part 13

135 15 1
                                    

Mereka mengikuti Felix sampai mobil yang dinaiki Felix berhenti di sebuah restoran mewah, hanya Felix yang turun dari mobil itu, Felix terlihat melambaikan tangannya sebelum mobil yang tadinya dia naikin kembali melaju pergi.

Hyunjin yang melihat Felix segera turun dari motornya hendak akan menghampiri Felix yang akan masuk kedalam restoran, Felix terkejut saat seseorang memanggil namanya tepat di belakangnya, ia menoleh dan mendapati mantan-mantannya ada di sana namun Hyunjin yang tepat di depannya, sedangkan enam lainnya sedang berjalan ke arahnya, tentu saja Felix kaget melihat mereka padahal dia sudah tak ingin lagi bertemu dengan mereka baik salah satu ataupun semuanya.

"Felix." Felix terdiam saat Minho menyebut namanya, masa lalunya kembali terlintas dalam ingatannya namun sekarang tak ada gunanya memikirkan semuanya, Felix menghentakkan tangannya yang masih dipegang oleh Hyunjin, melihat itu tentu saja mereka terkejut karena Felix yang mereka kenal tidak pernah menolak mereka.

"Felix." Chan mencoba saat tahu kalau Felix menolak Hyunjin namun dia kembali dibuat terdiam saat dia memegang tangan Felix namun ia ditatap Felix dengan sangat tajam lalu menghempaskan tangannya.

"Apa kalian mengenalku?, Tolong lepaskan tangan saya tuan, saya harus bekerja dan sekarang saya sudah terlambat karena kalian menghalangi saya." Felix berujar seolah tak mengenal mereka.

Felix juga tidak tahu mengapa kalimat itu keluar dari mulutnya, karena menurut Felix, dia tak membenci mereka mungkin hanya kecewa sampai tak ingin lagi mengenal orang-orang yang membuatnya merasakan itu.

"Kau bekerja?" Tanya Minho, yang tak dijawab Felix sama sekali dan ia langsung meninggalkan mereka masuk kedalam restoran itu.

Karena tak mungkin mereka langsung pulang, mereka kembali mengikuti Felix masuk ke dalam restoran itu.

Jooheon seperti biasanya menyambut adiknya saat datang ke restorannya untuk bekerja, awalnya dia tak setuju adiknya bekerja tapi karena tatapan memelas adiknya itu dia jadi mengiyakan apalagi papanya juga menyuruhnya menerima ditambah sepupunya Wooyoung juga bekerja di sana meskipun dia lebih sering bolos.

Dan semenjak Felix masuk bekerja restorannya juga rame, tapi Jooheon bingung karena banyak namja muda yang menjadi pengunjungnya akhir-akhir ini, namun dia tak suka restorannya ramai karena ia tahu mereka hanya ingin melihat kecantikan adiknya apalagi saat beberapa pelanggan memandangi tubuh sang adik beberapa kali dia sengaja menghalangi pandangan orang-orang mesum itu, sebenarnya itu sudah terjadi saat Wooyoung baru bekerja di restorannya banyak juga mata mesum yang memandangi sang sepupu tapi karena Wooyoung jarang datang dan dia biasanya lebih suka di dapur saat masuk daripada mengantarkan pesanan sehingga dia jarang dilihat pelanggan.

"Seperti biasa banyak yang datang, apa Hyung memecatmu saja, pasti papa juga tak akan marah." Felix hanya tersenyum karena perhatian dari hyungnya, tapi walaupun dia dipecat dia tetap akan datang bekerja.

Mantan-mantan Felix melotot melihat Jooheon yang mengelus rambut Felix dan mengelus pipi Felix juga mencubit hidung Felix dengan gemas, dan Felix malah tersenyum manis dan menggenggam tangan Jooheon.

Dan senyum Felix kepada orang itu terlihat sangat bebas tanpa beban, senyuman yang tak pernah mereka lihat sebelumnya. karena mereka semua sumbu pendek tentu saja langsung marah melihat itu, dari tadi mereka memperhatikan itu dan sekarang tidak bisa lagi menahannya.

"Wah kau tidak mau bicara dengan kami karena ingin menemui sugar daddymu?" Changbin menatap ke arah Felix.

Felix merasa terhina mendengar itu, apa sebegitu rendahnya dia di mata mereka.

"Lakukanlah." Ujar Jooheon saat melihat adiknya berusaha menahan emosinya.

Plak

Karena bisikan dari hyungnya Felix menampar pipi Changbin dengan sangat keras, pertama kalinya dalam hidupnya dia memukul seorang, tidak apa-apa mereka meninggal Felix seperti barang bekas yang tak layak pakai lagi, Felix bisa terima semuanya tapi Felix juga punya harga diri, dan dengan seenaknya Changbin mengatakan dia punya sugar Daddy, ternyata semurah itu dia di mata mereka pantas mereka meninggalkannya.

Changed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang