Chapter 22

884 53 23
                                        

Happy reading

Apo masuk kerumah dengan perasaan senang, dilihat bunda nya yang sedang memasak.

"Aku pulang bunda" ucap Apo dan mengecup pipi bunda nya.

"Selamat datang sayang" sambut Bunda Apo, melihat wajah Apo yang terlihat sangat gembira.

"Keliatan bahagia banget tuh habis ngapain?" Tanya Bunda.

"Gak ada kok Bun, Apo cuma seneng aja" jawab Apo, dia belum ingin memberitahu Bunda nya.

"Bunda tau pasti ada sesuatu tapi nanti Apo harus ngasih tahu Bunda okeh?"

"Ishh tahu aja Bunda ini, ya sudah Apo mau ganti baju dulu"

Cklek...

"BAKKKKK!"

"KADAL TERBANG ASU KAGETT!!" Teriak Apo saat wajah Jennie muncul didepan muka nya, hampir saja dirinya memukul wajah Jennie yang menyebalkan itu.

"Kaget kan lu!"

"Udah tau pakek nanya lu pea!" Kesal apo dan mendorong Jennie agar minggir dari pintu.

"Gue udah tau!" Ucap Jennie langsung.

"Tau apaan?"

"Lu sama Mile sudah jadian kan hm?" Jawab Jennie sambil menggoda Apo.

"K-kok lu tau?"

"Ngintip lah"

"Asu gue kira lu udah pulang duluan"

"Ohh tidak mungkin, gue harus pastiin lu sama Mile benar-benar jadian" Jennie ngelakuin ini biar mudah malak Apo, siapa tahu Apo menyembunyikan hubungan mereka dan tidak ingin mentraktir Jennie selama sebulan seperti taruhan mereka.

"Ye selamat lu menang taruhan" ucap Apo malas dan fokus menganti seragam nya.

"Po pantat lu berisi jadi pengen gue pukul" ucap Jennie ngawur, ini kalau mile denger bisa pindah alam si Jennie.

"Yeee mulut lu! Sana cari pacar lu biar ga jones banget!" Cibir Apo.

"Oh gitu ya lu sama gue! Mentang-mentang udah ada pacar sekarang lu sombong ya" Jennie bangkit dari kasur Apo berniat untuk memukul pantat Apo.

Dretttttt

Suara ponsel Apo, terlihat nama mile disana.

"Ha-ahhhhh~" saat ingin mengatakan halo Apo yang tidak tahu kalau Jennie akan memukul pantat nya secara tidak sadar mendesah.

Dengan cepat Apo menutup mulut nya.

"Jennie bangsat!" Umpat nya dalam hati, semoga saja mile tidak mendengarkan desahannya.

Menjauhkan ponsel nya, dan menatap tajam Jennie yang hanya menunjukkan gigi tanpa rasa bersalah.

"Kamu kenapa?" Tanya Mile diseberang sana.

"Ah tidak apa, ada apa mile?" Tanya balik Apo berusaha mengalihkan topik agar mile tidak menanyakan hal tersebut.

"Aku merindukan mu makanya menelpon"

"Hahaha kita baru saja berjumpa" balas Apo dan tersenyum dengan ucapan Mile.

Jennie yang menjadi nyamuk lagi dan lagi hanya bisa memasang wajah datar.

"Bagaimana malam ini kita pergi jalan-jalan?"

"Hmmm boleh"

"Baiklah aku akan menutup telpon dan sebaiknya kamu istirahat, love you sweetie"

Apo memutuskan telpon nya tidak menduga mile akan berkata seperti itu.

"Ekhmmm ada yang bakal pergi kencan nih yeee" goda Jennie.

"Apaan sih lu jones" balas Apo dengan sedikit kesal tetapi wajah nya memerah.

"Kencan pertama sama mile ekhmmm" Jennie mengibaskan wajah nya, wahh sahabatnya yang montok dan cantik ini akan melakukan kencan lagi.

"Awas di unboxing sama mile" Jennie menakuti Apo.

"Jalan-jalan ya tolol bukan mau ke hotel ya!" Pengen banget Apo mukul mulut lemes Jennie yang udah kehabisan bot ini.

"Siapa tau kan mile ajak lu jalan-jalan terus dibawah ke hotel buat nganu sama lu"

"Mile kagak se mesum itu ya!"

"Yang bener?"

"Iya!" Jawab Apo yakin padahal dalam hati agak sedikit takut sama omongan Jennie, tapi tidak mungkin mile akan mengajak nya itu kan? Mereka baru saja jadian.

"Hahahaha aku hanya bercanda dan jangan membuat wajah tegang seperti itu, kesannya ucapan gue kek betul" ucap Jennie dan mencolek dagu Apo.

Plak...

"Jangan dicolek nakjis!" Apo mengelap dagu nya yang habis dicolek oleh Jennie.

"Yeee puqimak!"

"Ya udah ayo traktir gue" tagih Jennie.

"Eh bangsat gue ga ada duit ya buat traktir perempuan rakus kek lu"

"Minta uang lah sama pacar lu! Dia kan kaya"

"Lu kira gue cowok apaan anjim baru jadian udah minta duit sama dia" apo tidak habis pikir dengan isi otak Jennie.

"Kagak papa lah minta duit sama cowok sendiri"

"Ga mau!"

"Eh sini denger ya! Mile tuh kaya po mau lu kuras harta nya enggak bakal jatuh miskin" ucap Jennie sambil merangkul Apo.

"Ibaratnya lu nguras air laut pasti air laut kagak bakal pernah habis!"

"Sesat lu tapi nanti dah gue coba"

Dalam hati Jennie tertawa jahat, sungguh merasa beruntung mempunyai sahabat seperti Apo.





Dilain sisi.

"Aku jelas-jelas mendengarkan Apo mendesah tadi"

"Pasti sangat merdu jika nanti milik ku masuk ke lubang sempit nya itu" khayal mile tetapi segera ditepis, dia tidak akan melakukan itu jika Apo tidak mengizinkannya, dia akan menunggu Apo siap dan mereka bisa melakukannya.




TBC
Ada yang masih baca ini cerita?
Author mau nanya, menurut kalian author harus tetep nulis cerita MileApo atau nulis cerita Apo sama seme yang lain? Kasih saran okeh :3

Terima kasih

KimLisa_14

Kok gitu?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang