Chapter 27

227 23 10
                                    

Happy reading



"Ahhh akhirnya aku bisa bernafas dengan lega~" Jennie tersenyum bahagia, disamping nya ada Apo dan juga Mile.

"Ya akhirnya kita libur dengan tenang karena nilai kita sangat bagus!" Lanjut Apo, semua ini berkat kerja keras mereka, selama ujian mereka bertiga selalu belajar bersama meski Apo harus membayar Jennie karena Jennie tentu saja tidak mau menjadi nyamuk tetapi uang dari Apo sangat mengiurkan.

"Selamat sayang" ucap mile dan mengusak rambut Apo yang semakin lembut, wajah Apo juga semakin cantik kadang Jennie merasa minder.

"Selamat juga untuk mile karena mendapatkan peringkat ke dua" memeluk tubuh mile.

"Mulaiii" tentu saja ini Jennie, kenapa dia dan pacarnya harus beda kota sih.

"Hahahaha maaf Jen, ah ayo kita ke kafe untuk merayakan ini! Mile yang bayar ya?" Ajak Apo kemudian tersenyum menatap mile.

"Tentu saja sayang"

"Ayo Jen" Apo menarik tangan Jennie dan mereka berlari menuju parkiran seperti anak kecil, Mile yang melihatnya biasa saja karena menurutnya Jennie seperti saudara untuk Apo.

"Seperti anak kecil saja" gumam Mile dan menyusul mereka berdua, takut jika mereka berdua membuat ulah.




"Rasa vanila dengan krim stoberi itu enak po coba lah itu nanti saat kita sudah di kafe!" Saran Jennie dan membayangkan krim stoberi dan es krim vanila meleleh didalam mulutnya.

"Rasa coklat yang tetap enak!"

"Vanila po!"

"Vanila itu tidak ada rasa!"

"Apa maksud nya hah? Lu aja ga tau rasa enak" Jennie tidak terima rasa favorit nya di hina.

"Emang rasa vanila ga enak! Coklat itu enak"

"Coklat bikin sakit gigi makanya dulu waktu kecil gigi lu ompong terus" ejek Jennie, Apo yang tak terima segera menjambak rambut Jennie.

"YAKKKKK SAKIT BABI!!!" Teriak Jennie dan membalas menarik rambut Apo.

"HEIII LEPASIN BEGOKKK!"

"LU YANG LEPASIN DULU TOLOL!"

"Hei hentikan!" Lerai Mile yang baru saja sampai, mile hanya telat beberapa detik dan mereka berdua sudah saling menjambak bagaimana jika dirinya terlambat sejam mungkin mereka berdua sudah botak.

"Sakittt huhuhu~" Apo segera memeluk mile, membuat ekspresi sedih.

Segera mile memeriksa seluruh tubuh Apo takut terjadi apa-apa, padahal yang paling berantakan adalah Jennie.

"Cihh sok drama" cibir Jennie sambil merapihkan rambutnya.

"Iri ya blewwwww" ejek Apo.

"Sudah sayang ayo kita berangkat"




Dikafe.

"Kalian berdua duduklah terlebih dahulu aku akan pergi memesan dan ingat jangan bertengkar!" Peringat Mile ke pacar manis nya dan juga sahabat laknat pacarnya.

Keduanya menganggukkan kepalanya dengan patuh, Jennie dan Apo memilih untuk berjalan ke meja yang ada ada disuruh ruangan.

"Aduhhh rambut gue rontok nih gara-gara lu!" Kesal Jennie.

"Ohh sorry sengaja" balas Apo tanpa dosa.

"Kontol banget!"

Saat mereka berdua asik berbicara seseorang mendatangi mereka.

"Apo" sapa nya.

"Davika" balas Apo.

Davika yang melihat Apo sekarang merasa kagum, wajah Apo berubah drastis, dia semakin tampan dan manis membuat davika pangling.

"Bagaimana kabar kamu po" ucap davika dengan nada lembut.

Jennie yang mendengarkannya berdecak.

"CK sok imut" ucap Jennie langsung tidak peduli davika dengar.

"Kenapa ya? Aku hanya ingin menyapa Apo saja" Davika memainkan rambutnya, mungkin dulu Apo akan bilang dia imut tapi sekarang tidak.

"Oh" sumpah Jennie masih kesal dengan davika karena dulu seenaknya memutuskan Apo.

"Aku baik"

"Kamu sudah berubah po, semakin tampan"

"Terima kasih davika" Apo tersenyum yang membuat Davika salting.

"Mmmmm Po kamu masih suka sama aku kan?" Tanya davika tiba-tiba.

Jennie yang mendengarkannya hampir saja memukul wajah davika dengan sepatunya.

"Hei omongan lu pede banget! Apo tidak akan suka lagi dengan wanita mata duitan seperti lu!"

"Aku tidak berbicara dengan mu"

"Aku sangat menyukai mu davika....

Davika tersenyum mungkin dia bisa balikan bersama Apo.

Itu dulu dan sekarang aku sudah mencintai dia" lanjut Apo, berdiri untuk menghampiri Mile yang ada dibelakang Davika.

"Aku mencintai dia sekarang" menarik wajah Mile kemudian mencium nya tepat di bibir Mile.

Davika yang melihatnya membulatkan matanya, kaget!

"M-mile!"

"Mampus lu!" Jennie.

"Dan dia juga mencintai ku tidak peduli aku seperti apa karena dia mencintai ku apa ada nya bukan karena ada apanya" Mile tersenyum, mengusap pipi tembam Apo.

Davika terdiam, dia malu dan juga sedikit marah!

"Ak-aku pergi!" Davika segera pergi, Jennie yang melihat kepergian davika menjulurkan hari tengah nya.

"Rasain lu!"

"Pacar ku manis sekali" kagum Mile.

"Ah maaf aku mencium mile tiba-tiba" Apo salah tingkah.

"Tidak apa sayang justru aku senang Apo sangat mencintai ku jadi boleh aku mencium Apo disini?"

"YAKKK DASAR MESUM!!!!"

"PO JANGAN BERTERIAK KITA DIKAFE!!!!"








END
Senin, 14 Oktober 2024
Terima kasih semuanya yang sudah baca, vote, komen dan nungguin cerita gaje ku ini dan maaf jika tidak sesuai ekspektasi kalian.

Ending nya emang kek gini ya jadi jangan ada yang bilang kok gini? Alurnya emang kek gini manis.

Bye semuanya
KimLisa_14

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kok gitu?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang