bertaut'19

2.6K 168 27
                                    

Jaehyun, Taeyong, Mark dan Jeno pun sampai di rumah sakit, namun tiba-tiba Taeyong merasa tidak tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun, Taeyong, Mark dan Jeno pun sampai di rumah sakit, namun tiba-tiba Taeyong merasa tidak tenang. Dia berhenti di depan ruangan Beomgyu. Taeyong tidak ingin melihat Beomgyu saat ini.

"Bubu? masuk?" tanya Mark.

“Kamu duluan aja, bubu mau disini dulu” ucapnya sambil duduk di kursi depan ruangan.

Hingga akhirnya Mark masuk ke dalam mengikuti Jaehyun dan Jeno yang sudah lebih dulu pergi menemui Beomgyu.

Sebelumnya, saat mereka berada di pemakaman pihak Rumah sakit menelepon Jaehyun dan mengatakan Beomgyu sudah bangun. Jadi dia bergegas kembali ke rumah sakit dengan cepat.

Di dalam kamar, Jaehyun melihat putra bungsunya terbaring lemah. Sama seperti Sungchan sebelumnya. Banyak peralatan rumah sakit yang terpasang di tubuh mungilnya.

Jaehyun mendekat kearah ranjang, Disusul Mark dan Jeno dibelakangnya.

“Apa ada yang sakit, sayang?” tanya Jaehyun saat melihat mata Beomgyu sedikit terbuka dan menatapnya.

Beomgyu tidak menjawab pertanyaan Jaehyun. Dia kembali menatap langit-langit rumah sakit. Dia berpikir.. meskipun situasinya seperti ini, Bubu bahkan tidak ingin bertemu dengannya. Sebegitu benci kah bubu pada dirinya?

Beomgyu menelan ludahnya dengan susah payah, tenggorokannya terasa kering, tubuhnya sangat lemah. Bahkan untuk sekedar membuka mulutpun susah.

“A-Ayah…” bisik Beomgyu pelan sekali.

Jaehyun yang tengah mengusap lembut pelipis Beomgyu. segera mendekatkan telinganya ke mulut Beomgyu yang terhalang masker oksigen.

"Haus"

Jaehyun dengan cepat mengambil gelas berisi air di meja samping tempat tidur.

Mark dan Jeno melihat hal itu kemudian membantu Jaehyun, perlahan mengangkat tubuh Beomgyu sedikit agar tidak kesusahan saat minum

“Gak ada sedotan, yah?” tanya Jeno.

“Harusnya ada” jawab Jaehyun.

“Astaga, yaudah kalau gitu jeno cari dulu keluar”

“Cepat, kasian adikmu kehausan.”

Jeno mengangguk dan berjalan cepat menuju pintu. Namun saat tangannya hendak membuka pintu, tiba-tiba pintu terbuka lebih dulu.

“Bubu?”

“J-Jeno mau sedotan kan?” ucapnya sambil memberikan sedotan pada Jeno. Jeno tersenyum kecil. Lalu dia mengambil sedotan dari tangan taeyong

“Ayah” panggil Jeno dan segera meletakkan sedotan itu ke dalam gelas.

"Cepat sekali?"

“Tunggu sebentar, minum dulu.” Ketiga orang itu membantu Beomgyu minum perlahan. sementara satu orang lainnya tetap diam di dekat pintu.

"Sudah?"

Beomgyu mengangguk, sekali lagi ia dibantu agar tubuhnya berbaring dengan nyaman.

“Apa kabar?” Mark bertanya pada Beomgyu sambil mengusap lembut kepala Beomgyu.

“Sakit…” keluhnya pada Mark.

Mark terkekeh, "Sabar yaa, sebentar lagi juga sembuh kok"

“Oh iya, bubu kalian dimana?” tanya Jaehyun.

"Diluar yah" Jawab Mark.

Ketika dia mendengar itu Jaehyun segera bergegas keluar kamar menemui Taeyong.

Beomgyu tertawa sedih di dalam hatinya. Sampai kapanpun dia tidak akan pernah mendapatkan apa yang dia inginkan dari bubu.

🫀🫀🫀

Saat baru saja keluar dari dalam ruangan Jaehyun melihat Taeyong duduk di kursi tunggu dengan kedua tangannya menutupi wajah. Tubuhnya tampak gemetar. Bahunya bergerak naik turun. Jaehyun tahu suaminya itu tengah menangis.

Jaehyun duduk di samping Taeyong, ia memeluk Taeyong, mendekatkan tubuh taeyong ke tubuhnya. Lalu membiarkan kepala Taeyong bersandar pada bahunya. Dia dengan lembut membelai kepala suaminya. Mencoba untuk menenangkannya.

Beberapa menit kemudian tangisannya mulai mereda.

“Sudah selesai?” tanya Jaehyun, Ia merasakan taeyong mengangguk pelan

"Look at me" Ucap jaehyun

Taeyong menyingkirkan tangan yang menutupi wajahnya kemudian menatap mata jaehyun.

Jaehyun terkekeh melihat wajah taeyong, menggemaskan sekali baginya. Mata memerah yang berkaca kaca, hidung juga ikut memerah, dan bibirnya yang melengkung kebawah.

Jaehyun mengacak ngacak rambut taeyong kemudian ia dekap kembali tubuh yang lebih kecil darinya itu.

"Are you okay hmm?" Tanya jaehyun

Taeyong hanya diam

"Kenapa? mau cerita? beomgyu udah sadar loh itu masa kamu gak temuin dia?" Lanjutnya

"Aku malu" ucap taeyong pelan

"Malu?"

"Aku malu sama sikap aku selama ini sama gyu mass, kalau aku minta maaf, aku gak pantes dapet maaf dari dia. aku gapapa kalau dia harus benci sama aku.." Tangisannya kembali datang

Jaehyun menatap sang suami penuh kasihan, sejujurnya ia juga tidak suka dengan semua perlakuan taeyong selama ini pada beomgyu tapi kan sekarang sudah berbeda, taeyong sudah mau berubah. Jaehyun yakin kalau beomgyu tidak akan membenci taeyong. Justru ia akan senang jika taeyong kini lebih sayang padanya.

"Gyu bukan anak seperti itu, dia bukan pendendam.. aku yakin kalau dia gaakan benci sama sekali sama kamu sayang, justru dia bakal seneng akhirnya bubu nya ini bakal selalu kasih perhatian sama dia" Katanya sambil mencubit pelan pipi taeyong

"Udah ya? kita masuk oke?"

Taeyong pun akhirnya mengangguk kedunya saling menatap

"Makasih sayang"

"My pleasure  sayangkuuu"

Keduanya kembali berpelukan namun beberapa saat pelukan keduanya terlepas saat mendengar teriakan beomgyu dari dalam.

ketik 1 untuk lanjut hari iniiii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ketik 1 untuk lanjut hari iniiii

Bertaut | JungFams ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang