PROLOG

86 6 0
                                    

"Hi guys, my name is Ilham Adnan Jaya from ten Mipa two. I will read a poem about mother" ucap seorang lelaki dengan kacamata yang bertengger di wajahnya.

Pagi itu, aku melihat lelaki dengan tubuh tingginya, tengah berdiri diatas panggung mengisi acara English Day di sekolah kami yang biasa diadakan pada hari Kamis.

Tubuhnya yang tinggi, suaranya yang sedikit berat, mampu membuatku tak bisa berhenti untuk menatapnya.

Dalam benakku bertanya-tanya, "Siapa dia? Apa dia adalah jodoh yang dikirim Tuhan untukku? Mengapa dia terlihat sempurna?"

"Lihatnya gitu banget, lo suka?" Tanya Kiara. Ia adalah sahabat baik Anira dari awal mereka masuk kelas 11.

Gadis dengan ikat rambut berwarna biru, mata bulat dan tubuh pendek, itu adalah aku, Anira Zaraya Liony. Aku menatap lekat wajah seseorang yang sedang tampil di acara english day hari ini. "Dia ganteng ya, Ki." ujarku.

Kiara tertawa. Sepertinya gadis di sebelahnya baru saja menyukai seseorang. "Dia anak kelas sepuluh, Ann. Masa lo suka sama adek kelas?"

Anira menghela nafas panjang. "Suka itu gak mandang umur. Lagian, cuma beda setahun. Apa salahnya?"

"Heummm... Iya, sih"

"Emang lo pengen terus-terusan liat gue gamon sama Erland?"

Mendengarnya, Kiara langsung membulatkan matanya lebar-lebar. "Gak-gak! Gue gak suka lo gamon-in cowok brengsek kayak Erland!" ketusnya.

"Kalo gitu, lo harus bantuin gue buat deket sama Ilham!"

-------------


Sweet or Bitter? [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang