Chapter 23

407 35 7
                                    

Happy reading




"Makasih buat hari ini apo seneng banget"

"Sama-sama tetapi seharusnya mile yang bilang seperti itu karena apo mau jalan-jalan sama mile" mile menatap wajah Apo, sangat cantik dan manis seperti madu.

Apo yang ditatap seperti itu merasa salah tingkah, ayolah mile berhenti menatap apo seperti itu bisa-bisa dia melompat ke air mancur yang ada disamping mereka ini.

Setelah makan dan membeli cemilan apo mengajak mile untuk memakannya didekat air mancur karena sedang sepi.

"Apo sangat cantik"

"Ehhh aku laki-laki ya! Tidak mungkin cantik" protes apo tetapi ekspresi nya tidak sesuai dengan apa yang keluar dari mulutnya.

"Iya laki-laki cantik" ulang Mile dan mengecup pipi apo.

Yang dikecup terkejut karena Mile mencium pipi nya ditempat umum.

"Mile jangan lakukan itu!"

"Kenapa?"

"Kita ditempat umum tidak enak dilihat orang"

"Ohh jika ditempat sepi apa kita bisa melakukannya bahkan lebih dari mengecup pipi hmm?" Goda Mile.

"Yakkkk!!! Dasar mesum!!" Teriak Apo.

"Tidak mesum kan, lagian kita sudah menjadi pasangan jadi wajar kalau nanti melakukan itu"

Glup...

Apo menelan ludahnya dengan susah payah, apa benar ucapan Jennie akan terkabul? Apo belum siap dan takut jika harus ditusuk oleh mile!

"Kenapa wajah Apo terlihat pucat? Apa apo sakit?" Tanye mile panik dan memeriksa wajah apo yang mengeluarkan keringat.

"T-tidak kok mile, aku baik-baik saja hehehe" cengir Apo mengalihkan pikirannya agar bisa melupakan ucapan Mile yang tadi.

"Apa kita perlu pulang saja?"

"Aku baik-baik saja mile dan aku belum ingin pulang" ucap Apo dan mengambil kentang goreng untuk disuapkan ke Mile dan tentu diterima oleh Mile.

"Baiklah tapi jika Apo lelah bilang saja okeh?" Apo mengganggukan kepala nya bertanda mengerti.

"Apo boleh bertanya sesuatu ga?" Apo menatap mata Mile dengan serius yang ditatap menatap balik ke arah Apo.

"Apa kita harus melakukan itu?" Tanya Apo yang jujur saja dirinya sangat gugup.

"Itu apa?" Mile sengaja bertanya berpura-pura tidak mengerti dengan ucapan Apo.

"Anu itu lohhh" Apo menyatukan kedua telunjuk nya karena merasa agak aneh menanyakan ini.

"Yang jelas sayang kalau ngomong nya"

"Itu loh yang mile ucapin tadi kalau pasangan emang wajar lakuin  itu ihhhh paham ga sih Mile ini~" rengek Apo dan membuat mile terkekeh sekaligus gemas dengan tingkah Apo.

"Maaf Mile paham kok" Mile mengehela nafas dan menarik Apo untuk dipeluk nya.

"Dengar ya sayang ku, Apo yang Mile cintai, aku ga bakal lakuin itu ke Apo meski pun Mile sangat ingin, percuma jika kita melakukannya jika hanya sebatas aku yang mau" jelas mile, mencubit pipi gembil  yang kembung karena terus dimasukkan kentang goreng.

"Berarti omong Jennie salah! Awas aja nanti dirumah aku pukul kepala nya biar ga suka asal ngomong!"Kesal Apo dan memakan kentang nya dengan beringas.

"Apo ini seperti anak kecil saja mudah untuk dihasut" Ejek mile.

"Aku bukan anak kecil aku sudah besar!"

"Iya iya apo sudah besar" Mile mengalah tidak ingin membuat Apo semakin kesal.

"Oh iya Apo juga ingin bertanya satu hal lagi"

"Mau banyak pun akan mile jawab"

"Hehehe mile bisa aja"cengir Apo.

"Kalau misal Apo plorotin uang nya Mile apa Mile akan marah sama Apo?" Tanya Apo mengingat ucapan Jennie lagi.

Bukannya menjawab mile malahan mengambil dompet nya dan mengambil salah satu black card milik nya.

"Ini Apo pakai bebas mau dipakai untuk membeli yang Apo suka"

"B-bukan begini maksud ku, a-aku tidak meminta kartu Mile" Apo panik, dia tidak ingin diberikan ini, dia hanya bertanya saja.

"Pacar mu ini kaya sayang dan hartanya tidak akan pernah habis sampai tujuh keturunan" wahhhh ucapan Mile persis seperti yang diucapkan Jennie, sungguh luar biasa memiliki teman seperti Jennie pikir Apo.

"Sombong sekali" cibir Apo.

"Itulah guna nya kaya sayang untuk disombongkan"

"Dasar! Nih ambil saja kartu mile kembali Apo tidak mau" tolak Apo dan bangkit dari duduk nya.

"Kenapa ditolak? Ambil saja buat Apo" Mile ikut bangun dan menyusul Apo yang mulai berjalan.

"Denger ya Mile, Apo tuh suka jajan yang dipingir-pinggir  jadi mana berguna itu kartu buat Apo!" Jelas Apo.

"Makanya pakek ini dan berhenti jajan dipingir"

"Ga mau! Yang ada rasa micin nya lebih enak blekkkk" ejek Apo dan berlari meninggalkan Mile.

Mile hanya bisa mengelengkan kepalanya, pantesan kelakuan Apo rada-rada, tetapi meski begitu dia tetap cinta Apo.






TBC
Oke sampai jumpa di chapter selanjutnya.

Terima kasih

KimLisa_14

Kok gitu?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang