11

1.4K 173 14
                                    

Freen sedang di kelas. Bahkan dosen sedang mengajar disana tapi saat freen menerima pesan dari becca, freen cukup terkejut.

"Freen, aku takut"

Freen langsung keluar saat dosen sedang lengah. Freen berlari mencari becca ke beberapa tempat, sampai pada akhirnya freen mendengar suara tangisan dari ruang perawatan.

Freen membuka pintu lalu berjalan menuju tempat tidur yang tertutup tirai. Perlahan freen membuka tirai itu dan melihat becca sedang menangis disana.

"Freen?" Becca menunjukan kedua matanya yang sembab, wajahnya pun basah karena air mata yang tidak berhenti mengalir.

Becca langsung berdiri dan memeluk freen. "Freen, apa kamu benar freen?" Becca menangis

"Umm, aku baca pesan dari kamu dan langsung kesini"

"Darimana kamu tau kalau aku disini?"

"Semua tempat sudah ku datangi tapi kamu gak ada"

Mereka duduk, freen mencoba untuk menenangkan becca sebisanya. Freen bingung apa yang harus dia lakukan untuk menenangkan becca, dia hanya bisa memeluknya dan berharap becca sedikit lebih tenang.

"Apa yang kamu takuti?" Tanya freen perlahan.

"Tatapan orang orang saat ini sangat menakutkan, banyak DM masuk di handphoneku, aku tidak berani melihatnya lagi"

Freen mengambil handphone becca dan melihat isi DM juga Poto becca bersama irin.

"Ternyata becca tukang selingkuh"

"Kasian freen, becca memang gak layak untuk freen"

"Cewek murahan, sudah mengincar freen kini pindah ke irin juga?"

"Freen memang gak seharusnya jatuh cinta sama becca"

Freen membaca beberapa DM yang masuk di Instagram becca. Semua isi DM itu membenci becca tanpa ada yang mendukung becca satu orang pun.

"Jangan buka Instagram untuk sementara waktu, biar aku yang urus semuanya"freen kembali memeluk becca untuk membuatnya lebih tenang.

"Kamu gak marah sama aku, kamu gak benci sama aku?"

"Bagaimana aku bisa membenci orang yang aku cintai?" Freen menatap becca sembari menghapus air matanya.

"Freen?" Becca menatap freen dengan air mata yang masih mengalir.

"Aku cuma kecewa sama kamu dan aku butuh waktu untuk mengerti semuanya. Dan sejak sama kamu aku sadar kalo gak semua orang bersifat seperti irin, irin itu orang gila, dia bukan manusia"

Setelah becca sedikit lebih tenang, freen membawa becca pulang ke rumahnya agar terbebas dari gangguan irin.

Rumah freen sangat sepi, cia sudah kembali ke rumahnya, cia hanya tinggal sementara selama orang tua freen ke luar kota untuk bekerja.

Freen memberikan air minum untuk membuat becca lebih tenang lagi dan mengajaknya duduk agar bisa menceritakan semua terjadi.

"Jadi, apa yang irin lakukan padamu?" Tanya freen

"Dia bilang akan melepaskanmu namun sebagai gantinya dia akan bersamaku, dia bilang dia suka padaku"

"Dan kamu setuju?" Becca mengangguk perlahan

"Kenapa kamu setuju?"

"Karena aku gak mau irin terus ganggu kamu, aku merasa sangat bersalah karena membohongi kamu freen, jadi aku biarkan irin berkeliaran disekitaranku"

"Jangan mengorbankan diri kamu demi aku bec"

"Tapi aku berpikir ini hanya sementara karena irin akan pergi ke Amerika sebentar lagi"

friend or girlfriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang