Setelah beberapa kali bertemu makhluk, dan negosiasi, tidak ada yang mau membantu mereka untuk mencari Valerie. Sampai akhirnya mereka menemukan makhluk anak kecil yang sedang bermain bola.
"kayaknya kamu bisa pake magic sama yang ini. Yang ini terlihat agak imut." Aaron menyarankan. Kalau saja Audrey tidak melihat belakang kepalanya yang berlumuran darah, Audrey pasti mengira anak ini anak biasa yang sedang bermain bola di lorong.
"tapi aku ngeri liat kepalanya. " Audrey meringis.
"aku bantu buat dia diem. " Cedric akan menggunakan magic untuk membuat makhluk kecil itu diam.
"jangan, nanti dia nggak mau kerjasama kalau nggak nyaman. "Audrey merasa mengerti, kalau mau meminta tolong kita harus membuatnya nyaman.
"dek.." Audrey mendekati. Dia terdiam, lalu melihat Audrey.
"oh my God!!" Audrey hampir saja berteriak. Dia berbalik dan berjalan menjauh. Muka anak itu pucat. Matanya hitam semua. Sungguh mengerikan.
"aku nggak bisa!!" Audrey menggeleng dan berurai air mata.
Arsenio, Cedric dan Aaron melihat ketakutan Audrey.
"nggak usah di paksa.." Arsenio akhirnya menyerah. Mereka sudah mencari lebih dari 1 jam. Audrey pasti sudah ingin pulang, dia juga takut dan lelah, mereka bertiga juga lelah.
Cedric kemudian menggunakan magic untuk bisa menendang bola yang tidak padat. Dia mempengaruhi benda. Dia mengajak anak itu bermain bola. Aaron memperhatikan Cedric, kemudian ikut bermain. Anak itu terlihat senang sekali. Setelah sekitar satu menit. Akhirnya Cedric bisa berkomunikasi dengan anak itu. Dan anak itu mengangguk setelah Cedric memperlihatkan foto Valerie.
"kita tunggu. " ucapnya pada Audrey, Arsenio dan Aaron.
Mereka berempat menunggu di dekat tangga darurat. Audrey mengunakan magic untuk mengambil 4 kursi yang tadi ada di tempat prom night.
"Remove!" Cedric menjentikkan jarinya. Mereka bertiga melihat Cedric. "aku ngehapus cctv, takutnya nanti kita di curigain karena mondar-mandir."
"Tadi juga ada beberapa yang aku...aku..." kata-kata Arsenio terhenti. "kenapa kita ga lihat cctv buat nyari mereka. " tanyanya merasa bodoh.
"hahahahaha...." Aaron tertawa. "kenapa baru inget sihhh!! Trus dari tadi usaha kita sia-sia, dong!" Aaron merasa mereka semua sangat bodoh.
"terus barusan aku hapus.." Cedric merasa kebodohan mereka bertambah.
"Audrey, coba pake magic buat ngembaliin rekaman cctv nya!" Aaron meminta Audrey.
"nggak akan bisa, aku udah hapus permanen.." Cedric merasa bersalah.
"Bagus!!Good!!Excelent!!" Aaron berkata sarkas dengan keras, dia merasa sedikit frustasi oleh kebodohan kedua temannya ini.
Mereka berempat menunggu selama 10 menit yang terasa 10 jam. Anak itu kembali. Dia mendekati Cedric dengan gembira, dia berharap akan bermain dengan Cedric lagi ketika dia sudah mencari Valerie.
"sorry.." Cedric berkata sedih. Dia murung, dia menunduk. Audrey jadi tidak tega, dia kemudian berusaha melihat anak itu.
"dek.." panggil Audrey lagi. Audrey kemudian melihat matanya yang hitam. Kelebatan fikiran anak itu terlintas. Dia sedang bermain bola di lorong, ayah nya sepertinya ada di depannya, dia berjalan lebih dulu. Bola yang di mainkanya masuk ke pintu emergency yang terbuka karena ada perbaikan. Dia melirik ayahnya tapi ayahnya nampak tidak perduli. Dia berusaha mencari bola yang menggelinding itu, kepalanya masuk ke pagar tangga, dan kemudian dia terjatuh ke lantai paling bawah, dari lantai 3.
Fikiran Audrey kembali. Dia masih melihat anak itu, dan kemudian menangis. Kisah anak itu sungguh menyedihkan.
"Audrey..kamu kenapa?" Aaron, Cedric dan Arsenio panik.
"Audrey!" Mereka masih memanggil. Audrey menggeleng.
"anak itu kasian, dia jatuh dari tangga.." Audrey berusaha menenangkan diri,
"be happy, please.." Audrey memeluk anak itu. Dia tidak perduli kalau anak itu menyeramkan. "kamu nggak salah..orang tua kamu nggak nyalahin kamu, mereka menyesal bukan karena kamu jatuh, tapi karena mereka kehilangan anak yang mereka sayang. " Audrey menangis lagi ketika memeluknya, lalu kemudian anak itu menghilang.
"dek.." Audrey bingung. Dia melihat sekeliling.
"dia pergi.." Cedric memberitahu.
"kemana?" Audrey penasaran.
"nggak tau.." Cedric menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Audrey 2
AdventureSatu semester sudah Audrey lalui dengan banyak kejutan, dia ternyata memang punya kekuatan sihir! Kekuatan sihir Audrey adalah kekuatan fikiran, kekuatan itu adalah kekuatan yang paling besar dan kekuatan yang paling ditakuti, tapi kenapa Audrey tid...