Moonlit Reunion | 子夜归 (Zi Ye Gui)

Chapter 28 - Wedding dress~

Sejak Wu Zhen terakhir kali mengetahui bahwa pemuda itu sebenarnya ingin bertemu dengannya, setiap kali Mei Zhuyu istirahat, dia akan mencarinya dan mengajaknya keluar untuk bersenang-senang. Sebenarnya tidak sejalan dengan aturan bagi pria dan wanita yang belum menikah untuk bepergian sendirian, namun Wu Zhen bukanlah orang yang taat aturan. Tuan Mei yang sangat taat pada aturan ini pun mengesampingkan aturan saat melihatnya, begitu terpesona saat melihat senyumnya hingga tak bisa menolaknya.

Tanpa disadari, hal itu menjadi pemahaman diam-diam, dan keduanya tidak perlu membuat janji terlebih dahulu. Di hari liburnya, mereka akan bertemu satu sama lain dan bepergian bersama dengan kuda.

Mei Zhuyu telah berada di Chang'an selama setahun dan tidak mengenal banyak tempat. Namun, Wu Zhen tumbuh di sini dan mengetahui tempat itu dengan jelas. Dia tahu makanan mana yang enak dan di mana nyanyian dan tarian bagus. Namun mengingat temperamen Mei Zhuyu, ia tidak mengajaknya ke tempat-tempat yang sering ia kunjungi, melainkan pergi bersamanya ke suatu tempat yang tenang dan indah, salah satunya adalah Kuil Linjing.

Tempat-tempat ini pada awalnya tidak menarik, tetapi Wu Zhen menemukan minat lain — berbagai reaksi pemuda itu. Faktanya, Wu Zhen merasa sangat aneh dengan calon suaminya, pada saat dia berubah menjadi kucing dan mendekatinya secara diam-diam, dan pada saat mendekatinya seperti orang yang serius, dia akan melihat dua Mei Zhuyu yang sangat berbeda. Pagi harinya, pemuda itu memandang kucing yang melompat ke ambang jendela dengan tatapan mata biasa dan dingin, sedangkan sore harinya, ia memandang kucing di atas kuda dengan mata terpesona dan cerah.

Jadi Wu Zhen mau tidak mau menggodanya dan melihat ekspresi mudanya dalam menahan sesuatu.

Keduanya kembali dari Kuil Linjing bersama-sama. Mereka tiba di rumah Adipati Yu terlebih dahulu. Beberapa gerbong berhenti di depan pintu rumah Adipati Yu, dan para pelayan sedang memindahkan barang-barang ke dalam rumah. Begitu Wu Zhen melihat lentera kaca kecil tergantung di sudut gerbong, dia tahu siapa yang ada di dalam gerbong tersebut.

“Sepupu Pei, kenapa kamu datang sepagi ini dan tidak mengirimiku surat agar aku bisa menjemputmu?” Wu Zhen turun dari kudanya, tersenyum dan pergi untuk mengetuk pintu kereta.

Pintu kereta terbuka dari dalam, memperlihatkan wajah tampan. Ada ekspresi kelelahan di wajah tampan ini, mungkin karena perjalanan jauh. Ketika dia melihat Wu Zhen bersandar di pintu kereta, dia tersenyum padanya, "Zhen masih sama, tidak berubah sama sekali."

Wu Zhen: "Sepupu, cepat turun. Apakah nyaman duduk di dalam kereta?"

Sepupu Pei ini bernama Pei Jiya, satu-satunya keponakan dari ibu kandung Wu Zhen, usianya beberapa tahun lebih tua dari Wu Zhen, berpenampilan tampan, berwatak lembut, dan pria yang anggun. Karena ketika dia masih muda, dia tinggal di Rumah Adipati Yu selama dua tahun karena suatu alasan, dan dia memiliki hubungan dekat dengan sepupunya Wu Zhen. Kesehatannya selalu buruk dan sedang dalam masa pemulihan di Kunzhou. Kali ini, dia mendengar bahwa sepupunya akan menikah, jadi dia datang jauh-jauh untuk merayakannya.

Pei Jiya turun dari kereta. Dia bertubuh tinggi dan tinggi, mengenakan jubah panjang berlengan lebar. Dia sangat berbeda dengan pria di Chang'an yang suka memakai jubah Hu berlengan sempit saat ini. Dia terlihat agak seperti pemuda dari masa lalu. Keluarga Pei juga merupakan keluarga berpangkat tinggi pada dinasti sebelumnya. Sekarang keluarga tinggi telah pindah ke selatan dan mengalami pergantian dinasti, anak-anak dari nama keluarga tersebut masih diajar sesuai dengan tata krama lama.

Sepupu Pei, juga seorang pemuda populer dan tampan di Kunzhou. Sekarang dia datang khusus untuk memberi selamat padanya. Wu Zhen secara alami tersentuh. Dia tidak melihatnya selama beberapa tahun dan tidak berinteraksi dengannya. Dia mengundangnya keluar dari kereta, dan memperkenalkan Mei Zhuyu yang berdiri di sampingnya.