Canda tawa.

2.8K 264 43
                                    

Krow pun pulang dengan keadaan lelah. Melihat semua yang berada di ruang tamu dengan canda tawa mereka. Jaki mendekati krow lalu memegang tangan nya dan membawanya ke kamar. semua orang melihat jaki dengan menggoda canda pada Jaki,lalu riji menjari tengah pada Jaki. Lalu mereka semua membiarkan  jaki dan krow ke kamar berdua. Caine duduk santai di sofa yang lebar dengan menyandarkan punggungnya di sandaran sofa. Rion pun duduk di sebelah Caine lalu mengusap lembut Surai Caine dengan manja. Sebuah kecupan mendarat di pipi Caine dengan singkat lalu wajah Caine merah padat saat kecupan itu mendarat.

"E-eh?"Caine menutup wajahnya memakai bantal yang tadinya berada di pahanya. Anak anak lain menyimak apa yang di lakukan ketua dan wakilnya. Mereka seperti nyamuk yang hanya minggat di dunia ini,terasa dunia untuk rioncaine saja. Selia menatap Rion dan Caine dengan tajam dengan rasa iri. Riji melihat selia dengan tatapan tajamnya,lalu Riji mendekati selia dan mengecup singkat dan itu membuat selia malu parah. Lalu selia menampar pipi riji dengan sedikit kasar karena malu.
"A-aduh! Maaf sel"wajah konyol riji membuat semua orang yang di ruang tamu terkekeh karena tingkah laku riji dan selia. Riji mengusap pelan pipinya yang bengkak karena selia. Mia duduk santai sambil melihat tv yang hidup dengan tontonan menarik bagi anak kecil,Mia melihatnya dengan fokus agar tidak ketinggalan sedikit pun. Caine tersenyum tipis melihat Mia dengan wajah imutnya.

"Ayam ayam apa yang so sweet" ujar Jaki yang datang membawa tebak tebakan, Dengan secangkir teh kecil yang ia pegang. Semua nya terdiam dan menatap jaki dengan penuh penungguan. Lalu Jaki meminum sedikit teh nya lagi menjawabny
"Ayam love u" jokes Jaki membuat semuanya tertawa-tawa dan lantas seseorang mengikuti tebak tebakan Dengan jawaban yang berbeda. Semua nya bermain tebak tebakan atau teka teki yang di bawa oleh Jaki. Caine tenang melihat anak anak PUNGUT nya tertawa,dengan penuh keindahan dunia mereka bersama. Caine merasa nyaman dengan keluarga nya yang sekarang dengan sifat yang berbeda dan kemampuan berbeda.

Sorenya anak anak keluar untuk memanggang daging di luar. Dengan panggangan yang mereka bawa tak sengaja gas tersentuh oleh key tanpa sengaja. Keributan pun dimulai,ciane berdiri di dekat api. Lalu Rion mendengar keributan di luar dengan teriakan seorang perempuan. Ia pun berjalan keluar rumah,dan terlihat api berkeliaran dan menyala di dekat panggangan. Rion hanya bisa berpasrah dan menepuk jidatnya dengan rasa lelah menghadapi mereka, Lalu Rion mendekati Caine dengan santai.
"Kekamar." Rion menyuruh ciane pergi ke kamar untuk menjelaskan kejadian itu. Caine mengangguk pelan lalu mengikuti Rion dari belakang. Anak anak panik jikalau  maminya nanti di marahi oleh papi. Lalu anak anak menyalahkan satu sama lain di antara mereka semua.

"Tuh kan,lu sih key"ujar selia menyalahkan key.

"Ya maaf. Gua gak tau kalo ada gas di samping gua"jawab key dengan alasan sebenarnya. Key merasa bersalah karena Caine di marahi oleh Rion. Lalu  Mia menenangkan mereka semua untuk tetap santai.

"Hmh... Gamungkin sih papi marahin mami."ujar Mia memegang dagunya. Satu alis menaik keatas dengan memikirkan sesuatu tentang apa yang terjadi kepada ciane.

Dikamar,Caine merasa gugup didekat Rion yang sedang marah. Caine memegang tangan Rion dengan kedua tangannya.
"M-maaf. T-tolong- jangan marah."Caine dengan wajah gemasnya membuat Rion tak tega memarahinya. Lalu satu tangan mendarat di kepala Caine dengan sentuhan lembut dari Rion. Wajah Caine memerah karena sentuhan Rion yang menyentuh kepalanya,lalu mengusapnya dengan penuh keindahan.  "Memangnya siapa yang menyenggol gas itu?"tanya Rion dengan mengangkat satu alisnya. Tatapan tajam menurut Caine itu sangat seram jika dipakai oleh Rion. Tersadar lamunan nya,Caine sedikit gugup untuk membalas.

"Mereka sih... Tapi.. jangan marahi mereka."jawab ciane dengan jujur. Rion menepuk lagi jidatnya dengan kasar. Sarung tangan menggesek jidatnya dan membuat gesekan bekas di jidatnya. Lalu Rion mengangguk pelan dan kembali ke luar lagi untuk memeriksa keadaan. Api sudah terpadamkan dan panggangan sudah dirapi dengan keadaan gosong.
"Pii... Maafin kami"manja Mia kepada Rion. Caine terkekeh dengan kelucuan Mia,lalu mengusap pipi Mia yang bahas karena air mata. Caine menenangkan Mia dengan lembut serta kasih sayangnya.
"Tidak apa apa Mia."ujar Rion tersenyum tipis kepada Mia. Mia kembali tersenyum dengan bahagia.


































Bwa...WOI AKU TIDAKA DA TOPIK UNTUK CERITA INI LAGI TOLONGG😭😭😭.
AKU CAFEK! RAWR.

lu tau gak😏
Gue dapet membership gratis dari lenn cuy tadi malem di live papi😝.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tokyo Noir Familia [Fanfict!?] EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang