part 02

223 25 2
                                    

Felix kembali memakai pakaiannya saat dirinya dan Chan selesai melakukan itu, Chan juga melakukan hal yang sama sambil merapikan anak rambut Felix yang berantakan saat dia sudah mengenakan pakaian kembali, Chan menarik Felix untuk berbaring dan memeluk kekasih kecilnya karena diluar masih turun hujan.

"Baby apa aku menyakitimu?" tanya Chan mendekap Felix dalam pelukannya.

"Tidak apa-apa" jawab Felix pelan.

Beberapa menit yang lalu Minho menelpon mereka menanyakan keberadaannya karena Chan belum tiba di rumah dan Changbin juga mengatakan kalau mereka tidak ada di rumah Felix, karena dia ada di sana.

Chan menjelaskan semuanya bahwasanya dia dan Felix singgah berteduh karena hujan lebat, dan tentu saja dia tidak mengatakan kalau dia dan Felix melakukan hal panas itu.

Felix sendiri membenarkan yang Chan katakan lagipula mereka memang singgah berteduh namun juga sambil merusak dirinya.

Beberapa saat mereka berbaring masih dengan posisi Chan memeluk Felix, Chan tersenyum ke arah Felix saat sudah tidak mendengar suar6hujan dari luar.

"Ayo kita pulang, Changbin sudah menunggu di rumahmu,  mungkin Han dan Minho akan ikut juga nanti" ajak Chan dan Felix langsung bangun mengikuti Chan meski bagian bawahnya masih sedikit perih namun dia tidak mengeluh.

Chan mengantar Felix sampai di ruang tamu rumah Felix meskipun rumahnya kecil dan sederhana namun terasa begitu nyaman,

"Sayang kau sudah pulang" sambut Changbin yang duduk di sofa kecil tuang tamu saat Felix masuk, dia menyambut Felix dengan pelukan dan kecupan di bibir si manis.

"Aku akan pulang ke rumah, aku mencintaimu baby" ucap Chan pamit lalu mengecup pipi Felix sebelum pergi.

Felix hanya mengangguk dengan senyuman kecil di bibirnya namun sejatinya dia ingin membalas ucapan cinta Chan namun bibirnya seolah tidak bisa terbuka.

"Hati-hati Hyung" ucap Changbin saat Chan akan pergi.

"Sayang ayo, aku mau cuddle sebelum  pacarmu yang lain datang" Changbin menarik Felix ke kamar utama.

"Hyung boleh aku mandi dulu" tanya Felix pelan sekali lagi dia takut pacarnya marah, dia terlalu takut akan semuanya.

"Baiklah mandilah terlebih dahulu, tapi jangan terlalu lama aku ingin memelukmu" ucap Changbin tersenyum.

Felix menghela napas saat dia sudah menutup pintu kamar mandi, dia berjalan pelan ke depan cermin yang ada di dalam kamar mandi itu dan memandangi dirinya.

Tidak butuh banyak waktu Felix keluar dari kamar mandi dengan Changbin yang sudah menunggunya di tempat tidur. Changbin yang melihat rambut sang kekasih basa berinsiatif mengeringkannya dia mengambil hairdryer.

"Sayang duduknya disini aku akan mengeringkan rambutmu" ujar Changbin menepuk space di depannya, Felix mengikutinya dan duduk di sana.

"Aku tadi khawatir karena hujan lebat makanya aku kesini tapi kata Hyunjin kau dengan Chan Hyung" ujar Changbin sambil mengeringkan rambut Felix.

"Karena hujan terlalu lebat jadi kami berteduh" ujar Felix.

"Tidak apa-apa sayang yang penting kau sudah disini, nah sekarang sudah kering ayo kita berbaring" ujar Changbin tersenyum sumringah.

Mereka cuddle seperti yang mereka rencanakan dan itu berjalan beberapa saat, sampai Changbin juga menyentuh Felix hari itu, dan dia tak bisa nolak Felix tidak bisa menghentikan Changbin karena dia takut ditinggalkan, karena dia membosankan dan tak banyak bicara, bukankah inilah caranya supaya pacarnya tidak meninggalkannya, setidaknya itulah yang ada dalam otak kecilnya, jika mereka meninggalkannya Felix tidak tahu akan bagaimana.

Malam itu Jisung dan Minho juga datang ke rumahnya, berakhir rumah itu sedikit berisik dengan kehadiran Jisung yang cukup aktif, Felix hanya tersenyum melihat tingkahnya dia juga ingin bisa seperti Jisung, sesekali juga dia mengagumi wajah tampan Minho yang duduk di sampingnya atau mengangumi otot Changbin yang duduk di sofa depannya.

Hanya butuh waktu dua bulan ketujuh pacarnya sudah menyentuhnya bahkan ada yang sudah beberapa kali.

Hari ini kelima pacar Felix berada di kantin kampus ke kecuali Chan dan Minho karena mereka berdua sudah bekerja, mereka disana dengan teman-temannya, Felix tidak di sana karena dosennya memanggilnya karena dia seorang asisten dosen.

"Mereka sangat cantik dan imut bukan" Jeno menunjukkan foto beberapa wanita dan cowok-cowok imut berfoto bersama.

"Siapa mereka?" Tanya San saat tertarik dengan salah satu dari orang di foto itu.

"Tidak menarik sama sekali, Felixku lebih menarik dari mereka semua" ujar Jisung meminum minumannya.

"Ya itu tidak perlu dipertanyakan lagi, tapi mereka juga indah, tapi katanya mereka sangat susah didekati apalagi mereka saling melindungi" ujar Soobin.

"Apa itu mereka yang kalian bicarakan" tunjuk Jaemin saat melihat banyak orang berjalan memasuki kantin.

Mereka cukup banyak seperti geng mungkin, Jeno mungkin tahu semua nama mereka, seperti Haechan, Wooyoung, Yeonjun, Jake, Sakuya sedangkan yang perempuan ada Yeji, Soojin, Hanni, dan Bahiyyih.

Saat mereka memasuki kantin kumpulan para dominan itu tidak berkedip melihat mereka yang tersenyum, bahkan beberapa diantara mereka mungkin lupa kalau sudah memiliki kekasih, tapi tidak ada masalah sebenarnya bagi mereka yang masih sendiri.

"Haechan terlihat begitu indah bukan, meskipun kulitnya sedikit gelap" ujar Jeno yang diiyakan oleh Jaemin.

"Jake terlihat lebih imut" ujar Jay.

"Aku setuju denganmu" setuju Sunghoon

"Yeonjun bahkan lebih dari semuanya, lihatlah bibirnya itu" ujar Soobin.

"Aku menyukai yang sedikit ribut itu " ujar San masih memandangi mereka.

"Maksudmu Wooyoung?" tanya Heeseung yang diangguki oleh San.

"Siapa yang terlihat seperti bayi itu?" Tanya Changbin.

"Yang duduk di antara dua perempuan itu?" Tanya Boemgyu

"Iya"

"Namanya Sakuya dia dari jepang" jawab Jaemin.

"Mereka semua ramah dan lihatlah senyuman mereka sangat indah" Mark sudah mulai semangat.

Kelima pacar Felix disana hanya tersenyum melihat masing-masing satu diantara orang-orang yang mulai dibahas teman mereka, mereka menatap sekumpulan orang itu tanpa berkedip, sampai pada akhirnya mata Hyunjin bertemu dengan mata Yeji yang membuat Yeji tersenyum padanya dan tentu Hyunjin membalas itu.

'menggemaskan dan sangat manis' bayi Changbin memandang Sakuya yang disuapi makan oleh Yeonjun.

TBC

Changed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang