"aku tau mama ga sayang sama aku, karena mama cuman sayang sama dia"
"kamu jangan egois, mama kaya gini kare-"
"KARENA APA MA?!"
"KAMU BERANI BENTAK MAMA HAH???"
Plakkk
pipi kanannya kini terasa panas setelah mendapatkan tamparan dari seseorang yang telah melahirkannya kedunia.
"bahkan sekarang anda sudah main fisik sama saya? sebegitu gak sukanya anda sama saya?"
"lee, maa-"
"aku benci sama mamaa"
"bubuu"
taeyong tersadar dari lamunannya saat seseorang memanggilnya sambil menepuk pelan pundaknya. kertas yang tadi ia baca, ia sembunyikan dibelakang badannya.
"bubu ngapain bengong disini deh?" tanyanya
"bubu gak bengong. kamuu, tumben udah bangun?"
"iyaaa hehehe beomgyu sengaja pasang alarm jam 4, mau bantuin bubu buat sarapan"
"gausah, bubu bisa buat sendiri"
taeyong melihat sang anak mengangguk pelan
"tapi bubu pasti buatnya cuman untuk sungchan hyung kan? nahhh kalau gitu, gyu buat untuk ayah sama hyung hyung yang lain"
"maksud kamu apa? kamu pikir saya gak mampu buatin sarapan untuk kalian semua? saya ini istri juga ibu ya berarti buat sarapan untuk kalian itu tugas saya. kamu gausah ikut campur lebih baik kamu belajar yang bener supaya bisa ikut olim kaya sungchan. kamu udah ucapin selamat atau kasih semangat buat dia? contoh dia, dia gapernah buat saya marah justru dia selalu buat saya bangga"
Beomgyu tak mampu lagi menahan tangisnya, niatnya bangun pagi seperti ini untuk membantu sang bubu agar bubunya itu juga memberikannya perhatian lebih namun lagi lagi ia malah mendapat omelan atau perkataan yang membuat hatinya sakit.
setelah itu Beomgyu pergi meninggalkan taeyong, sejujurnya taeyong memang benar benar kesal dengan beomgyu, ia seperti tengah menyepelekan tugas dirinya sebagai seorang istri dan ibu sampai tak sadar ia meremat kertas yang ada digenggamannya kemudian membuangnya ketempat sampah.
🫀🫀🫀
disini beomgyu berada, ia tak kembali ke kamarnya melainkan ia malah pergi ke kamar jaehyun. jaehyun masih bergulung dengan selimut diatas kasur yang berantakan. beomgyu mendekat lalu merebahkan dirinya disamping sang ayah.
'gyu bersyukur masih punya ayah yang masih sayang sama gyu'
tiba tiba beomgyu memeluk tubuh jaehyun dari samping kemudian ia menangis dan tentu saja hal itu dapat membangunkan jaehyun dari tidurnya.
"loh? anak ayah ini kenapa?" tanya jaehyun dengan panik dan suara yang masih serak khas bangun tdiur
jaehyun perlahan mendudukkan dirinya, ia membalas pelukan anak bungsunya itu yang masih saja menangis dalam pelukannya.
"ayahh tadi gyu mimpi buruk, gyu takut, ayah" ucapnya bohong
"astaga ayah pikir kenapa hm. sudah gak apa apa ada ayah disini sekarang"
"ayah janji kan bakal sama gyu terus?"
"promise little boy, why?"
"gyu takut, gyu cuman punya ayah, gyu gamau sendiri"
"kamu gak sendiri, ada ayah, ada bubu, sama hyung hyung okey?"
'tapi sebenarnya bubu yang buat gyu takut kaya gini ayah. Mulai sekarang bubu bakal terus jadi mimpi buruk buat gyu'
beomgyu mengangguk menanggapi pernyataan jaehyun. tangisan beomgyu perlahan mereda, hingga pada akhirnya jaehyun menyuruh beomgyu untuk mandi dan bersiap siap pergi ke sekolah.
🫀🫀🫀
"good morning love" jaehyun yang baru datang langsung mendekati taeyong dan membubuhkan banyak kecupan di wajah sang istri.
"jaeeee diem dulu aku lagi masak nihhh"
"wow? are you serious? hari ini kamu masak banyak banget ada apa sih hm?"
"gada apa apa sih, aku cuman pengen aja masak banyak buat suamiku tercinta sama perintilannya"
jaehyun tertawa mendengar ucapan taeyong
"anak anak udah bangun?" tanya jaehyun, kini dia sudah duduk di meja makan dengan taeyong yang masih menata makanan
"mark tadi udah aku bangunin tapi katanya nanti aja soalnya dia kelas siang, jeno juga udah dia lagi mandi, kalau sungchan paling sebentar lagi turun"
"beomgyu?"
taeyong melirik kearah jaehyun
"apa?" tanya taeyong
"beomgyu gak kamu bangunin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertaut | JungFams ✓
Fiksi PenggemarWarn! bxb | mpreg | angst Beomgyu ingin Taeyong menyayanginya sama seperti saat ia menyayangi Sungchan. "Kalau bisa aku mau nuker diri aku sama Sungchan" "Konyol"