Chapter 20

868 62 16
                                    

Happy reading




Pulang sekolah Apo benar diantar oleh mile, selama perjalan Apo hanya diam tetapi mile memulai pembicaraan.

"Maaf" ucapan mile tiba-tiba.

"Hah untuk apa minta maaf?" Tanya apo bingung karena mile tidak melakukan kesalahan apa pun.

"Aku minta maaf karena tidak bisa berhenti menyukai mu" jelas mile sambil fokus menyetir.

Apo hanya diam, makin bertambah bersalah.

"Tetapi aku akan secara perlahan-lahan untuk menghilangkannya" lanjut mile.

Entah mengapa hati apo merasa sedikit sakit mendengarkannya.

"Kenapa?"

"Aku tidak ingin membuat mu merasa tidak nyaman dengan ku dan jika suatu saat Apo bersama orang lain aku akan ikut senang jika apo senang dengan pasangannya" menatap apo dengan senyum.

Apo tidak bisa mengeluarkan ucapan apa pun, seharusnya dia senang tetapi entah kenapa dia tidak ingin mile berkata seperti itu.

Skip.

Setelah sampai dirumah dan tak lupa menawarkan mile untuk mampir.

"Mile ingin mampir?" Tawar Apo.

"Tidak terima kasih, aku langsung pulang" pamit mile dan segera pergi dari rumah Apo.

Setelah kepergian mile, Aposegera berjalan menuju kamar nya.

Melempar tas nya dan melihat diri ke arah cermin.

"Mile lihat gue dari apa coba? Wajah biasa aja, nggak kaya juga" monolog Apo ke dirinya.

"Huhhh~" menghela nafas, Apo merebahkan tubuhnya, apa dia harus menerima mile? Tapi Apo tidak ingin menerima mile dengan rasa kasihan.

"Baiklah aku akan belajar menyukai mile balik!" Putus Apo, tetapi dia bukan ingin menjadi homo hanya ingin dengan mile saja.

Mengambil ponselnya dan menelpon nomor Jennie.

Drettttt

"Apa po?"

"Gue udah mutusin buat belajar suka balik sama mile tapi bukan berarti gue homo ya!" Ucap Apo sambil mengigit kerah baju nya.

BRUK...

terdengar suara benda jatuh dari seberang sana.

"Eh Jen lu ngapain?"

"Oh kagak papa ya udah bagus! Gue matiin telpon nya nggak enak sama temen yang lain"

"Iya"

Setelah mengatakan hal itu, Apo menutup matanya, dia akan memulainya dari besok.

Ditempat Jennie.

"AKHIRNYA GUE BEBAS!!!" teriak Jennie penuh dengan rasa gembira, dirinya masih didalam kelas seorang diri.

"Nggak sia-sia duit sama tenaga gue habis, sungguh kemenangan yang manis hihihi" tawa Jennie seperti kuntilanak.

"Udah gue mau pulang!" Segera diraih tasnya, berjalan keluar dari kelas.

Ke esoknya hari nya.

"Jen lu duduk di belakang aja" suruh Apo.

"Dih mentang-mentang mau pdkt gue lu suruh pindah" gerutu Jennie dan mengambil tas nya untuk duduk dibelakang.

"Bantu dikit napa? Nanti kalau gue jadian lu gue traktir"

"Kek mile mau sama lu lagi!" Sindir Jennie.

"Pasti mau! Lu lihat gue udh dadan ini" jelas Apo, segera Jennie menarik wajah Apo.

"Wihhh pantesan tadi gue merasa ada yang aneh btw pakek make up siapa lu?" Tanya Jennie.

"Punya lu lah" jelas Apo.

"Lah maling lu!"

"Tapi lu cantik po gue jadi mau ngebet lu aja" ucap Jennie sambil menurun naikkan alisnya.

"Lu jelek gue nggak mau" Tolak.

Krekkk...

Hati Jennie sakit dikit gini rasanya dikatain jelek sama uke cantik plus montok.

"Asuu lu sakit hati gue" drama Jennie dan memegang dada nya yang menurut Apo tepos.

"Hehehe canda Jen, jangan di masukin ke hati" cengir Apo.

"Iye tahu!"

Tak lama mile datang.

Saat mile akan berjalan ke tempat duduk Jennie, Apo menarik ujung seragam Mile.

"Duduk disini saja" ajak Apo dan menepuk kursi didekatnya.

"Kenapa?"

"Tidak ada hanya ingin mengajak saja" jelas Apo, mile tentu saja mengikuti ucapan Apo untuk duduk didekatnya, sedangkan Jennie yang melihat itu hanya mendatarkan wajahnya seolah-olah tidak melihat hal tersebut.

"Hmmm istirahat nanti apa mile mau makan dengan ku?" Tanya Apo dengan ekspresi antusias nya.

"Aku ada janji dengan teman ku saat jam istirahat nanti" jelas mile dan membuat apo langsung merasa kecewa.

"Ah baiklah" ucap Apo dan memilih untuk diam.

Mile memperhatikan Apo yang menjadi diam, dan kembali mengeluarkan suaranya.

"Aku akan membatalkannya dan ikut dengan Apo" lanjut mile dan membuat apo kembali menunjukkan wajah gembira.

"Terima kasih tapi apa teman mile tidak marah jika membatalkannya hanya untuk makan dengan ku?" Tanya apo merasa sedikit agak egois karena dirinya mile harus membatalkan janji dengan temannya.

"Tidak usah dipikirkan, Apo lebih penting" ucap mile yang membuat wajah Apo memerah, apa mile sangat menyukainya hingga lebih mementingkan dirinya.

"Ahh baiklah" balas Apo dan memalingkan wajahnya karena merasa malu dengan reaksi wajahnya.

"Kapan punya gebetan Ya Tuhan" ucap Jennie yang melihat itu semua.






TBC
Oke sampai jumpa di chapter selanjutnya
Terima kasih.

kimLisa_14

Kok gitu?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang