B. z. 15

533 15 3
                                    



Sehat selalu besti biar bisa terus baca karya ku 🥰

Vote, coment dan follow ya besti jangan lupa🤗.



______________________________

.
.
.
.
.
.
.

Dapur yang selama ini tidak pernah di sentuh. Akhirnya tersentuh. Zuya terbangun karna merasa lapar. Karna tidak ada makanan dia berinisiatif memasak. Bahan makanan di dalam kulkas tidak ada hanya berisi minuman dan beberapa roti pengganjal perut.

Untung saja di bawah apartemen ada minimarket jadi dia bisa membeli bahannya terlebih dahulu. Ada telur, sosis, Indomie, beras dan bumbu dapur.

Tidak butuh waktu lama zuya berkutat di dapur dia sudah terbiasa memasak. Jadi dia tidak merasa kesulitan. Masakan nya hanya simpel. Kebetulan dia sangat menginginkan indomie goreng sosis dan Telor balado.

Saat sibuk menata makanan sebuah tangan melingkar di pinggangnya.
Tentu saja dia tau siapa orang itu.

Chup

Kecupan dipipi zuya dapatkan.

" Zen berhenti. Aku sedang menata piring " Tegur zuya tanpa melirik ke arah Zen.

" Ck sayang kenapa tidak membangun kan ku? " Kesal Zen melepaskan pelukan nya.

" Hah aku melihat mu tidur sangat lelap jadi aku tidak tega membangun kan nya. Lagi pula aku juga akan membangun kan mu setelah aku selesai masak. Ternyataa kamu sudah bangun sendiri " Sahut zuya

" Cuci wajah mu terlebih dahulu setelah itu makan." Ujar zuya setelah selesai menata makanan nya.

" Cucikan" Manja Zen

" Huh baiklah ayok" Tidak mau berlama lama akhirnya zuya mengalah mencuci wajah Zen dengan sabun pencuci setelah itu mereka kembali ke dapur untuk makan bersama.


" Emmm mie nya enak Zen suka" Puji Zen menikmati suapan zuya.

" Mau cocis" Zen akan bertingkah manja hanya dengan zuya.

Dulu sewaktu dia pacaran dengan lily dia tidak pernah seperti ini. Karna sifat lili yang selalu manja dan menuntut padanya. Bisa di katakan lili itu matre hanya memanfaat kan kekayaan Zen.

Berbeda dengan zuya. Zen mulai mengagumi sosok laki laki imut yang bersifat lemah lembut dan mandiri seperti zuya. Dia suka saat zuya selalu memanjakan nya. Sikap dominan nya hanya dia tunjukan di waktu yang tertentu saja.

" Yeay habis." Girang zuya senang melihat semua masakan nya habis di makan lahap oleh Zen.

" Enak Zen suka. Lain kali masakin Zen lagi ya"

" Mm tentu saja"

" Oh iya uang nya nanti aku ganti ya sayang"

" Uang apa? " Beo zuya tak paham.

" Ini semua pasti uang mu kan sayang?. "

" Astaga jangan berlebihan seperti itu Zen. Aku tidak merasa keberatan. Lagipula kau sudah sering memberi ku banyak makanan dan sekarang gantian aku yang memberi. Ini tidak ada apa apanya. Pemberian mu jauh lebih banyak dari ini. "

" Tidak boleh. Kau tidak boleh mengeluarkan uang jika dengan ku. Pokoknya aku akan mengganti nya nanti. Aku akan mengirim nya ke rekening mu nanti. "

Jangan heran dari mana Zen mengetahui rekening zuya. Waktu itu zuya sedang sakit dan dia menginap disana. Kesempatan itu dia ambil. Dia membongkar berkas milik zuya dan menemukan buku rekening zuya. Sejak itu sebulan sekali dia mengirim kan zuya uang sekitar 5 juta atau lebih. Beda dengan gaji zuya lagi.

Zen Zi ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang