Chapter 21

1K 63 11
                                        

Happy reading



Selama tiga hari ini Apo terus mendekati mile, selalu mengajak nya makan saat jam istirahat, jika ada tugas mereka selalu mengerjakan bersama.

"Mile" panggil Apo, dengan cepat mile melihat ke arah apo dirinya sedangkan fokus memasukkan makanan yang di bawa oleh Apo.

"Iya po?"

"Aku ingin mengatakan sesuatu"

"Apo ingin mengatakan apa?"

"Seben-"

Kringgg

Ucapan Apo terpotong karena suara bel masuk.

"Aishhhh!" Apo kesal kenapa bel ini berbunyi disaat yang tidak tepat.

"Jangan kesal, beritahu aku kapan-kapan" hibur mile melihat wajah kesal Apo yang terlihat lucu.

"Aku mau nya sekarang~" cemberut Apo.

"Hahaha ya sudah katakan saja po" gemas mile.

"Tidak mau, lihat mereka sudah pada masuk kelas" ucap Apo sambil menunjuk murid yang satu persatu memasuki kelas.

"Apa aku perlu menyuruh mereka keluar lagi agar Apo bisa mengatakannya sekarang?" Tanya Mile, Apo dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Ti-tidak! Aku akan memberitahumu saat kita pulang sekolah"

"Baiklah" setelah itu mereka berdua fokus memperhatikan karena guru yang mengajar sudah memasuki kelas.

Skip pulang sekolah.

"Jen hari ini gue pulang sama mile"

"Ye pulang saja sana sama mile! Gue sendirian terus" cibir Jennie.

"Pesan taksi" mile menyodorkan beberapa lembar uang seratus ke Jennie.

"Eh nggk usah repot-repot mile tapi kalau lu maksa terima kasih" jawab Jennie sok malu sambil mengambil uang tersebut.

Setelah mengambil uang tersebut Jennie segera pergi dari dua makhluk yang mungkin sebentar lagi akan pacaran?

"Sekarang mari kita pulang" ajak mile, mengambil tangan Apo untuk digenggam, tangannya yang dipegang mile membuat pipi Apo memerah.

Apa saat mereka resmi pacaran mile akan selalu menggenggam tangannya? Apo tiba-tiba memikirkannya tetapi segera sadar kalau mereka belum pacaran.

Sambil berjalan menuju tempat parkir, Apo terlihat kebingungan, bagaimana cara mengatakannya.

Mile mengehentikan langkahnya.

Duggg...

Kepala Apo terbentur punggung mile.

"Kenapa berhenti?" Tanya Apo.

"Apo lagi mikirin apa? Kelihatan banget bingung nya" tanya Mile, sambil mengusap dahi Apo yang berkerut.

"Mile aku mau bilang sesuatu mungkin penting?"

"Apa?"

"Se-sebenarnya aku ingin belajar untuk menyukai mile balik" ucap Apo dalam sekali tarikan, Apo menutup matanya tidak berani melihat reaksi mile seperti apa.

Mile yang mendengarkan ucapan Apo tersenyum dengan lebar, meraih tubuh mungil tersebut dan memeluknya dengan erat.

"Ehhhh?"

"Terima kasih Apo, meski aku harus menunggu selama sisa hidup aku akan selalu menyukai Apo" mile mengecup pipi Apo.

"Ehhhh mile!!" Kaget Apo, seluruh wajahnya memanas padahal mile pernah lebih dari itu ke dirinya.

"Jadi Apo pacar mile sekarang?" Tanya Mile.

"Te-tentu saja tidak!" Kesal apo dan mendorong tubuh mile agar berhenti memeluk dirinya tetapi hal itu tentu saja percuma.

"Kenapa? Katanya pengen belajar balik suka sama aku jadi Apo harus jadi pacarnya mile" jelas mile menatap wajah Apo yang cemberut.

"Mile tidak mengajak ku pacaran jadi kita belum resmi berpacaran" tolak Apo.

Mendengarkan ucapan Apo, mile tersenyum dan menjewer pipi gembul tersebut.

"Ahhh lucunya"

"Lepasinnn~"

"Baiklah Apo Nattawin yang cantik apakah kamu mau menjadi pacar nya mile yang tampan ini?" Tanya Mile dan berlutut didepan Apo, untung sekolah sudah sepi kalau tidak Apo tentu akan merasa malu karena dilihat banyak orang.

"Aku tidak cantik!"

"Sthhh kamu memang cantik, jadi bagaimana jawabannya hm?"

"Kalau aku bilang tidak gimana?"

"Tidak menerima penolakan" balas Mile.

"Ishh apaan sih, ya sudah!" Final Apo.

"Ya sudah apa?"

"Ya sudah kita pacaran kan katanya nggak nerima penolakan" jawab Apo dan menampilkan senyum manis nya.

Mendengar jawaban Apo, mile ikut tersenyum dan memeluk tubuh Apo.

"Terima kasih sayang"

Wajah Apo memerah saat mile mengatakannya hal tersebut, hati nya terasa menghangat.

"Boleh aku mencium mu?" Tanya Mile, Apo terkejut setelah itu menganggukkan kepalanya, lagian sekolah saat ini sudah sepi jadi tidak akan ada yang melihatnya.

Mendapatkan izin dari Apo, mile segera mencium bibir mungil milik Apo, terasa manis seperti pemiliknya.

Mile hanya menempelkan bibir tersebut dan melepaskannya, Apo kira mile akan melakukan hal lebih dari sekedar menempelkan bibirnya.

"Ini saja, aku tidak ingin melakukan hal yang membuat Apo tidak nyaman" ucapan Mile membuat Apo malu karena pikirannya yang kotor tadi.

"Ah iya"

"Mari kita pulang" ajak mile, mengambil tangan Apo untung digandeng.

Disisi lain.

"Akhirnya si montok jadian juga ck dasar uke galak! Kemarin bilang doyan susu nyatanya pacaran juga sama batang!" Kesal Jennie kemudian tersenyum.

"Asikkk bisa nih gue minta pj nanti sama Apo"





TBC

Author back! Sorry hilang kabar satu bulan lebih :) biasa habis galau soal itu lah.

Oke sampai jumpa di chapter selanjutnya
Terima kasih.

KimLisa_14

Kok gitu?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang