part 11

160 17 0
                                    

"Hoshi sekarang mungkin keluar sebentar, tolong antarkan tuan Lee ke ruang tamu" beritahu Chan karena dia memang sudah tahu siapa yang akan dijemput Soohyuk, dan itu juga alasan Hoshi menolaknya karena ia sudah bertunangan, namun entah kenapa dia bersyukur Hoshi saat itu menolaknya karena sekarang dia yakin di hatinya hanya ada satu nama.

Beberapa saat menunggu Hoshi datang sambil memelintir ujung bajunya dia juga menundukkan kepalanya saat tahu siapa yang ingin bertemu dengannya.

"Sooyoung" Hoshi langsung melihat ke arah Soohyuk saat nama aslinya dipanggil, dia benar-benar takut sekarang dia sudah melanggar perintah tunangannya yang melarangnya untuk bekerja.

"Hyung" Hoshi berjalan mendekat meskipun takut dia tahu tunangan tak akan memukulnya tapi dia tetap takut hanya ditatap seperti itu.

"Hyung kau sudah kembali, cepat sekali" Hoshi memeluk tangan Soohyuk meskipun dia ada di depan bosnya, sedangkan Chan hanya diam saja.

"Apa kurang lama aku membiarkanmu bekerja hm?" Hoshi merinding mendengar itu dia tahu setelah ini dia akan dihukum habis-habisan.

Hoshi menggelengkan kepalanya dan air matanya sudah membasahi pipinya yang ikut bergoyang.

"Hyung, aku minta maaf kau terlalu lama di sana dan aku bosan, tidak ada yang bisa aku lakukan di rumah" dengan masih menangis Hoshi mengatakan itu dan Soohyuk menghapus air mata di pipi sang tunangan yang sudah memerah.

Chan menyaksikan semuanya namun dia sama sekali tidak sakit hati, jujur hatinya sakit namun buka karena melihat Hoshi dengan Soohyuk tapi dia hatinya sakit karena merasa menyesal pada Felix.

"Baiklah aku ayo kita pulang, tapi meskipun kau sudah dimaafkan kau harus tetap dihukum sayang" Soohyuk mengecup bibir sang tunangan sekilas.

"Tuan Bang, mohon maaf sekali lagi, saya akan membawa tunangan saya dan dia tak akan bekerja lagi, saya siap membayar kerugiannya atau dendanya"

"Tidak apa-apa, kalian boleh pergi" jawab Chan.

"Baiklah kami permisi" Soohyuk menjabat tangan Chan lalu pergi menggandeng tangan Hoshi.
.
"Sayang apa kau juga mencoba selingkuh dariku?" Soohyuk memeluk sang tunangan yang duduk di pangkuannya dalam mobil, tentu saja bukan dia yang mengendarai mobilnya karena ada supirnya.

"Tidak, Chan Hyung memang mengatakan menyukaiku tapi aku menolaknya, lagipula aku tahu dia tidak benar-benar suka padaku sangat ketahuan dari tatapan matanya, lagipula untuk apa aku selingkuh kalau punya suami yang kaya dan tampan sepertimu" jelas Hoshi.

"Kau bisa saja membuatku bahagia sayang" ujar Soohyuk meremas pantat bulat sang tunangan.

"Ayo kita lakukan sampai pagi, sudah lama kita tak melakukan itu baby" ujar Soohyuk berbisik membuat seluruh wajah Hoshi memerah.

"Hyung kau sangat mesum"

"Tapi kau suka"
.
.
.
Di perusahaan Minho juga tak jauh beda namun disana sedikit lebih tegang karena kedatangan kedua tuan muda Park, Park Jihoon dan Park Junghwan, siapa yang tak tahu keluarga Park mereka masuk dalam deretan keluarga-keluarga terkaya, apalagi rumor yang mengatakan jika mereka memiliki organisasi Mafia yang dipimpin langsung oleh anak-anak mereka.

"Saya ingin menemui bos anda" Jihoon menatap orang yang berjaga di depan dengan tatapan dinginnya.

"Saya akan menghubungi beliau terlebih dahulu tuan"

"Silahkan tuan, beliau menunggu di ruangannya" setelah mengatakan itu, Jihoon dan Junghwan langsung menuju ruangan Minho.

Saat memasuki perusahaan semakin dalam tanpa sengaja Junkyu melihat mereka berdua, tentu saja dia sangat kaget melihat mereka berdua ada di sana.

"Apa yang mereka lakukan di sini, apakah mereka punya kerjaan sama dengan perusahaan ini?" Junkyu berusaha menerkah.

"Kyu kenapa kau terlihat bingung?" Tanya salah satu karyawan di sampingnya.

"Tidak apa-apa, hanya saja apa kau melihat kedua orang yang ada di sana tadi, untuk apa mereka kesini?"

"Maksudmu kedua tuan muda Park?"

"Iya"

"Aku juga tidak tahu tapi aku mendengar tadi mereka mengatakan ingin bertemu dengan pak Minho"

"Dan mereka terlihat marah" lanjutnya

"Apa kau yakin mereka marah?" Tanya Junkyu yang mulai terlihat panik.

"Ya setidaknya bukan cuma aku yang berpikir begitu, anak-anak lain juga tadi mengatakannya"

" Baiklah terima kasih" Junkyu berlalu dari sana dan terlihat buru-buru, apalagi saat dia mengingat saat Minho mengatakan padanya kalau sang bos menyukainya, dia yakin para suaminya pasti sudah mengetahui itu, tidak mungkin belum.

Junkyu menunggu di depan lift namun karena terlalu lama dia memilih naik tangga, dia tak mau sesuatu yang buruk terjadi apalagi yang datang Jihoon dan Junghwan kedua suaminya yang sangat pemarah.

"Kumohon jangan melakukan sesuatu yang buruk" rapal Junkyu saat masih lari naik tangga menuju ruangan Minho.

Junkyu terengah-engah saat sampai di depan ruangan bosnya, dia segera membuka pintunya karena terlalu takut dengan apa yang akan dilakukan dua suaminya di dalam sana, dan benar saja saat Junkyu membuka pintu Junghwan sudah menarik kera baru Minho.

"Junghwan hentikan!" Junkyu berlari menarik Junghwan menjauh dari Minho.

"Oh sayang kau datang" Jihoon tersenyum melihat Junkyu.

"Hwani tolong lepaskan" Junkyu menarik paksa Junghwan dan akhirnya berhasil meskipun Junghwan masih memberontak karena Junkyu tidak akan kuat sehingga dia mencium suami mudahnya itu supaya berhenti.

"Berhenti sayang" ujar Junkyu menagis karena sempat melihat sang suami akan mengambil pistol yang disisipkan di kantongnya.

"Hey jangan menangis, dia tak akan melakukan apapun" ujar Jihoon menarik Junkyu lalu memeluknya.

"Pak mohon maafkan mereka berdua" ujar Junkyu.

"Untuk apa minta maaf sayang, dia mencoba merebut istriku" sinis Junghwan.

"Saya minta maaf soal itu, Saya tak tahu kalau Junkyu sudah punya suami" sesal Minho.

"Dia sudah punya dan tidak hanya satu, suaminya yang lain banyak di rumah" ujar Jihoon lalu memakan bibir sang istri di depan Minho.

Junkyu mencubit perut kedua suaminya dan mengodekan sesuatu.

"Kami juga minta maaf soal tadi, hanya saja itu karena kami takut istri kami direbut, mohon maaf sekali lagi" ujar Junghwan karena mengerti maksud Junkyu menyuruhnya meminta maaf.

"Tidak apa-apa saya memaklumi, saya pun akan melakukan sesuatu yang sama jika di posisi kalian" jawab Minho.

"Baiklah kami akan kembali, dan membawa Junkyu" ujar Jihoon lalu keluar dari ruangan Minho.

"Ayo kembali sayang, hukuman menantimu" ujar Junghwan tersenyum aneh.

"Tidak mau ini masih sakit, kalau kalian melakukan itu aku mau pulang saja ke rumah Daddy"

"Tidak sayang aku hanya bercanda, ayo pulang ke rumah kita" Junghwan segera mengatakan itu, dia tidak mau sang istri pulang ke rumah ayahnya karena pasti jika sang istri ke sana akan sangat lama sampai dia kembali.

"Haru dan Jongu ke kampus?" Tanya Junkyu.

"Iya sayang mereka sudah berangkat sebelum kami" jawab Jihoon.

"Doy juga?"

"Dia ke rumah sakit, profesornya memanggilnya" jawab Junghwan.

"Yang lainnya?"

"Mereka bekerja sayang"

"Aku juga mau bekerja" ujar Junkyu yang membuat Junghwan dan Jihoon saling melihat.

"Bicarakan dengan suamimu yang lain kalau tentang itu sayang, tapi aku yakin jawaban mereka pasti tidak dan aku pun tidak, kami tak ingin kau lelah sayang"

"Um baiklah"

Tbc

Changed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang