Chapter 33

5.5K 625 25
                                    

Berita tentang kekalahan Naga sampai di telinga keempat keluarga besar, mereka dengan cepat membuat semua orang bungkam dengan berita itu, karena takut Devide akan datang merebut tahta yang mereka impikan

“Sialan! Bagaimana bisa kau kalah dari orang asing yang tidak tau dari mana berasal itu!!” bentak Virsen dengan wajah marah

Clay menunduk, dia mengepal erat tangannya mata merahnya bersinar tajam

‘Sialan..jika aku bertemu dengannya akan aku bunuh!’ Batin Clay

“Aku tidak tau! Kau harus segera menemukannya dan membunuhnya taklukkan naga itu!” ucap Virsen dingin kemudian berjalan keluar

“Baik ayah...” ucap Clay pelan

Setelah Virsen pergi Clay juga pergi dari sana menuju ruang bawah tanah tanpa sadar ada seseorang yang mendengar ucapan mereka

‘Membunuh? Taklukkan Naga?,..’



Eryk memandang kearah taman dengan wajah bingung, dia mendengar apa yang di bicarakan Virsen dan Clay tadi, kenapa mereka ingin sekali berebut menaklukkan Naga?

Angin meniup rambut kuning cerahnya, dengan pakaian merah terang bermotif burung emas terlihat cocok dengannya, mata birunya memandang kearah danau di hadapannya, jari jemari tangannya memainkan air danau yang jernih

“Hmm,, Kenapa harus menaklukkan Naga?, kan bisa kita biarkan saja kita bisa membunuhnya kalau dia membuat masalah..!” ucap Eryk kesal

“Pikiran yang bagus..”

Suara itu membuat Eryk reflek menoleh, dia melihat seorang laki-laki tampan dengan rambut hitam pendek, mata emas gelapnya memandang kearah Eryk

“!!!”

Eryk berdiri ingin berlari namun sialnya kakinya tersandung yang membuatnya kehilangan keseimbangannya, untungnya sebuah tangan memegang pinggangnya

“ingin kabur?” bisik devide pelan

“Lepaskan aku! Kau laki-laki mesum!!” teriak Eryk

Devide terkekeh mendengar teriakan eryk, kemudian dia duduk menarik pinggang kecil itu supaya duduk di pangkuannya

“Lepaskan!!”  bentak Eryk

Eryk memberontak yang membuat devide sedikit jengkel, biasanya dulu eryk hanya diam saja jika dia memangkunya, oh. Dia lupa Eryk sekarang hilang ingatan

“Diam atau kucium?” bisik devide

Eryk langsung diam mendengarkan itu, wajahnya memerah entah marah atau malu dia hanya diam sesekali menghembuskan nafas kasar, Devide tersenyum puas melihat Eryk yang diam, dia memeluk tubuh Eryk dengan lembut

“Kau tidak bosan di kurung di sini?” bisik devide

Eryk terdiam, sebenarnya dia sedikit frustasi di kurung di sini

“Bosan..” bisik Eryk pelan

“Mau keluar dengan ku?” ucap Devide pelan

Mata Eryk berbinar namun kemudian redup, dia menggeleng sambil memainkan jarinya

“eryk nggak boleh keluar, kata tuan Virsen nanti akan ada orang jahat yang memakan Eryk..” bisik Eryk semakin pelan

Devide mengelus rambut pirang Eryk dengan lembut, sebuah seringai terlihat di wajahnya

“Tenang saja, aku akan melindungi mu..” bisiknya

“Tidak!!, kau kan mesum!! Aku tidak ingin pergi bersama mu!!” bentak Eryk

Eryk berdiri setelah berteriak dia pergi meninggalkan Devide yang terdiam terpaku memandang kepergiannya

“Sial...Cara lembut sepertinya tidak mempan kepadanya..apa aku culik saja?...tidak dia akan membenciku jika begitu”




“Kau dari mana?”

Suara itu menghentikan langkah Eryk dia memandang kearah Clay yang terlihat berdiri di pintu menyandarkan tubuhnya di tembok

“Kau dari mana saja Eryk?” ulang Clay

“eryk dari taman belakang...” ucap Eryk pelan

Clay menghembus nafas pelan dia berjalan mendekati eryk dan memeluknya erat, wajahnya mengendus-endus leher Eryk yang membuat sang empu geli

“Aku mencarimu sedari tadi, jangan pergi sendirian Eryk, ada banyak sekali orang jahat.” bisik Clay pelan, mata merahnya bersinar

“Um..”

Eryk dan Clay akhirnya duduk bersama di sebuah taman menikmati angin yang berhembus pelan, Eryk mengamati bahwa Clay memiliki bau darah yang di samarkan oleh wewangian

‘Mungkin dia sudah membunuh orang??!!!’ Batin Eryk histeris

Tangan Eryk gemetar saat membayangkan Clay memegang pedang dan menusuk tubuh orang, Eryk menggeleng mengusir pikiran buruknya

Mereka diam dalam keheningan, hanya suara angin serta burung yang saling menyahut memenuhi taman itu, Eryk diam dengan pikirnya yang entah kemana itu sedangkan Clay diam karena memikirkan siapa laki-laki sialan yang mengambil keuntungan kemarin

Akhirnya mereka menghabiskan waktu dengan diam tanpa berbicara, Eryk kembali ke kamarnya karena sudah malam hari sedangkan Clay pergi entah kemana

Bruk!

Suara benda jatuh membuat Eryk terbangun dari tidurnya, dia bangun dan berjalan pelan kerah sumber suara, langkahnya berhenti saat melihat seorang yang terduduk lemas di balkon kamarnya

“Laki-laki mesum!!??”

Dia kemudian memapah tubuh besar laki-laki itu dengan sigap membaringkannya di ranjang, matanya memandang kearah tubuh laki-laki yang terluka di bagian dada dengan panik dia ingin pergi mencari obat

Namun tangannya di tahan yang membuat Eryk memandang kearah laki-laki mesum yang membuka matanya, dengan nafas pelan

“Jangan pergi..” ucapnya lemah






TBC

Awww, siapa yang sakitin Dev??🤧

💐Jangan lupa vote and komen 🤍

 Eclipse [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang