Happy reading
"Kamu beberapa hari ini kenapa nggak pernah hubungi aku?" Tanya davika, saat ini mereka berada di Cafe tentu saja davika yang meminta dengan paksaan.
Beberapa hari ini davika merasa kalau mile menjauh dari nya, apa benar kalau yang di lihat waktu itu benar kalau mile sedang dekat dengan seseorang.
Siapa cowok genit yang mendekati pacar nya.
"Aku sibuk" jawab mile seadanya.
"Kamu bohong! Jujur saya kamu pasti lagi deket sama seseorang kan? Siapa cowok genit itu!"
"Bukan urusan mu!"
Mendengar ucapan mile rasa emosi menyulut hati davika.
"Ada apa dengan mu? Bukannya kamu straight! kenapa bisa suka sama cowok? Apa yang cowok genit itu lakukan sehingga kamu suka dengannya?" Davika tidak habis pikir, dia yakin ini bukan salah mile tetapi salah cowok genit yang mendekati mile.
"Aku hanya menyukai nya dan mungkin ini akhir dari hubungan kita"
"Ka-kamu! Apa maksud mu dengan akhir? Aku tidak mau putus dengan mu" davika panik, dia tidak mau hubungannya dengan mile berakhir.
"Terserah tapi bagi ku kita sudah berakhir" mile pergi begitu saja dari sana tidak peduli dengan davika yang terus memanggil nama nya.
"Mile jangan tinggalkan aku!"
BRAK...
"Aku akan memberikan cowok genit itu pelajaran! Siapa pun dia akan ku buat dia menyesal!"
Dilain sisi.
"Kuping gue kok mendengung ya Jen?" Ucap Apo, yang di tanya lagi sibuk scroll Shopie siapa tau ada promo.
"Kebanyakan dosa tuh makanya mendengung"
"Sok tau lu! Tapi ini nyengg teruss"
"Ya lu bersihin siapa tau kuping lu udah banyak kotorannya"
Ting..Ting...
Apo dan Jennie saling pandang.
"Loh ibu sama ayah lu udah balik? Bukannya mau nginep di rumah nenek lu yang sakit?" Tanya apo, tujuan dia disini emang mau nginep dirumah Jennie.
"Mana gue tau! Mungkin ada yang kelupaan makanya balik"
"Ya sudah sana lu bangun bukain pintu" suruh Apo, udah nyaman sama posisi rebahannya.
"Hmmm" balas Jennie sebenernya malas banget buat bangun.
Saat menuju pintu depan Jennie sempet mikir, bukannya orang tua nya punya kunci pintu lain jadi kenapa bunyiin bel? Mungkin bukan orang tua nya atau bisa jadi itu ibu nya Apo.
"Iya ben-" omongannya Jennie dia telen lagi saat melihat siapa yang ada di depan rumah nya.
"M-mile?"
"Apo mana" tanya mile langsung tanpa basa basi.
"Di kamar gue" jawab Jennie seadanya dan membukakan mile pintu untuk masuk.
Sebelum menuju kamar Jennie, mile membuka dompet nya dan mengambil lembaran merah yang lumayan banyak dan diberikan kepada Jennie.
"Gue pinjem rumah lu bentar" kode mile, Jennie yang dikasih uang tersenyum lebar.
"Oke deh tapi Apo nya jangan di apa-apain soalnya kamar gue nggak kedap suara" wanti Jennie, siapa tau mile mau nganu Apo kan bahaya kalau mereka di ciduk di rumah orang tua nya bisa-bisa di keluarin dari kartu keluarga Jennie.
Mile hanya menganggukkan kepala sebagai respon.
Jennie keluar dari rumah nya, menatap uang yang dikasih mile.
"Anjir kalau kek gini gue tajir! Sorry ya po gue jual lu dulu biar bermanfaat lu jadi sahabat" ucap Jennie tanpa dosa, dia akan pergi ke minimarket dan memakan nya nanti dirumah Apo.
"Siapa yang datang?" Tanya apo begitu mendengar suara pintu kamar terbuka.
Tidak mendengarkan respon Apo mendongakkan kepala nya, mata nya membulat siapa yang datang.
"Mile! Kenapa kamu bisa masuk ke sini dan dimana Jennie?" Apo segera bangun dari posisi rebahannya.
"Jennie? Lupakan saja dia dan aku hanya merindukan kamu, makanya mencari mu tetapi kata ibu mu kamu disini"
"Ah seperti itu, hmm baiklah aku keluar saja" Apo akan segera keluar dari kamar Jennie tetapi mile dengan cepat menutup pintu tidak lupa mengunci nya.
"Apa yang kamu lakukan!" Panik Apo takut di apa-apain sama mile.
"Sudah ku bilang aku merindukanmu" mile menarik tubuh Apo, memeluknya dengan erat.
"Le-lepasin! Sesak~" mile melepaskan pelukannya tetapi membawa Apo ke kasur Jennie.
"YAKKK APA YANG KAMU LAKUKAN!" Teriak Apo takut.
Mile mengungkung tubuh Apo, menatap wajah Apo.
"Aku berniat memperkosa mu"
Wajah Apo langsung pucat, dalam hati dia sudah menyumpahi Jennie kenapa bisa meninggalkan dia bersama manusia mesum seperti mile.
"Hahahaha aku hanya bercanda, aku tidak akan melakukannya jika kamu tidak setuju"
"Oh hahaha" Apo ikut tertawa canggung, dalam hati dia bernafas dengan lega.
"Tetapi aku akan melakukan hal lain" ucap mile dan menarik tangan Apo menuju selangkangannya.
TBC
Kagak tau tiba-tiba pengen ngetik terus :v
Oke sampai jumpa di chapter selanjutnya
Terima kasihKimLisa_14

KAMU SEDANG MEMBACA
Kok gitu?✅
Historia CortaAwal nya Apo hanya ingin merayu pacar dari mantan nya agar mantannya kesal tetapi sesuatu hal yang di luar rencana nya terjadi! bagaimana apo mengatasinya? MileApo