25

1K 131 7
                                    

Beberapa hari setelah itu, tepatnya di hati libur. Freen masih sama anehnya, freen seperti selalu menghindari becca dan mencari banyak alasan untuk tidak bersama becca. Seperti saat ini, freen dan becca sedang makan siang di luar dan freen hanya fokus pada handphone nya setelah makanan itu habis.

"Freen, ayahku minta kamu buat jauhin aku?" Tiba tiba becca melontarkan pertanyaan yang berhasil membuat freen terdiam.

"Kenapa kamu ngomong gitu?"

"Setelah makan malam itu kamu jadi kaya gini. Kamu bersikap Seolah olah gak cinta aku lagi"

"Itu perasaan kamu aja"

"Iya dan cuma aku yang ngerasain kamu berubah gini"

"Bec, udah ya aku capek kita pulang aja"

"Aku lagi ngomong sama kamu freen!"

"Ini tempat umum, malu di dengar orang"

Becca diam dan menuruti apa yang freen mau, mereka pulang ke rumah freen dengan keadaan saling diam. Freen ingin memulai percakapan tapi dia tidak ingin merusak semuanya, freen takut hatinya goyah.

"Freen, kamu mau tetep kaya gini?" Akhirnya becca membuka percakapan.

"Kaya gini gimana maksud kamu?"

"Tetep cuekin aku gini, gak peduli sama aku"

"Aku lagi banyak tugas, kalo gak percaya tanya pinam deh"

"Jangan jadikan tugas sebagai alasan"

"Terus aku harus gimana?"

"Freen, kalo kamu kaya gini terus gimana cara aku pertahanin hubungan ini?"

"Aku gak yakin bisa bertahan sendirian freen" lanjut becca dengan nada semakin rendah.

Freen sebenernya tidak tega melihat becca seperti ini apalagi kalau sampai nangis. Freen sangat kacau sekarang, bahkan untuk berpikir pun susah. Freen gak tau apa yang harus dia lakukan pada becca, jiga dibiarkan begini pasti becca akan memutuskan hubungannya dengan freen dan rencana freen berhasil.

Besoknya di kampus, freen dan becca seperti orang asing. Freen kembali ke sifat awalnya, sangat dingin dengan muka datarnya yang khas.

"Mereka kenapa lagi sih nam?" Heng menyenggol bahu pinam.

"Gak tau, kayanya ada yang gak beres"

"Kalian kenapa diem gini?" Tanya pinam yang sudah tidak tahan melihat freen dan becca.

"Aku duluan" freen menghindar pertanyaan itu dengan pergi, sedangkan becca terus makan tanpa mempedulikan kehadiran pinam dan Heng.

Beberapa jam setelah pelajaran selesai, becca melihat freen sedang di lapangan basket sendirian, berbaring di kursi penonton dan becca hanya bisa melihatnya dari jauh.

Becca terus memperhatikan freen sampai dimana freen terkilir dan terjatuh di tengah lapangan saat freen mencoba untuk memasukan bola kedalam ring, becca tidak bisa Manahan dirinya dan langsung berlari ke arah freen.

"Freen!!"

"Kamu gak papa? Ayo ke UKS sekarang, biar aku bantu" saat becca membantu freen berdiri.

Freen melepaskan tangan becca perlahan "Aku bisa sendiri"

"Freen, kamu kenapa? Kamu beneran mau hubungan kita selesai, ya?"

"Kita bahas ini nanti" freen hendak melangkah tapi becca kembali menahannya.

"Aku yakin ayahku yang bikin kamu kaya gini"

"Kenapa bawa bawa ayah kamu?"

"Karena kamu kaya gini setelah pulang dari rumahku"

friend or girlfriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang