71. Pulang

29 5 0
                                    

"Diem! Lo juga sama tau, dicampakin Kak Bella! " Audrey kesal, tapi dia juga ikut tertawa karena mereka berdua adalah korban Kak Andrew dan Kak Bella.

Emily melihat mereka berdua.

"Tell me, what happened?"

Mereka berdua malah makin tertawa.

"Jadi yah, Audrey nyariin Kak Andrew, dia mau ngajak pulang, tapi nggak ketemu,malah ketemu Kak Andrew jadi-jadian. " Aaron memberitahu Emily.

"Dan ternyata Kak Andrew lagi sama Kak Bella, dia nggak inget kalau dia pergi ke prom night sama aku!" Audrey masih agak kesal. Kalau tidak ada kejadian ghost hunter kemarin mungkin Audrey akan pulang sendiri ke rumah Emily dengan naik kendaraan umum, atau entah lah..Audrey tidak mau membayangkannya.

"Ngapain mereka?" Emily bingung kenapa Kak Andrew jadi lupa pada Audrey dan memilih Kak Bella.

"Romantic relationships, kisses and much more are possible.." Aaron yang sudah merelakan Kak Bella sekarang sudah lebih santai membicarakannya.

"hah?!" Emily tercengang.

"jadi mungkin sekarang dia baru inget sama aku dan mau minta maaf. Udah kebaca! " Audrey masih kesal. Tapi dia juga tidak terlalu kecewa sih. Mereka juga kan just friend. Dan itu sudah mereka sepakati dari awal. Tapi ninggalin Audrey sendiran tanpa bilang apa-apa dan malah pacaran sama cewe lain kan nyebelin juga!

Audrey menyalakan lagi hpnya ketika dia kembali ke kamar dengan Emily, Audrey akan langsung pulang ke Bandung begitu dia selesai berkemas. Dia akan diantar oleh sopir keluarga Arsenio. Audrey melihat hpnya dengan sedikit sedih, dari tadi pagi dia mengirim pesan kepada Arsenio, dia penasaran dengan keadaan Arsenio sekarang. Tapi Arsenio tidak membalas pesan Audrey. Membaca pesan Audrey saja tidak. Apa Arsenio di hukum oleh Ayahnya seperti Ayahnya menghukum Ezio. Di kurung di gudang? Atau di pukuli? Atau..audrey tidak bisa memikirkan hukuman apa lagi yang akan di lakukan Ayah mereka.

Audrey berjalan ke depan lobby ditemani oleh Emily dan Aaron. Disana sopir yang dikirim oleh Ayah Arsenio sudah menunggu.

"Bye Audrey.." Emily memeluk Audrey. Audrey juga memeluk Emily dengan erat.

"Terima kasih Emily, kamu baik banget, kamu udah menampung aku kemarin malam, trus nungguin aku yang nggak pulang-pulang, dan kemudian nganterin koper aku juga. Aku udah ngerepotin kamu. "

"it's ok, Aku seneng bantuin kamu, aku seneng aku punya teman sekarang, biasanya aku kan sendirian. " Emily membuat Audrey ingin memeluknya lagi.

"Bye Audrey, hati-hati di jalan ya! Hubungi aku kalau ada apa-apa di jalan. " Aaron melihat mobil yang akan membawa Audrey. Audrey tersenyum.

"Terima kasih banyak Aaron. Kamu sahabat paling, terr, The best!! Kamu udah bantuin aku di setiap aku ada masalah. " Audrey benar-benar berterima kasih.

"you're welcome. Kamu juga selalu ngajak aku ke dalam petualangan yang seru. I'm honored!" ucapnya, Audrey tertawa miris.

Mereka berdua melambai ketika Audrey sudah masuk ke dalam mobil. Audrey menurunkan kaca jendela mobil dan balas melambai.

"sampai ketemu di kelas 11 sama ikan lele!" teriaknya. Emily pun tertawa. Sedangkan Aaron tidak mengerti.

Audrey menutup jendela. Dia mengabari orang tuanya kalau dia sudah dalam perjalanan. Audrey mengatakan kalau dia diantar oleh sopir temannya. Tapi Audrey tidak mengatakan kalau temannya itu laki-laki. Bisa-bisa ibunya pingsan kalau mendengar cerita Audrey tentang prom night dan juga kejadian semalam.

Audrey memberikan alamat rumahnya kepada sopir yang mengatarnya. Sopir yang mengantar Audrey ternyata adalah sopir yang pernah mengantar Audrey dan Arsenio ke rumah Valerie.

Audrey lalu menanyakan mengenai kabar Arsenio, tapi sopir itu tidak tahu. Audrey sanksi, apakan beliau tidak tahu atau memang tidak boleh memberitahu Audrey. Audrey lalu melihat Hpnya lagi. Arsenio masih belum membaca pesan Audrey.

Audrey menghela nafas. Mungkin, nanti saja Audrey akan bertanya langsung kepada Arsenio.

Audrey sudah masuk ke jalan tol. Dia memperhatikan jalan sambil memikirkan kejadian semalam, dia kemudian teringat berbagai kejadian di sekolah. Audrey merasa semester ini sungguh penuh kejutan. Dia berhasil memusnahkan mahluk mengerikan, dia juga sekarang bisa melihat makhluk. Audrey sebetulnya masih sangat takut. Tapi dia sudah lebih menerima kekuatannya. Dia bahagia bisa memiliki kekuatan magic. Dia juga bahagia bisa membantu teman-temannya.

Audrey berharap, semoga tahun ajaran selanjutnya dia masih bisa bertemu dengan Arsenio dan juga teman-temannya yang lain. Dan semoga saja kehidupan sekolahnya tahun depan menjadi lebih tenang dan lebih baik. 

-Semester2, Selesai-


Terima kasih sudah bersama Audrey selama 2 semester..

Tunggu Audrey disemester berikutnya yaa!

Semester selanjutnya Audrey sudah mengenal yang namanya pacaran, cemburu dan patah hati. persahabatan mereka juga semakin seru! 😘😘

Dan tentu saja akan ada kasus baru. 

Selamat berlibur..


Magic Audrey 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang