Chapter 25

9.8K 908 20
                                    

Eryk memakan ayam panggang dengan cemberut, dia ingin ayam goreng malah di bawain ayam panggang, jadi dia hanya bisa makan dengan cemberut

“Jangan tinggalkan aku ya...” ucap Devide pelan

Eryk hanya mengabaikannya, dia sekarang duduk di pangkuan Devide dengan devide yang memeluknya dari belakang, sesekali dia mencium pipi Eryk yang memebuat Eryk cemberut

Kek gini : @Bellian_volet

“Kau sudah mengatakannya dari tadi!!!” ucap Eryk kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kau sudah mengatakannya dari tadi!!!” ucap Eryk kesal

“Janji dulu..” ucap Devide pelan

“Terserah aku! Aku mau pergi Nikah dewa masakan aja kalo gi-!!!” ucap Eryk

Eryk memerah saat merasakan sensasi geli pada tubuhnya, dia meletakkan ayam panggang dan memegang tangan nakal Devide yang ada di tubuhnya

Aku akan membunuhnya dulu, sebelum kalian menikah...” ucap Devide pelan

Salah satu tangan devide meraba pada benjolan kecil yang ada di balik baju Eryk, sedangkan tangan satunya memegang kedua tangan Eryk yang memberontak

“Devhh,, ak-aku sedang makan!!!” ucap Eryk

Nada suara Eryk yang meninggi membuat Devide terkekeh, dia melepaskan cengkeramnya pada kedua tangan Eryk

“Lanjutkan..” ucap Devide seraya mencium wajah Eryk

Eryk mengambil ayam panggang itu dengan tangan gemetar, dia menahan desahannya saat tangan Devide memainkan putingnya, Devide tertawa pelan saat melihat betapa manisnya wajah Eryk yang menahan desahan itu

Akhirnya Eryk selesai memakan ayam panggangnya itu, dia memandang Devide yang masih saja meraba tubuhnya, dia dengan cemberut mendorong muka Devide yang ada di bahunya itu

“Eryk mau tidur!!” ucapnya

Devide hanya diam, dia mengendong tubuh Eryk menuju kasur, setelah itu dia membaringkan Eryk dengan dia yang memeluknya

“Tidurlah..” Bisik Devide

Eryk memejamkan matanya, tidak lama dia akhirnya masuk kedalam mimpi indah, sedangkan Devide hanya memandang wajah Eryk, Dengan lembut dia membelai pipi tembem itu

Seringai puas terlihat di wajah tampannya, mata emasnya mengeluarkan cahaya terang, tangannya turun ke leher Eryk yang dipenuhi oleh gigitan itu

“Sekarang kau sudah menjadi milikku, jangan harap kau bisa kabur dariku...”











Nita mengigit jarinya cemas, dia tidak tau kemana perginya Eryk sebulan ini, rasa cemas dan khawatir membuat dia tidak bisa tidur

Dia sudah mencari Eryk kemana-mana namun tidak menemukannya, satu harapan Nita adalah Devide, namun dia tidak bisa menemukannya lebih tepatnya dia tidak bisa menemuinya karena identitas dia sekarang

 Eclipse [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang