BAB 15

27 3 0
                                    

DUA BULAN KEMUDIAN..

Hubungan Anira dan Baskara semakin merenggang. Banyak sekali permasalahan diantara keduanya. Dimulai dari saat Anira berfoto dengan sepupu laki-lakinya, hingga membuat Baskara begitu cemburu.

"Kiara aja tau kalau aku cemburu! Masa kamu malah anggap biasa aja?!"

"Kalau gitu pacaran aja sama Kiara!! Ngapain pake segala banding-bandingin aku?!"

Anira menghela nafas berat. Ia masih kepikiran dengan kejadian kemarin. Anira pun bangun dari tempat tidurnya.

Sepertinya ia akan meminta maaf dengan Baskara.

Anira segera mengambil handphonenya yang berada diatas nakas. Lalu ia menekan nomor seseorang.

"Temenin gue, yuk?"

____________

Anira dan Kiara, keduanya masih berada di jalanan. Anira masih ragu untuk menghampiri Baskara, makanya ia masih sibuk berputar-putar saja dengan motornya.

"Sampe kapan kayak gini, Ann?" tanya Kiara. Ia sudah muak dengan Anira karena sedari-tadi mereka selalu melewati jalan yang sama.

"Gue bingung, Ki."

"Lagian si Baskara gitu banget, putus aja kek lo."

"Hush ngomongnya,"

Anira pun akhirnya memilih untuk tetap ke rumah Baskara.

Namun saat hampir tiba di pekarangan rumah Baskara, ia langsung melihat seseorang yang begitu familiar dimatanya.

"Ki, lo liat gak? Itu kayak mirip.."

"Mirip Baskara, cuy."

Anira memilih untuk menghentikan motornya. Ia cukup shock melihat Baskara yang tengah mengecup pipi seorang wanita muda itu. Dia adalah wanita yang pernah Anira temui saat di jalanan.

Tatapan mata kekecewaan.

"Lo tunggu sini ya, Ki."

"Lo serius mau nyamperin?"

Anira mengangguk.

Kiara masih duduk diatas motor, lalu Anira.. Dia berjalan mendekati dua sejoli itu.

"Tadinya aku mau minta maaf, tapi kayaknya sekarang enggak.." ucap Anira, lalu menarik nafas pelan.

"--Kita putus, ya." sambungnya dengan nada bergetar. Air matanya sudah hampir tak terbendung lagi.

Baskara dan juga Olivia terkejut melihatnya.

"Kamu kenapa ada disini? Ini cuma salah paham," ujar Baskara lalu hendak memegang pundak Anira, namun sudah terlebih dahulu di tepis.

Anira menggeleng. "Gak, gak ada yang namanya salah paham." Ia melihat Olivia dengan tatapan kecewa, lalu meneguk ludahnya.

"Selamat, ya. Kalian udah benar-benar hancurin hidup aku,"

Dengan cepat Baskara kembali memegang kedua pundak Anira. "Hey!! Kenapa kamu begini? Aku selalu liat kamu sama laki-laki lain, dan aku gak pernah ngomong putus ke kamu. Kamu cuma sekali liat aku begini, langsung minta putus?"

Plakk!!!!

"Brengsek!!" ketus Anira lalu menepiskan tangan Baskara dari pundaknya.

"Gak usah temuin aku lagi, kita cukup sampai disini." ucapnya, lalu segera pergi menuju motornya.

"Anira!!!"

_____________

Sudah satu jam Anira melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Air matanya masih mengalir sedari-tadi.

Sweet or Bitter? [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang