70. dicampakkan

16 3 0
                                    

Audrey membulatkan mata, dia kaget sekaligus takut. Tapi dia berusaha tenang, Ayah Arsenio mengatakan kalau kendaraan untuk Audrey pulang ke Bandung sudah di siapkan. Audrey juga bisa menggunakan fasilitas hotel yang dia tempati. Audrey berterima kasih dan merasa tidak perlu. Dia merasa merepotkan. Tapi Ayah Arsenio mengatakan kalau beliau masih merasa bersalah karena ulah Ezio. Audrey pun akhirnya menerima semua fasilitas yang di berikan Ayah Arsenio.

"sudah sewajarnya beliau begitu. Gara-gara anaknya kita jadi begini." Aaron berkata sebal. Dia sebal dengan Ezio, tapi dia juga merasa senang karena mereka sudah berhasil menyelamatkan Valerie dan juga menyegel kembali pintu makhluk-makhluk mengerikan yang ada di hotel.

"Mandi gih..aku lapar." Aaron meminta Audrey untuk segera bersiap. "Emily bilang aku dilarang makan kalau kamu juga belum makan. " Aaron mengadu.

"karena aku mau tahu cerita kalian, dan aku tidak mau hanya tahu sepotong-sepotong, makanya aku ingin kalian makan bareng dan bercerita dengan lengkap. Lengkap pake banget!" Emily sudah tidak sabar.


Pukul 8 lebih, Aaron, Emily dan Audrey sarapan di restoran hotel. Audrey melihat orang-orang yang makan dan pegawai hotel yang ramah, mereka bekerja seperti biasa. Pengunjung hotel juga biasa saja. Nampak tidak ada yang tahu kalau ada kejadian semalam. Padahal kerusakan yang diakibatkan oleh Ezio cukup besar dan pastinya akan membuat hal itu di bicarakan, tapi kenapa suasananya terasa damai?

"kamu mikirin apa?" Emily bertanya ketika dia sudah mendapatkan snack yang akan dia makan. Sarapan disini system buffet, jadi mereka bebas mau makan apa saja.

"semalam kan ada kejadian, trus ada kerasukan, ada yang terluka, tapi kok Nampak nggak ada bekasnya, ya? nggak ada yang bisik-bisik gitu?" Audrey merasa penasaran. Kalau di sekolah mereka ada kejadian, pasti satu sekolah akan heboh.

"pasti ada yang nutupin lah.." Aaron juga kembali ke meja. Audrey melihatnya dengan penasaran. "kalian kan tahu siapa ayah Ezio dan Arsenio, pasti beliau nutupin kejadian yang diakibatkan oleh anaknya. "

Emily mengangguk. "bisa-bisa..lagian dia kaya banget, nutup mulut orang-orang di sini pasti gampang. "

"nutup mulut? Disogok gitu maksudnya?" Audrey merasa tidak percaya.

"iya, semacam itu lah.."

Audrey merasa semakin takut, apa Ayah Arsenio orang yang menakutkan? dia begitu karena tidak ingin orang-orang tahu kalau anak nya membuat kekacauan atau dia tidak ingin citranya sebagai politikus tercoreng?

"hmm..jadi coba ceritain gimana kejadian kemarin? Aku penasaran banget kenapa kalian jadi ghost hunter?"

"ghost hunter?" Audrey tertawa.

"Aaron bilang kalian nyari makhluk semalaman, dan kalian juga masukin makhluk yang keluar dari tempatnya. "

"Iya, Ezio ngebuka gerbang itu untuk menguji kekuatan aku, untuk mengerjai Arsenio dan temen-temennya. Dan dia bilang just for fun!"

"What?" Emily kaget. " stress ya dia?!" Emily marah dengan kelakuan Ezio. Audrey terdiam. Sebetulnya dia tahu kenapa Ezio seperti itu, tapi dengan adanya niat dia untuk mencelakai Audrey, Audrey jadi tidak bersimpati lagi, Ezio seperti itu karena di tekan ayahnya, lalu di kecewakan wanita dan merasa rendah diri. Tapi itu bukan alasan dia untuk berbuat jahat.

Hp Audrey terus bergetar ketika mereka bertiga asyik berbicara. Audrey melihat nama yang memangggilnya. Dia mengabaikannya. Dia terus bercerita ketika getar hpnya berhenti lalu kemudian bergetar kembali.

"kok, nggak dianggat? Siapa?" Emily penasaran karena Audrey terlihat cuek dengan orang yang menghubunginya.

"orang nggak penting! " Audrey membalikan hpnya. Dia tidak ingin melihat namanya.

"siapa?" Emily makin penasaran. Dia kemudian membalikan hp Audrey dan melihat nama orang yang dari tadi memanggilnya.

"Kak Andrew?" ucapnya dengan bingung.

Aaron yang sedang meminum jus langsung tersedak dan tertawa.

Audrey kemudian mematikan hpnya dengan kesal.

Emily bingung dengan reaksi mereka berdua.

"Ada yang diacampakan tuh semalam." Andrew berkata masih sambil tertawa.

Emily melihat Audrey dengan tidak percaya."kamu diacampakan kak Andrew? "

Tawa Aaron semakin keras. 

Magic Audrey 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang