[Ini sebuah pertemuan singkat yang membuatku semakin jatuh hati padamu.][Anira Zaraya Liony]
"Ilham?"
Lelaki yang tengah membersihkan kacamatanya itu menoleh.
Ini benar Ilham!! Ya, Tuhan. Indah sekali rencanamu. Anira sangat gugup. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi.
"Lo tau nama gue?" tanyanya.
Suaranya, ini suara yang sudah lama tak didengar oleh Anira sejak kelas sebelas. Yang pada saat itu, Ilham tidak sengaja menjatuhkan es krim milik Anira.
"G--gue tau." balas Anira dengan gugup, ia berusaha mengalihkan pandangannya.
Ilham memiringkan kepalanya dengan bingung, ia tidak mengenal gadis dihadapannya ini. Tapi mengapa gadis itu mengetahui namanya? Tapi, tunggu dulu!! Wajahnya sangat familiar.
"Lo anak SMA Garuda?" tanya Ilham.
Anira mengangguk kecil, "lo anak kelas 11 mipa 2, kan?"
"Gue terkenal, ya?" ujarnya dengan pede.
"Gak! Gak terkenal, tuh. Kebetulan aja aku tau." balas Anira. Ia tidak ingin terlihat salah tingkah di depan mata Ilham.
"Ah, iya. Kenalin, Aku Anira, kamu bisa panggil aku Ann."
"Hmm, oke."
Ah, ternyata Ilham seperti ini?
Jika dibandingkan dengan Baskara, Ilham kurang menyenangkan. Tapi ntah mengapa, hatinya tetap memilih Ilham.
"Ilham, aku boleh nanya sesuatu?" tanya Anira dengan hati-hati.
Ilham kembali menoleh, "apa?"
"Eumm, ini jalan apa?"
"Maksudnya?" tanya Ilham tak mengerti.
Anira berdiri dan menatap lekat mata Ilham. Ah, rasanya sudah gila.
"Aku nyasar, makanya aku mau tanya, ini jalan apa," jelas Anira.
"Ini jalan lavender 15." balas Ilham.
Anira mengangguk paham. "Kalo untuk ke jalan Melati 10. Itu lewat mana?" tanya Anira lagi. Sepertinya ia akan ke rumah Kiara saja untuk menenangkan diri.
"Jalan Melati 10 masih jauh, emang lo kesini naik apa?"
"A--aku jalan kaki."
"Darimana?"
"Dari rumah, aku mau ke rumah temen, tapi nyasar." jawab Anira sedikit berbohong. Lelaki dihadapannya ini juga tidak mungkin peka. Buktinya, matanya masih sembab namun tidak ditanya-tanya.
"Kalo gitu, gue anter aja. Kebetulan searah,"
"Emang gak apa-apa?"
"Santai. Emang lo anak kelas berapa, sih? Pendek banget."
"Kurang ajar!!!" batin Anira dengan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet or Bitter? [On Going]
Teen FictionIlham Adnan Jaya, sosok yang begitu cuek dengan sekitar, di cintai begitu brutal oleh Anira. Segala cara akan Anira lakukan demi mendapatkan hatinya. Persetan dengan gengsi, yang ia mau hanyalah Ilham. Parasnya yang begitu menawan, tubuhnya yang tin...