22. Mengincar Audrey

24 3 0
                                    

Audrey bertemu Cedric ketika dia hendak menuju gedung sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Audrey bertemu Cedric ketika dia hendak menuju gedung sekolah. Cedric yang sepertinya baru keluar dari perpustakaan bingung melihat Audrey yang berlari dengan kencang ke gedung sekolah.

"kamu ada barang yang ketingalan?" tanyanya ketika Audrey berhenti lalu mengatur nafas dengan keras. Dia kelelahan karena berlari kencang, dia terlalu fokus berlari sampai lupa mengatur nafas. Audrey tadi ke asrama dulu untuk menyimpan baju dan tasnya, dia lalu bertemu Indy, mengobrol sedikit dan menyadari kalau dia akan terlambat ke ruangan Mr. Aditama.

"Engga, aku mau ketemu Mr. Aditama." Audrey melihat jam tangan nya lagi. Dia belum terlambat, tapi dia harus buru-buru. "aku duluan ya,bye.." Audrey pamit.

"Mr. Aditama?!" Cedric tambah bingung, untuk apa Audrey bertemu kepala sekolah? Cedric penasaran, dia pun mengikuti Audrey menuju ruangan kepala Sekolah.

Audrey mengetuk pintu ruang kepala sekolahnya. Tidak ada jawaban. Apa Mr. Aditama masih berada di klinik? Apa Audrey terlalu cepat datang?

"kamu ngapain ketemu kepala sekolah?" Cedric berjalan pelan menuju tempat Audrey berdiri.

"Ada kejadian lagi di kolam renang, dan kali ini menimpa teman atlet renangku. Pak Slamet pelatih renang juga terluka, dia digigit Zaskya, temanku yang kerasukan. " Audrey menjelaskan.

Cedric belum mendengar kejadian yang terbaru ini. Dilihat dari jumalah siswa dan siswi yang kerasukan dan terluka, sepertinya masalah ini cukup serius.

Mr. Aditama datang, dia berjalan cepat. "maaf saya terlambat.." ucapnya merasa bersalah karena membuat Audrey menunggu. "kamu mengajak Cedric?" tanyanya lagi.

"saya mengikuti Audrey, saya penasaran kenapa dia dipanggil kepala sekolah. " Cedric berbicara jujur.

Mr. Aditama tersenyum. "Baiklah, kalian bisa ikut saya ke dalam. " dia kemudian membuka pintu ruangannya. Audrey dan Cedric dipersilakan untuk duduk di kursi di tengah ruangan. Audrey merasa seperti semester yang lalu. Mereka berdua duduk di kursi yang sama.

Mr. Aditama duduk di kursi tengah. Dia menghela nafas, menenangkan diri. 

"kejadian di sekolah kita cukup luar biasa," ucapnya membuka pembicaraan. "jujur saja, saya cukup takut dan khawatir dengan anak-anak yang kerasukan dan terluka. Saya tidak tahu apa yang membuat mereka kerasukan. Tapi, setelah tadi saya mencoba berkomunikasi dengan makhluk itu, ternyata makhluk itu mengincar kamu, Audrey.."

Cedric kaget tapi Audrey sudah pernah mencurigai hal ini.

"untuk apa dia mengincar saya?" Audrey tidak mengerti kenapa makhluk itu mengincar Audrey.

"dia punya perjanjian untuk mengejar kamu, menakuti kamu dan membuat kamu celaka. "Mr. Aditama memberitahu Audrey.

"kenapa dia tidak langsung menyerang saya? Kenapa harus melibatkan banyak orang?"

"mungkin, karena kekuatan kamu yang besar, dia tidak bisa langsung menyerang kamu, makanya dia melibatkan banyak orang. Dia ingin menakuti kamu."

Audrey terdiam, dia merasa bersalah dan takut menghadapi teman-temannya yang kerasukan dan juga terluka.

"Teman-teman kamu yang kerasukan dan terluka itu bukan salah kamu Audrey.." Mr. Aditama mengingatkan Audrey, dia melihat kesedihan di wajah Audrey.

"tapi kenapa makhluk itu harus melukai orang yang dia rasuki?" Cedric penasaran.

"kita tidak bisa menjelaskan pemikirin suatu mahkluk dengan jelas, Cedric. Apalagi makhluk ini cukup mengerikan. Pemikiran makhluk jahat dan mengerikan itu lebih gila di banding dengan manusia paling gila di dunia." Mr. Aditama menjelaskan. " tetapi, dari siswa-siswi yang kerasukan itu, saya menemukan suatu kesamaan. Dalam hati mereka ada kemarahan, iri hati dan kecewa, ada yang merasa dirinya juga lemah dan tidak percaya diri. Jadi akan mudah sekali makhluk itu memasuki jiwa-jiwa yang seperti itu. dari sisi itulah lah dia akan melukai diri sendiri, dan kemudian mencari Audrey. kebetulan siswi terakhir yang kerasukan adalah teman Audrey, dan dia berada dekat dengan Audrey. suasana di sana juga sangat mendukung karena penuh dengan air. Air adalah media yang paling disukai oleh makhluk seperti mereka."

"lalu apa yang harus saya lakukan untuk menghentikan kejadian ini?" Audrey ingin segera mengakhiri kejadian mengerikan ini. Dia tidak ingin teman-temannya lebih banyak terluka karena dirinya.

"kamu punya musuh?" Tanya Mr. Aditama.

Audrey menggeleng, "saya tidak punya musuh, "

"apa ada yang benci dengan kamu?"

Audrey berfikir sebentar, lalu menggeleng lagi.

"saya merasa hubungan saya dengan teman-teman saya baik-baik saja," Audrey memberitahu Mr. Aditama. "dan saya juga tidak begitu banyak teman, jadi saya rasa mereka baik, tidak ada yang membenci saya. " Audrey merasa sedih memikirkan kalau ada temannya yang tidak menyukainya dan berbuat hal gila seperti ini.

"kita harus mengembalikan makhluk itu ke tempat asalnya. " Mr. Aditama melihat Audrey. "kamu sepertinya harus di bantu Cedric untuk menemukan makhluk itu dan menemukan orang yang sudah membukakan pintu masuk makhluk itu ke dalam sekolah. Saya khawatir, dia kan memanggil makhluk mengerikan lainnya dan membuat sekolah kita kacau. Saya akan membantu kalian. "

"bagaimana caranya? " Audrey bingung.

"kamu bisa menggunakan kekuatan magic kamu untuk mempengaruhi makhluk itu dan mempengaruhi pengirim makhluk itu. "

"Tapi saya tidak bisa melihat makhluk,"Audrey mengatakan kelemahannya, "dan saya tidak yakin sanggup jika saya harus melihat makhluk." Audrey berkata jujur. Dia tidak ingin sok bisa dan sok berani. Ini menyangkut teman-temannya.

"Maka dari itu kalian bisa bekerja sama untuk menemukan makhluk itu, Cedric pasti bisa membantu kamu. " Mr. Aditama melihat Cedric.

Cedric mengangguk. "saya akan membantu Audrey" Ucapnya tegas. 

Magic Audrey 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang