B. Z. 5

666 33 0
                                    




Maaf lama up nya🙏🙏

Jangan lupa vote, coment dan like nya ya🤗
Sehat selalu Semoga suka cerita nya🌹

Selamat membaca....

_________________________________

Wajah eizi mendongak mendengar suara kei" Huwee hikss "

Ya orang yang kei temui adalah eizi. Entah apa yang di lakukan anak itu sampai menangis di dalam kamar mandi.

Tidak mungkin eizi menjadi korban Bullying di sekolah. Karna dia sendiri tau bahwa keamanan eizi terjaga dengan ketat. Tidak ada yang berani membully eizi selain dirinya. Jika ada yang berani maka siap siap lah keluar dari sekolah. Bukan hanya itu nyawa mereka akan terancam.

Eizi memiliki tameng yang kuat selain keluarga Hiroaki yaitu akeno grandpa kei sendiri.

Huwee

Tangisan eizi kembali terdengar membuat kei menghela nafasnya kasar.

Bukan jawaban yang dia dapat. Malah tangisan membuat telinganya serasa mau pecah.

" Diam" Bentak kei dengan nada yang sedikit keras.

" Aku butuh jawaban bukan tangisan mu"

Tangisan eizi perlahan lahan mereda. Namun masih terdengar senggukan.

" Apa yang sedang kau lakukan di sini? " Tanya kei mengulang pertanyaan nya dengan menekan setiap kata.

" Hikss. Mm" Eizi berusaha menahan tangis.
" Zi... Zi hikss pipis"

Mendengar jawaban eizi semakin membuat kei pening. Apa susah nya tinggal kencing dia kan sudah di kmar mandi.

" Keluarkan. Tidak perlu menangis" Kesal kei memutar bola matanya malas.

" Hikss dia cudah kelual "

" Kalau sudah keluar kenapa masih menangis. Dasar bodoh"

Huwee tangisan eizi semakin kencang mendengar hinaan kei di akhir.

" Kei yang bodoh. " Teriak eizi membalas ucapan kei.

Kei tersentak kaget mendengar teriakan eizi. Ini pertama kalinya eizi meneriaki nya. Bibir kei tersenyum kecil yang tidak bisa di lihat eizi.

" Hikss zi... Zi pipis celana"

" Ha? " Kaget kei tak percaya.

Kei menggeleng kan Kepala nya menatap datar eizi.

Awalnya kei ingin pergi mencoba tidak perduli. Namun entah kenapa dirinya sedikit merasa kasihan ketika melihat wajah eizi yang memerah karna terlalu banyak menangis.

" Telpon saja Zen" Ujar kei.

Kepala eizi menggeleng " Tidak bica. Tac zi macih di dalam kelas"

" Huh " Tidak ada pilihan kei mengangkat tubuh eizi.

" Kei mau membawa zi kemana? " Tanya eizi saat tubuhnya berada di dalam gedongan kei.

Eizi replek memeluk leher kei. Saat tubuhnya melayang masuk dalam pelukan kei.

Tidak ada jawaban kei membawa tubuh eizi keluar dari kamar. Tubuh eizi yang ringan bisa dengan mudah kei angkat. Tinggi eizi dan kei sangat jauh berbeda. Tinggi eizi hanya sebatas dada.

Kei menahan pantat basah kei agar tidak terjatuh. Posisinya eizi yang di gendong dengan posisi koala.

" Mm pantat zi bau pipis. Kei tidak pellu gendong zi. Zi bisa... "

Zen Zi ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang