part 03

138 21 2
                                    

Chan memasuki perusahaan, lagi-lagi hari ini dia melihat Hoshi yang berdiri di depan mesin fotocopy, sambil membaca berkas yang dia pegang, jujur saja Hoshi terlihat begitu manis dan mengemaskan dan juga membuat orang-orang di dekatnya bahagia dengan tingkahnya, mungkin karena dia ramah dan banyak bicara juga dia mudah senyum.

Kaki Chan berjalan mendekat ke arah Hoshi, dia melupakan tujuan awalnya pulang cepat dari rapat untuk menghubungi sang kekasih, dia melihat berkas yang ada di tangannya  lalu makin mendekat.

"Hoshi" Chan memanggil juga dengan begitu lembut dan kini Hoshi membalikkan badannya untuk melihat siapa yang memanggilnya.

"Iya pak?" Hoshi menjawab dengan nada bertanya, namun dia tetap tersenyum uang terlihat indah dimata Chan.

"Tolong buatkan salinan berkas ini" ujar Chan tersenyum yang sebenarnya sangat jarang ia lakukan pada karyawan lain karena dia lebih terkenal dengan sebutan bos dingin.

"Antarkan ke ruanganku jika sudah"

"Baik pak"

"Jangan, kau bisa memanggilku Hyung" senyum Chan.

"Baik h-hyung" tentu Hoshi tersenyum menjawabnya.

Dan mulai hari itu Chan mulai mendekati Hoshi, sedangkan Hoshi menganggap atasannya sangat baik tidak tahu saja dia kalau orang yang dia anggap baik mulai mengkhianati pasangannya.

Tidak jauh berbeda di kampus Hyunjin pun mengobrol banyak dengan Yeji tanpa Yeji tahu maksud terselubung dari laki-laki di depannya, dia hanya tahu kalau Hyunjin dan dia cocok dalam bercerita karena memiliki topik pembicaraan yang sama, sedang bagi Hyunjin menyenangkan bisa mengobrol dengan orang yang bisa meresponnya saat berbicara

"Hyunjin kau menyenangkan diajak berbicara" ujar Yeji  tersenyum.

"Kau juga, aku ingin berbicara lebih banyak denganmu, mungkin aku bisa menghubungimu"

"Tentu saja, kau sudah punya kontakku" ujar Yeji kembali tersenyum tanpa tahu pria di depannya sudah punya kekasih dan berusaha mendekatinya.


Seperti biasanya Felix akan membuat kue brownies jika punya waktu lagipula kekasi-kekasihnya juga menyukainya, setidaknya dengan tindakan dia bisa menunjukkan cintanya, bukankah banyak orang setidaknya lebih menyukai tindakan pasti daripada hanya kata-kata manis.

Sejujurnya Felix tidak tahu apakah kekasihnya benar-benar menyukai kue buatannya tetapi mereka mengatakan suka itulah mengapa Felix relah melakukan itu berjam-jam, lagipula dia tidak keberatan melakukan itu untuk orang-orang yang dia cintai.

Setelah Felix selesai dia menyusun dalam box menjadi tujuh box, Felix berencana memberikannya besok pada kekasi-kekasihnya, Felix tersenyum kecil saat menyusun kue-kue itu juga menghiasinya secantik yang dia bisa.

"Akhirnya selesai" Felix tersenyum bahagia, walaupun kekasih-kekasihnya akhir-akhir ini seperti jarang menghubungi dirinya, seperti sekarang pertama kalinya dia sendiri di rumahnya tanpa salah satu dari mereka datang, tapi tidak ada pikiran buruk apapun dalam otak kecilnya dia hanya berpikir kekasihnya mungkin sibuk apalagi Chan dan Minho yang sudah memegang perusahaan orang tua mereka.

Hari ini Felix berangkat dengan Seungmin, tentu saja mereka menggunakan mobil, saat sampai di parkiran kampus Felix turun dari mobil Seungmin, mereka memang bergiliran mengantar dan menjemput Felix.

Seungmin merapikan anak rambut Felix yang berantakan dengan lembut sama seperti biasanya.

"Seungminie ini untukmu" Felix memberikan box kue yang dia buat kemarin, dia sudah memberikan ke yang lainnya, dia mengirim ke kantor Chan dan Minho sedangkan yang lainnya dia tadi pagi memberikannya langsungnya.

Felix tersenyum saat Seungmin menerimanya, meski sudah tiga tahun lebih hubungan mereka Felix masih merasakan jantungnya terasa sangat ribut saat berdekatan dengan mereka, kadang dia berpikir semakin hari dia semakin jatuh pada mereka bertujuh.

Hanya mereka yang bisa mengisi hati Felix sampai Felix benar-benar jatuh cinta sejatuh jatuhnya.

"Terima kasih pasti rasanya enak, aku akan memakannya nanti" ucap Seungmin memeluk Felix, dan pelukan itu terasa hangat bagi Felix, namun tidak tahu saja orang terkasihnya yang ada di depannya sudah berusaha mencari hati lain.

Mereka berjalan masuk kedalam kampus dengan Felix yang mengekor di belakang Seungmin.




Felix menunggu Jeongin selesai kelas, seharian di kampus dia tidak melihat kekasihnya satupun, hanya Han yang sempat dia lihat tapi tidak memanggil karena tahu pacarnya itu sedang sibuk dengan ukm musiknya, sedangkan yang lainnya dia tidak tahu mereka kemana bahkan istirahat makan siang pun mereka tidak menemui Felix.

Karena sudah sedikit lama menunggu Felix berdiri hendak mengecek ruang kuliah Jeongin, namun ternyata kelasnya kosong namun matanya tertuju pada paper bag yang ada di kursi belakang ruangan itu, Felix mendekat karena mengenalinya, Felix membukanya dan benar saja itu adalah kue yang dia buat untuk Jeongin terlihat belum dibuka karena stiker rubah pada kemasannya belum rusak.

Tadi pagi Jeongin terlihat senang menerima namun ternyata dia tidak menyentuhnya sama sekali, Felix kecewa dan sedih dia bahkan saat membuatnya membayangkan ekspresi mereka memakannya namun ternyata itu bahkan tak disentuh.

Felix berusaha berpikir positif mungkin Jeongin tidak menyukainya, namun kenapa dia mengatakan suka jika memakannya di depan Felix, atau mungkin hanya untuk menyenangkan hati Felix karena takut Felix kecewa.

Felix mengambil paper bag itu dan hendak membuangnya sebelum seseorang menghentikannya.

"Apa itu dari pengagum rahasia mu?, Setidaknya berikan pada orang lain jika kau tidak suka jangan membuangnya"

"Sini berikan padaku" Felix memberikannya seperti yang diminta orang itu.

"Padahal rasanya enak" ucapnya saat memakannya satu namun dia memotretnya sebelum tadi dia membukanya.

"Apakah rasanya benaran enak?" Tanya Felix ragu.

"Tentu saja, kenapa kau bertanya, apa kau mau?" Sodornya pada Felix.

"Tidak apa-apa, kau bisa memilikinya,  sebenarnya itu buatanku, aku memberikannya pada seseorang tapi dia menolaknya jadi aku merasa mungkin rasanya tidak enak"

"Sungguh?, Wah dia sangat bodoh padahal ini enak"

"Baiklah perkenalkan namaku Bahiyyih, kau?"

"Felix, namaku Felix"

" Baiklah terima kasih atas kuenya aku sangat menyukainya, kalau begitu aku akan pergi" pamit Hiyyih tersenyum.

Felix masih berdiam disana saat Hiyyih sudah pergi sampai ponselnya berbunyi tanda pesan masuk dan itu dari Changbin yang mengabarinya kalau dia tidak bisa mengantarnya pulang dan menyuruh meminta yang lain saja.

Namun Felix tidak menghubungi siapapun untuk mengantar dia pulang, dia memilih menggunakan taksi karena dia ingin ke kantor Minho, dia merindukan pacar tampannya itu, sebenarnya mereka semua tampan tapi Felix kadang melihat Minho lebih tampan.

Tidak butuh waktu lama dia sampai di kantor sang pacar, dia bertanya apakah sang pacar ada di ruangannya namun sekretarisnya mengatakan tidak ada, sehingga Felix masuk saja dan menunggu di dalam ruang Minho.

Sedikit lama menunggu akhirnya Felix bosan namun saat keluar dia melihat karyawan seperti berebut sesuatu karena ingin tahu Felix bertanya.

"Itu kue dari pak bos, dia memberikannya tadi katanya bisa kami makan"

Felix mendekat karena ingin memastikan sesuatu dan benar dugaannya itu kue yang diberikan untuk Minho tadi pagi.

Meskipun kecewa dia juga sedikit senang karena karyawan Minho terlihat menyukainya dan beberapa kali memujinya enak.

Karena tidak ingin berlama-lama disana Felix segera keluar dari kantor itu dan kembali.

Tbc

Changed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang