu" apo bisa menghela nafas dengan tenang, jantungnya sudah berdebar kencang tadi saat davika hampir menyebut siapa diri nya.

"Iya gue udah was-was sih pas tadi liat davika masuk makanya gue cepet-cepet ke sini"

"Tapi kasian davika baju nya lu siram es teh tadi"

"Kagak papa elah pasti punya baju ganti dia"balas Jennie cuek.

"Tapi di liat-liat akting lu buruk"

"Buruk gimana nya?"

"Sepatu lu nggak pakek tali begok hahaha!"

"Lah iya hahaha"

Tawa mereka berdua membuat murid yang ada di kantin menatap mereka aneh.

Sepertinya Apo akan mengikut saran Jennie untuk membalas davika, sedikit bermain-main tidak masalah pikir Apo.





TBC
Oke sampai jumpa di chapter selanjutnya

Terima kasih

KimLisa_14

Kok gitu?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang