Hening.
Eryk tersenyum kaku dengan reaksi Devide yang terkesan datar, mata kosong Devide memandang kearahnya. Eryk sedikit merasa sakit di hatinya
“Hamil?”
Eryk mengangguk pelan seraya menundukkan kepalanya sedih, matanya sudah berkaca-kaca.
“Wha!!!-”
Eryk merasa badannya terangkat dan di putar-putar, dengan bingung dia memandang wajah Devide yang terlihat bahagia dengan senyum terus mengembang di wajahnya
Mata Eryk membulat, mata biru indah itu terlihat mengeluarkan airmata bahagia, senyum manis terpatri di wajahnya. Devide menurunkan Eryk dengan hati-hati di kursi dia menduduki Eryk seraya tersenyum dia berlutut
Devide meletakan kepala pada perut rata Eryk dengan senyum bahagia, sampai-sampai dia menangis merasakan bahagia yang teramat, dalam dua kehidupan dia akhirnya mendapatkan apa yang dia inginkan.
“Sehat-sehat... Anakku” bisiknya pelan
“hahaha, Dev. Bayinya masih kecil! Belum ngerti apa yang Dev bilang!” ucap Eryk dengan senyum geli
“Tidak apa-apa mungkin dia bisa mendengarnya lewat ibunya” goda Devide
Dengan perasaan bahagia mereka berdua tertawa bersama, Devide memandang Eryk yang tersenyum mengelus perutnya
‘Aku akan menjaga kalian meskipun nyawa ku taruhannya’
Dia mencium kening Eryk dengan lembut seraya mengelus perut rata Eryk
Kehidupan mereka berjalan dengan damai, Eryk merasa lucu saat Devide tidak membiarkannya berkerja dan hanya menyuruhnya diam saja
Eryk memandang kearah Devide yang sedang menangkap ikan di sungai kecil, Devide dengan pakaian basah dan tombak bambu turun kedalam sungai untuk menangkap ikan sedang Eryk duduk di bawah pohon sambil melihat Devide
“Hahaha!!, Dev payah banget nangkap ikannya!!” teriak Eryk saat melihat Devide yang tidak bisa menangkap ikan seekor pun
Devide merasa masam di hatinya, jika ini bukan keinginan bayinya untuk melihat devide menangkap ikan dengan sendiri tanpa kekuatan mungkin devide sudah mengeringkan sungai untuk menangkap ikan dengan cepat
Eryk terkekeh melihat wajah masam Devide kemudian dia berjalan mendekati sungai dan mulai masuk kedalam air, Devide memandang istrinya yang turun ke sungai
“Tetap di atas Sayang, pakaian mu basah..” ucap Devide dengan nada lembut
“eryk pengen berenang!!” ucap Eryk dengan wajah antusias
“Pegang pada ku, arus Sungainya sedikit deras” ucap Devide
Eryk mendekati Devide dengan hati-hati saat berada di dekat ide jahil terlintas di benaknya, dia menopang air di kedua tangannya dan mencipratkanya di wajah Devide
“Sayang?”
“Perang air!!!” teriak Eryk antusias
Dia mulai melakukannya lagi sampai devide tidak tinggal diam dia mulai melakukan hal sama namun dengan tenaga lembut jika dengan tenaga biasa mungkin airnya akan seperti sunami kecil :^)
Aktifitas itu di sudahi oleh devide yang khawatir Eryk akan masuk angin, dia kemudian mengambil jubah yang ada di batu besar dan memasangkannya pada tubuh Eryk. Devide dan Eryk kemudian berjalan pulang untuk beristirahat karena hari akan memasuki waktu sore
Hanya pembicaraan biasa yang mereka lakukan, sampainya di rumah Devide membuka baju Eryk dan menggantikannya dengan baju hangat karena cuaca di luar sedikit dingin. Devide membaringkan tubuh kecil Eryk pada ranjang dan tidur di sampingnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Eclipse [End]
FantasyRasanya tidak adil dia mati karena ingin menyelamatkan seorang gadis yang di sukainya Bukanya masuk syurga dia malah terlempar di sebuah novel berdarah Dan menjadi karakter yang tidak pernah muncul di novel itu "I love you" "Huh?" _____ Star_21_ja...