13

2.9K 79 0
                                    


°°°

Siang ini Kania berniat untuk menghampiri sang pacar di kantor. Kania telah sampai dan langsung memarkirkan mobilnya. setelah itu ia turun dari mobil dan langsung berjalan menuju lift. Beberapa menit kemudian pintu lift terbuka, kania langsung menuju ruang kantor deril dan langsung masuk tanpa permisi.

"Hei, sayang." Sapa kania sembari tersenyum ke arah deril.

Deril yang tengah fokus bekerja langsung terkejut begitu melihat kedatangan Kania. Kania pun menghampiri deril dan duduk di samping deril.

"Nih, sayang. aku bawain makan siang." Ucap kania sembari menaruh plastik makanan di atas meja.

"Ngapain kesini." Ucap deril.

"Kok ngapain sih? Ya aku kangen sama kamu, kalo aku ngajakin kamu ketemuan di tempat lain, pasti kamu ga bisa kan? Makanya aku langsung nyamperin kamu ke kantor." Jelas kania.

"Aku sibuk." Ucap deril datar.

"Ga papa, aku tetep mau di sini nemenin kamu."

Deril berdecak. Setelah itu ia langsung melihat jam di tangannya. Sudah waktunya menjemput adara, deril langsung menutup laptop dan langsung beranjak dari tempat duduk.

"Aku mau jemput adek aku dulu." Ucap deril datar.

"Lah, kamu ga mau makan dulu? Ini udah aku bawain makanan loh."

"Ntar aja makan nya."

Kania juga ikut berdiri. "Aku ikut ya."

"Ga usah." Saut deril.

"Kenapa? Kamu mau jemput adek kamu kan? Yaudah aku ikut."

"Aku bilang ga usah!" Ucap deril dengan nada tinggi.

"Emang Knapa sih? Oh aku tau, apa jangan-jangan kamu mau ketemuan sama perempuan lain, Terus alasannya mau jemput adek, iya kan?"

Deril memejamkan matanya sejenak, ia mencoba menahan emosinya. Setelah itu ia kembali menatap Kania.

"Aku mau jemput adek aku, terserah kamu mau nungguin di sini atau pulang."

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, deril langsung keluar dari ruangan. Kania terlihat sangat emosi karna deril selalu mementingkan adiknya.

Kania sengaja datang ke kantor deril dan tidak memberi tau deril supaya deril senang saat melihat kedatangan nya. Namun ternyata semua tidak sesuai yang diharapkan, kini Kania malah di cueki, bahkan ketika melihat kedatangan Kania, expresi deril terlihat sangat datar.

°°°

Arhan dan adara terlihat tengah menikmati indahnya pantai. Mereka duduk berdua di tepi pantai sembari meminum es kelapa muda.

"Btw ngapain lo ngajakin gue kesini?" Ucap adara dengan pandangan yang masih tetap fokus melihat ke arah pantai sembari menyedot es kelapa Muda.

"Ya ga papa, enak aja gitu ke pantai, bikin suasana jadi tenang." Jawab arhan.

"Lo sering ke sini?"

Arhan mengangguk. "Iya, Kalo pikiran lagi kacau."

Adara langsung menatap arhan. "Berarti sekarang lo lagi banyak pikiran dong?"

Arhan tersenyum. "Tadinya iya, tapi karna Sekarang lagi sama lo, gue jadi lebih tenang, dan gue jadi ngerasa ga punya masalah apapun lagi."

"Ck, dasar aneh." Ucap Adara sembari kembali melihat ke arah pantai.

"Gak peka banget sih." Ucap Arhan datar sembari mengalihkan pandangannya ke arah pantai.

Adara kembali menoleh ke arah arhan. "Siapa yang gak peka?"

[POSESIF BROTHER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang