Cerahnya dunia.

2.8K 263 18
                                    


1 bulan echi sudah akrab kepada semua member TNF. Echi sedikit senang karena memiliki keluarga yang harmonis dan cepat akrab. Pagi hari di rumah/villa(?) Rion yang besar. Cahaya menembus kaca jendela yang dekat dengan kasur Caine,cahaya itu menyinari matanya yang terasa perih. Caine terbangun lalu duduk di pinggir kasur dengan mengusap matanya,sedikit bingung entah apa yang ia perbuat hari ini. Langkah kaki terdengar yang terhentak di lantai. Caine berjalan pelan ke dapur untuk memasak beberapa makanan untuk anak anak.

Kulkas terbuka,terlihat banyak makanan yang tertata rapi di dalam kulkas,seperti Surga yang menyinari matanya. Caine mengambil beberapa ayam dan telur untuk sarapan pagi ini. Berjalan ke arah letak nya panci dan beberapa peralatan lainnya. Setelah selesai memasak Caine mencuci tangannya dan memanggil anak anak lain untuk makan bersama.

"Mia-"terlihat Mia merapikan rambutnya dengan sisir dari atas ke bawah. Mia pun menengok dan menatap Caine dengan bingung.

"Ya? Ada apa mi?"tanya Mia lalu meletakan sisirnya di meja dekat kasur. Caine hanya diam lalu menyuruh Mia untuk memanggil anak anak lain untuk sarapan pagi. Mia mengangguk pelan serta berjalan pelan ke kamar lainnya.

Caine balik ke dapur dan duduk menunggu yang lain datang. Satu per satu anak anak datang dari tangga. Mia duduk di sebelah Caine dengan senyum gembira. Lalu semuanya makan dengan lahap karena terlalu lapar,Caine tersenyum tipis melihat mereka menyukai sarapan pagi ini. Tak lama makanan mulai habis,dan anak anak sudah kenyang dengan sarapan pagi hari. Caine menyuruh mereka mandi agar badan tidak berbau sampah di rumah.

"Ew...mengapa banyak sampah berserakan di kamar mu,gin?"tanya key dengan jijik. Gin terlihat frustasi sedikit tanpa sepengetahuan yang lain. Elya memegang tangan key dengan lembut serta membuat key tenang. Senyum keluar dari bibir key,tangan key meluncur ke kepala Elya,lalu ia mengusapnya dengan lembut. Gin sedikit muak melihat pemandangan itu,lalu pergi tanpa sepatah kata. Meja tersenggol tangan gin dan membuat meja itu terjatuh serta beberapa gelas yang berada diatas meja itu pecah.

"Apa maksudmu gin!"kesal key pada gin yang entah apa yang terjadi pada dirinya. Echi mendengar keributan itu pun mendekati mereka dan bertanya apa yang terjadi.

"Kenapa? Key? Lalu... Mengapa gelas dan meja pecah dan terjatuh?" Echi melihat gin berjalan dengan sombong di sampingnya. Sedikit kesal namun ia tahan karena gin tidak biasa seperti itu.

"Gapapa kok chi. Udah kamu istirahat aja biar aku bawa key kekamar" senyum keluar dari bibir Elya lalu membawa key kekamar untuk menenangkannya dengan sebuah pelukan. Echi mengangguk pelan lalu berjalan ke arah ruang tamu yang dimana anak anak sedang nimbrung.

"Seorang klien datang membeli senjata dan peluru. Usaha kan kalian tidak berisik jika mereka sudah datang,kalau berisik... Mulutnya di lakban dan dipotong" semua nya panik serta menutup mulut mereka semua. Hukuman Rion begitu menakutkan dan membuat semuanya terdiam hening. Rion tersenyum jahat,lalu berdiri keluar rumah menunggu sang klien. Caine terlihat biasa saja karena dia paling pendiam di antara semua keluarga. Tak lama kemudian klien itu datang dengan membawa beberapa uang untuk membayar senjata dan peluru itu,serta berbincang bincang sejenak dengan santai Caine duduk diam entah apa yang akan ia lakukan. Anak anak lainnya mengintip dari dinding dekat tangga dengan licik mereka menertawakan Caine.

'bosan banget..' isi pikiran Cain terlihat bosan dan hendak kekamar untuk beristirahat. Caine beralasan mengambil minumannya di dapur dan duduk sementara meredakan lelahnya di dapur. Mentari mulai tenggelam,langit ingin gelap. Klien itu berpamitan dan pulang dengan sang kekasihnya serta membawa koper yang berisi senjata dan peluru. Caine merasa lega lalu ia kekamar dan beristirahat di kamar dengan lelah didalam dirinya.

Rion mengikuti Caine dari belakang dan disaat ciane tertidur Rion diam diam memeluk Caine dari belakang(gyatt), pelukan hangat dan erat membuat Caine nyaman dan tertidur lelap dengan tenang didalam mimpinya. Rion lupa menutup pintu kamarnya tanpa sepengetahuan Rion key dan Elya mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka.
"Momen hot Gila,kaya gitu juga yuk El" goda key pada Elya. Elya sedikit jijik mendengar perkataan key lalu berjalan meninggalkan key di depan pintu. Key dengan wajah konyol nya berlari mengikuti Elya yang sedang kesal(?)

Semua TNF tidur dengan pasangannya ataupun sendiri. Namun 1 orang tidak datang pada mimpi,ia melamun melihat langit yang gelap serta bintang yang melayang di angkasa. Orang itu adalah gin yang masih memikirkan masalahnya entah itu dengan siapa. Echi terbangun karena ia haus di tengah malam,echi berjalan ke dapur dan mengambil secangkir gelas dengan isi air biasa. Tak sengaja echi melihat gin yang bersandar di pintu luar dengan meminum coffe panas buatannya. Dengan ragu ia berjalan ke arah gin dengan pelan serta memikirkan apa yang terjadi jika ia mendekati gin.

"Gin? Kamu kenapa? Gak tidur?"tanya echi lalu berdiri dihadapan gin yang telah meminum coffe nya. Gin terdiam sejenak dan melihat keatas langit lagi.

"Hah... Tidak ap apa. Ayo,tidur."ajak gin yang tiba tiba mengalihkan topic pembicaraan. Echi hanya mengangguk pelan dengan banyak pertanyaan dipikirannya. Langkah kaki terdengar. Sunyi,sepi,tak ada suara. Di antara dua physical attack ini diam sambil berjalan ke arah kama mereka sendiri. Dengan rasa sedih karena tidak bisa mengetahui jawabannya echi terpaksa untuk memendam pertanyaannya pada gin. Keesokan harinya echi selia terbangun lebih awal dari pada yang lain. Selia membersihkan tubuhnya lalu ke dapur untuk meminum coffe agar tidak mengantuk. Seseorang turun dari tangga dan bertemu selia dengan tatapan kosong nya.

"Selia?"panggil orang itu dan memanggilnya dengan lembut. Selia tersadar akan panggilan itu. Lalu menengok kebelakang dan terlihat caine berdiri di tangga serta memegang genggaman tangga disebelahnya.

"Eh? Mami? Kenapa mi?" Caine tersenyum lalu mendekati selia dan duduk di sebelah kursi dekat selia. Entah apa yang akan dilakukan ciane,selai hanha terdiam melihat tingkah Caine.

"Hah... Selamat ulang tahun." Caine tersenyum nyatanya hari ini selia ulang tahun. Dengan senang selia memeluk Caine dengan lembut,karena Caine yang duluan mengucap selama ulang tahun padanya. Caine mengeluarkan sesuatu dari belakang punggungnya. Terlihat kotak besar dengan beberapa isi di dalamnya. Lalu selia mengambil kado itu dan membukanya dengan gembira. Terlihat beberapa perhiasan yang cantik dan indah dipandang oleh selia. Mata terbinar binar melihatnya. Namun,satu benda kecil nyempil di balik kapas putih,selia mengambilnya dan terlihat kunci mobil roll royce phantom hitam yang dimana mobil impian selia.

"Yeyyy! Makasih miii" dengan gembira selia meloncat loncat senang di hadapan Caine. Caine tersenyum melihat anaknya gembira dan senang. Lalu semua nya turun dari tangga serta membawa kue besar berwarna pink kesukaan selia. Selia sedikit kaget dan hendak pingsan melihat sebesar apa kue yang dibawa mereka. Lalu mereka semua pun mengucap selamat ulang tahun pada selia dan merayakan ulang tahun besar bagi selia.























































Huaa... Ini pertama kali aku 1000 kata lebih cuyyy:P mungkin besok aku gabakal up😏.

Apa alasan aku 1000 kata untuk chap ini? Karena aku seneng gara gara aku lebaran nanti di kampung bukan di rumah cuyy😭😭.
Aku kalo lebaran di rumah itu sepiiiiiii banget Gilak dan ra Ono temen:P.
GYATTTTTTTTTTTTTSJSHWSJSHSKWJSNJSNZJABZJWHZJQJSJWJSNWK

#rioncaine

Tokyo Noir Familia [Fanfict!?] EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang