"aku kecewa ketika tahu kalau Cedric membuat penghuni pohon di dekat danau itu pergi, dan dia melakukan itu untuk kamu, makanya aku membuat perjanjian dengan makhluk yang sudah lama ingin pohon itu. Aku nggak tahu kalau makhluk itu sangat jahat, yang aku tahu dia kuat, dan dia pasti bisa membuat kamu takut."
"Aku bener –bener nggak tahu..kalau makhluk yang merasuki siswa di sini dan menyakiti mereka, adalah makhluk yang membuat perjanjian denganku. Begitu tahu, aku langsung menemui makhluk itu dan membatalkan permintaanku pada makhluk itu, tapi nggak bisa!makhluk itu malah mengejarku, dia juga akan menyakiti aku jika aku mencegah dia dan memberitahu kamu. Aku takut, Audrey..aku nggak berani bilang sama siapa-siapa, aku takut kalian semakin benci sama aku ketika tahu apa yang sudah aku lakukan.. " Valerie menangis lagi.
"aku menganggap Cedric dan Arsenio sama seperti teman yang lain Val, sama seperti Aaron dan juga teman-teman di Asrama. Aku nggak punya perasaan apapun selain sebagai teman terhadap mereka berdua, dan aku nggak ngerebut mereka! " Audrey menegaskan. " Untuk kekuatan, aku nggak bermaksud sombong, tapi kekuatanku memang seperti ini, aku baru tahu kalau aku punya kekuatan ketika aku sekolah di sini. Jadi aku rajin berlatih untuk bisa mengusai kekuatan sendiri seperti kalian. " Audrey memandangi mata Valerie, ada rasa bersalah di matanya. Dan dia juga merasa ketakutan.
"bagaimana caranya kamu melakukan perjanjian dengan makhluk itu?" Audrey penasaran.
"aku hanya meminta dia untuk melaklukan apa yang aku inginkan, dan dia mendapatkan apa yang dia inginkan. Dia sudah berhasil mendapatkan tempat yang dia inginkan, lalu dia akan terus mengganggu kamu sampai menurutnya tujuanku tercapai. Aku sudah bilang aku sudah tidak ingin mengganggu kamu, tapi makhluk itu tetap pada perjanjian yang kami buat."
"cara untuk membatalkan perjanjian kalian bagaimana? " Audrey ingin sekali cepat bebas dari makhluk mengerikan yang membuatanya merinding itu tanpa menyakiti Valerie.
"aku..nggak tahu gimana caranya.." Valerie menggeleng.
"Hah?!" Audrey kaget dan tidak percaya. "kamu nggak tahu caranya?! Terus dia akan mengejar aku sampai aku kapan?!" Audrey sedikit histeris.
"aku bener-bener nggak tahu, Audrey.." Valerie memangis untuk yang ketiga kalinya.
Gemas rasanya Audrey pada Valerie, dia memulai sesuatu tapi tidak tahu cara mengakhirinya. Dia tidak bertanggung jawab.
"kalau kamu mau, kamu bisa menyakiti makhluk itu sampai dia kehilangan kekuatannya, aku nggak apa-apa, aku akan terima konsekuensinya.." Valerie berkata lirih. Audrey tahu dia merasa bersalah, tapi dia juga ketakutan.
"Aku nggak sejahat itu, Valerie!" Audrey berkata kesal.
Mereka terdiam, Audrey tidak mengerti mengenai perjanjian tentang makhluk dan manusia. Dia berfikir, seharusnya ada orang yang tahu tentang perjanjian seperti ini.
"kamu sudah tanya Mr. Aditama?" Audrey melihat tajam Valerie.
Valerie menggeleng, "tadi aku nggak sempet tanya apa-apa sama Mr. Aditama. "
"kayaknya kita harus tanya Mr.Aditama besok, dia orang yang paling tahu tentang magic. " Audrey berkata pada Valerie.
Valerie mengangguk, dia kemudian menghapus air matanya,"Thanks Audrey.." Ucapnya.
"Masalah ini belum berakhir Val, kamu bisa berterima kasih dan meminta maaf kepada kita semua kalau masalahnya benar-benar selesai. " Audrey kemudian kembali ke tempat tidurnya dan mencoba untuk istirahat.
Esok paginya Audrey bangun dengan keramaian yang terjadi di klinik. Audrey masih setengah terbangun ketika dia melihat beberapa orang berteriak-teriak di klinik, dokter Farhan dan beberapa perawat Nampak kelelahan , beberapa siswa yang membantu juga Nampak kelelahan dan ketakutan.
Audrey bangkit dari tidurnya dan melihat sekeliling dengan seksama. Audrey melihat Ka Andrew dan Ka Bella yang sedang membantu dokter Farhan.
"ini ada apa ka?" Audrey turun dari tempat tidur dan ikut membatu ka bella yang kewalahan membawa temannya. Temannya terus memberontak dan kemudian pingsan.
"kerasukan masal!" ucapnya sedikit stress. Dia memeriksa temannya dan kemudian pergi mencari bantuan perawat.
"hah?!" Audrey kaget. Dia kemudian melihat sekeliling, ternyata tempat tidur di klinik sudah penuh dengan siswa yang kerasukan. Malah ada yang tidak kebagian tempat tidur dan duduk di kursi roda. Audrey melihat tempat tidur yang sebelumnya di tempati Valerie, dan sudah ada anak laki-laki terikat yang bergerak seperti orang kejang.
"Valerie kemana?" ucap Audrey bingung.
"tadi dibawa Mr. Aditama, sepertinya diamankan. " ka Andrew yang menjawab.
Audrey memperhatikan Ka Andrew, dia sepertinya akan mengobati siswa laki-laki yang terikat. Ka Andrew memegang tangannya, merapalkan sesuatu dan kemudian mengusapkan tangannya ke wajah siswa itu. Siswa itu kemudian berhenti bergerak dengan pelan. Dia sepertinya tertidur ketika ka Andrew selesai mengusapkan tangannya.
Terima kasih sudah membaca!
*Cover sampul dan gambar setiap chapter from pinterest
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Audrey 2
Phiêu lưuSatu semester sudah Audrey lalui dengan banyak kejutan, dia ternyata memang punya kekuatan sihir! Kekuatan sihir Audrey adalah kekuatan fikiran, kekuatan itu adalah kekuatan yang paling besar dan kekuatan yang paling ditakuti, tapi kenapa Audrey tid...