"Felix pindah?" Jeongin menoleh ke samping karena di sana Yeonjun masih tinggal menghabiskan makan.
"Kau sudah dengar kan, kalian fokus pada pacar baru kalian sampai melupakan Felix, cih tapi tidak ada gunanya juga kalian memikirkannya karena dia sudah jadi mantan kalian" ujar Yeonjun masih menikmatinya makanannya dia sedikit menyindir.
"Yeonjun apakah kau tau info tentang Felix?" Tanya Hyunjin mencoba mencari tahu dari Yeonjun, entah kenapa dia jadi merasa sangat bersalah sekarang.
"Untuk apa kalian mengetahuinya, kalian sudah melakukan kesalahan padanya" jawab Yeonjun cuek sekarang dia sudah dikerumuni dengan Jeongin dan Seungmin di masing-masing sisinya dan Jisung, Hyunjin, serta Changbin duduk di depannya.
"Tolong beritahu kami apa yang kau tahu" mohon Changbin, Yeonjun ingin tertawa melihat itu seorang Changbin memohon pada orang lain?.
"Aku juga tidak tahu yang jelas dia sudah pindah ke kampus lain tapi tidak tahu kampus mana, saat itu aku bertemu dengannya saat mengurus berkasnya, hah Felix saat itu sangat pucat, dan terlihat berantakan aku bertanya apa yang terjadi padanya tapi dia hanya mengatakan kalau dirinya baik-baik saja" jawab Yeonjun tentu saja dia sedikit berbohong karena sebenarnya dia masih sepupu Felix.
"Karena ini kampus keluarga kalian dan bukannya Felix tidak membayar karena beasiswa dari orang tua kalian, tapi karena hubungan kalian dengannya sudah berakhir mungkin itulah sebabnya dia pindah, karena tidak akan mampu membayar uang kuliah jika masih disini" Yeonjun sengaja memeras perasaan bersalah mereka.
"Tapi kalau aku jadi Felix aku juga akan melakukan hal yang sama, dan katanya Felix juga sudah pindah rumah" mereka berlima tak bergeming, mereka benar-benar tak tahu apapun mengenai Felix, perasaan mereka sekarang bercampur aduk antara menyesal yang mendominasi, sedih dan kecewa pada diri mereka atas perbuatannya.
"bagaimana dia melalui itu semua?" Jisung menetes air matanya saat itu keluar dari mulutnya.
"Aku tidak tahu, Felix terlalu kuat, kalau aku jadi dia pastinya tak akan sanggup, semua kekasihnya selingkuh darinya dan ditinggalkan serentak oleh mereka" sindir Yeonjun dengan nada sedihnya.
"Awalnya aku juga sangat kecewa pada kalian, kalian tak berperasaan melakukan itu padanya, padahal dia anak yang baik" ujar Yeonjun karena sebenarnya Yeonjun memang sedikit dekat dengan anak-anak keluarga Bang karena dia berteman dengan Changbin.
"Kami benar-benar jahat, sampai kapanpun mungkin Felix tak akan mengampuni kami" Hyunjin terlihat frustasi.
"Aku pun akan demikian, kalau aku jadi Felix aku akan menyewa pembunuh bayaran untuk kalian untung saja dia baik" ujar Yeonjun.
.
.
.
Malam harinya mereka berkumpul di kamar Chan, mereka membicarakan Felix setelahnya mereka bergantian menghubungi Felix namun tidak ada satupun yang terhubung hanya suara operator, di kampus juga sebenarnya mereka sudah bertanya ke beberapa orang namun tak ada yang tahu, mereka curiga Wooyoung dan Hiyyih mengetahuinya oleh karena itu mereka tadi mencoba menanyakan namun Seungmin malah mendapat tamparan dari wanita singa itu.Mereka juga menyempatkan diri ke rumah Felix namun benar dia tak ada di sana dan tetangganya mengatakan Felix sudah pindah.
"Bagaimana sekarang" Minho meremas ponselnya saat lagi-lagi hanya suara operator yang terdengar saat menghubungi nomor Felix.
Tak ada yang menjawab mereka sedang marah pada diri sendiri, dulu Felix selalu setia pada mereka padahal tidak sedikit dominan yang selalu mencari perhatian Felix, Felix juga selalu ada untuk mereka, saat mereka sakit Felix akan ada untuk merawat mereka dan memeluknya semalaman, Felix tak pernah marah saat mereka menyuruhnya berubah, tapi mereka tak bisa melakukan yang Felix lakukan sekarang mereka tak tahu bagaimana keadaan Felix.
Mereka tertawa bersama orang lain sedangkan Felix menunggu tanpa ada kabar, mungkin Felix mereka saat itu terus menunggu sambil berharap mereka akan memberi kabar namun tidak ada kabar sampai kata putuslah kabar terakhir yang mereka berikan.
Dulu mereka selalu menyuruh Felix untuk berubah dan tak terlalu kaku, Felix selalu mencoba namun mereka tak melihat itu dan Felix tak pernah mengeluh walau sudah berapa kali mereka menyuruh Felix.
Sekarang mereka kalau mengingat semua perlakuan mereka selama ini, mereka baru sadar selama ini mereka selalu menyuruh Felix untuk ini dan itu namun Felix tak pernah menuntut mereka.
Karena menyadari perbuatan mereka tanpa sadar air mata mereka turun karena rasa bersalah dalam hati mereka yang terlalu besar untuk Felix.
"Baby kau dimana" Chan membatin memandang keluar jendela.
"Hyung apa yang kau lakukan sekarang, aku merindukan mu Hyung maaf karena membuatmu merasa kesepian karena aku yang tak puas dengan apa yang aku miliki, padahal dirimu sudah begitu sempurna" Jeongin di kamarnya mengelus gambar Felix di ponselnya.
"Sayang maafkan Hyung, Hyung telah memberimu luka yang begitu besar" untuk pertama kalinya Minho yang dingin menagis terisak di depan sebuah foto.
"Maafkan aku sayang sudah membuat sesakit ini hingga harus pergi" Changbin menangis melihat gelang pemberian Felix yang dibuatkan khusus untuknya.
"Dulu kau bilang cemburu karena pacar tampanmu banyak yang menyukai, tapi aku mengatakan tak akan berpaling darimu sampai kapanpun dan ternyata aku sudah membohongimu, aku ingin bertemu dan meminta maaf untuk semuanya" itu Hyunjin dulu dia dengan percaya dirinya menjanjikan itu namun dia melanggarnya.
"Aku harap kita bisa bertemu Hyung dan aku ingin meminta maaf atas kebrengsekanku" Seungmin juga terbaring sambil memeluk boneka yang biasanya Felix peluk saat menginap di kamarnya.
.
.
.
Pagi ini Hyunjin datang lebih cepat ke kampus bukan karena dia memiliki kelas pagi namun dia hanya datang dan duduk di taman di tempat biasa Felix duduk."Hyunjin?" Yeji yang lewat menegurnya dan ikut duduk di sampingnya.
"Soal kemarin aku minta maaf, aku juga yang bersalah dalam hal ini karena memberi kesempatan padamu untuk mendekatiku, tapi kau tetap salah karena berbohong jadi sebenarnya aku tak menyesal melakukan itu" Yeji memang tak menyesal sudah membantingnya kemarin dia hanya minta maaf secara formalitas saja.
"Aku mencarimu hanya untuk mengatakan itu" ujar Yeji lalu pergi dari sana.
"Dan jangan jadi lelaki brengsek lagi, aku kasihan dengan apa yang dilalui kekasih kalian perbuatan kalian sungguh keterlaluan" Yeji berbalik mengatakan itu sebelum benar-benar pergi dari sana.
Hyunjin meneteskan air matanya mengingat kelakuannya, dia benar-benar merasa sangat berdosa melakukan itu pada Felix, kenapa dia sangat jahat.
.
.
.
Di perusahaan Chan hanya duduk melamun, sedangkan parah karyawannya di luar sedangkan mengagumi sosok laki-laki tampan dan tinggi dengan kulit putih seperti vampire memasuki perusahaan mereka.Setelah kembali dari luar negeri karena urusan bisnis dia mendengar hamster kecilnya pergi dari rumah untuk bekerja dan sekarang dia datang menjemput tunangan nakalnya.
Saat memasuki pintu semua karyawan menatap ke arahnya dengan dengan kagum siapa yang tak mengenalnya Lee Soohyuk seorang pengusaha sekaligus seorang model papan atas yang sering muncul dalam majalah-majalah terkenal.
"Di mana hamster nakalku yang tidak bisa diam itu?" tanya Soohyuk pada salah satu orang di sana yang merupakan orang yang ditugaskan untuk mengawasi Hoshi selama ini.
"Ada apa?" Chan bertanya saat melihat karyawannya melihat ke satu orang.
"Halo tuan Bang, maaf karena datang ke perusahaanmu tanpa pemberitahuan, saya hanya ingin menjemput hamster nakal" ujar Soohyuk mendekati Chan.
"Tidak apa-apa tuan Lee" jawab Chan tersenyum.
Tbc
