Pagi hari cerah pun tiba. Rion terbangun dengan keadaan telanjang bulat,melihat itu Rion dengan cepat berlari kekamar mandi dan membersihkan badannya yang kotor dan penuh sp*rma di badannya. 9 menit berlalu,Rion keluar dengan memakai handuk(?) yang menutup bagian obdomen nya. Ia mendekati Caine dan mencium singkat kening Caine.
Caine terbangun dengan keadaan yang sama seperti Rion yang tadinya bertelanjang bulat. Lalu ia menutup bagian obdomen nya memakai selimut yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Caine melihat sekitar dan ia melihat Rion merokok didekat jendela dengan bersandar sambil melihat pemandangan kosong. Tersadar akan itu,Rion menatap balik Caine dengan wajah mesumnya yang begitu cabul. Caine menatap tajam seolah kesal pada Rion yang sudah membuatnya tidak perawan.
"Hi,manis~ selamat pagii~"ujar Rion dengan mengedip satu matanya seperti menggoda Caine. Bola mata Caine memutar tidak peduli,ia berdiri sambil memegang selimut untuk menutupi obdomen nya,namun ia terjatuh disaat ia hendak berjalan kekamar mandi. Kekehan terdengar ditelinga Caine,sedikit kesal namun Caine hanya bisa diam dan mengomel di hatinya.
"Haha! Lucu sekali~"Rion tersenyum lalu mendekati Caine dan menggendongnya kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah beberapa lama memandikan Caine,Rion membantunya memakai baju serta celana.
Wajah Caine masih saja merajuk kesal pada Rion tentang malam tadi yang sudah membuatnya tidak perawan.Keributan dimulai dari ruang tamu,seseorang melempar barang barang yang tidak terlalu berat maupun tajam. Rion mendengar keributan itu ia dengan cepat berjalan ke ruang tamu,dan ia melihat krow echi bertengkar lagi... Cukup lelah untuk memisahkan mereka untuk tidak bertengkar lagi. Rion dengan marah memukul kepala mereka dengan kasar, krow menjerit sakit memegang kepalanya.
"A-aduh! Sakit pii,hueee"krow hendak menangis karena dipukul begitu keras daripada pukulan echi. Pukulan itu membuat kepala mereka benjolan merah keluar. Echi melapor kepada Caine dengan tangisnya yang mengalir di pipi nya. Caine hanya bisa mengusap kepala echi dengan lembut,serta mengomel kepada Rion.
"Aku lelah sekali... Eughh..."Caine menepuk pelan jidatnya dengan pusing,pikiran penuh masalah serta rasa sakit dikakinya. Satu orang anak laki laki melamun memikirkan seseorang,bersurai putih dengan topi Koboynya yang juga berwarna putih. Wajah lemas duduk di sofa lembut. Ia berjalan keluar rumah dan pergi jalan jalan. Diperjalanan ia tidak sengajar menabrak seseorang memakai mobilnya,lantas ia dengan cepat keluar mobil dan berlari menuju orang itu.
"Gil! Lu gpp kan? Sorry I do not see you-"wajah anak laki laki itu sedikit khawatir kepada Agil yang terpapar ditanah. Agil mengangguk pelan lalu anak laki laki itu menggendong Agil dengan ala bridal style. Sedikit malu,namun Agil lebih fokus ke dirinya. Sampainya di EMS Agil di gendong lagi dan di operasi oleh sang dokter bernama Miraie, dokter yang mirip seperti Caine. Berselang lama kemudian Agil selesai di operasi,anak laki laki itu membayar biaya operasi Agil.
"Makasih- ee.. Makoto"wajah malu Agil terlihat lucu Dimata Makoto. Ia mengusap lembut Surai Agil dengan tangan yang lelah menggendongnya hingga ke EMS. Makoto mengajak Agil jalan jalan serta menemaninya hari ini agar tidak terlalu bosan dengan pekerjaan. Agil mengangguk lalu tersenyum manis didepan wajah Makoto.
"Sama sama."balas Makoto dengan wajah datar menatap Agil. Sedikit kesal oleh ekspresi wajah Makoto yang hanya di datar menatapnya,Agil pun menggembungkan pipinya dengan begitu lucu. Makoto terkekeh lalu ia mencubit pipi Agil dengan wajah senangnya,ia pun menggandeng tangan Agil dan menariknya menuju mobilnya.
"Hm? Kita ingin kemana Mako?"tanya Agil dengan bingung. Makoto menyetir terlalu serius sehingga tidak bisa menjawab pertanyaan Agil. Ia mengerti lalu membiarkan Makoto menyetir dengan serius. Lama setelah perjalanan,Makoto membawa Agil ke tempat sebuah museum besar dan tinggi. Agil tercengang lalu ia masuk dan meninggalkan Makoto tanpa sengaja. Makoto terkekeh ia pun mengikuti agil dari belakang dengan jalan santai.
Agil melihat sekeliling dengan banyaknya kerangka hewan zaman dulu yang masih utuh hingga sekarang. Kerangka itu besar dan hampir memenuhi tempat museum saking besarnya. Makoto dan Agil bersenang senang berdua di museum itu dan sesekali berfoto untuk kenangan nya. Lama tak lama akhirnya mereka pulang,Makoto mengantar Agil ke kanpol dan mengatakan kata kata perpisahan untuk sementara. Hari ini adalah hari kebahagiaan Makoto dan Agil dengan canda tawa mereka yang lucu.
Rawrrrr,aku lebih memilih Makoto top dari pada bot. Tapi mereka sama sama bonus😭💔,but... Its okay,i make Makoto its stonger with Agil. And Agil i make soft with Makoto. Wkakaka
Klen lebih pilih Makoto top,Agil bot apa Agil top Makoto bot?
#Rioncaine
#Magil
KAMU SEDANG MEMBACA
Tokyo Noir Familia [Fanfict!?] Ending
FantasyMalam penuh bintang seorang pemuda bersurai merah tepar di lantai keras. kepala penuh darah karna benturan keras. pemuda itu berusaha berdiri namun nihil,karena kepalanya yang pusing oleh benturan keras itu. pemuda itu pingsan di tempat lorong sepi...