B. Z. 16

549 21 3
                                    



Hai besti ikuti terus ya karya ku. Maaf cara penulisan nya kurang rapi🙏🙏.

Sehat selalu dan selamat membaca 🤗.

Follow, vote, coment, dan share ya besti 🥰.



___________________________________

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Rumah keluarga Hiroaki saat ini sedang ramai. Matsu dan saru sangat senang karna ryota dan Hiro yang menyambut nya dengan hangat. Tak ada kecanggungan diantara mereka.

" Matsu, saru ayok sayang bersihkan tubuh nya. Biar kita makan. Mommy kedinginan " Ryota mengambil baju mantel untuk Matsu dan saru juga.

" Iya mommy" Jawab mereka patuh. Mereka menghampiri ryota menerima mantel itu dari tangan ryota.

" Baju nya sudah mommy siapkan di kamar. Nanti selesai mandi langsung turun makan ya sayang. Jangan lupa pakai minyak telon nya ya biar perutnya ndak masuk angin. " Ujar ryota lembut.


Ya saat ini ryota, Matsu dan saru tadi mandi kolam. Mereka bermain bersama sedangkan Hiro di ruang tamu menonton TV .



Zen dan zuya sudah sampai di depan Rumah keluarga Hiroaki. Sekitar 10 menit mereka lamanya di depan pintu.

" Ayok jangan takut " Zen menarik tangan zuya pelan.

" Huh tunggu aku sangat merasa gugup" Zuya menghembuskan nafasnya secara berulang kali.

" Kak Zen. Zuya"

Zen dan zuya menoleh kebelakang melihat kei dan eizi .

" Kei. Eizi"

" Kenapa hanya diam di depan pintu. Ayok masuk " Eizi membuka pintu rumah.

" Ayok" Ujar Zen lembut menarik tangan zuya masuk kedalam.


Di dalam rumah ryota menyuapi Matsu dan saru makan. Mereka berdua sempat menolak tadi merasa tak enak hati. Tapi ryota memaksa. Dan berakhir mereka berdua di suapin.

" Tinggal bersama mommy ya sayang mau kan? " Ujar Ryota lembut.

" Mo... "

" Baby kita perlu meminta izin kakaknya terlebih dahulu" Sela Hiro.

" Eugh tapi mommy mau Matsu dan saru disini. Mommy kesepian. " Ucap ryota sedih.

" Kan ada aku baby"

" Huh tapi itu berbeda. Mommy rindu mengasuh anak. Eum kenapa lion, kenzo dan oshi cepat sekali dewasa nya"

Melihat raut wajah istrinya yang sedih membuat hiro merasa kan sedih juga. Mengingat dimana mereka yang bersama mengasuh anak mereka dengan senang. Rumah besar ini sekarang jarang sekali terdengar suara tangis dan tawa.

" Kamu benar baby. Huh tak ada lagi tawa dan tangis mengisi rumah kita. Hanya kita berdua. Tidak terasa waktu cepat berlalu anak anak kita sudah memiliki keluarga masing masing. " Timpal Hiro.

Matsu dan saru hanya diam mereka bisa melihat raut kesedihan terpancar di wajah keduanya.

" Omah opah hikss"

Mereka semua menoleh ke asal suara.

Eizi menangis menghampiri ryota memeluk nya erat.

eizi, Zen, kei dan zuya mendengar semua cerita ryota dan Hiro tadi.

Zen Zi ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang