"Di Balik Pohon"
**
Satria kini sedang berada di balkon kamar nya. Ia masih tak habis pikir, Sakyla telah memenuhi pikirannya.
"Gue harap lo tetap seperti ini Kyl" ucap Satria melihat foto Kyla dalam hp nya.
Flashback On
"Yola, lo harus jelasin ke gue" ucap Satria dibawah air hujan yang deras.
"Udah gue jelasin, gue udah muak sama lo Sat. Gue gak mau hubungan kita gini-gini terus, gue capek" jawab cewek yang bernama Yola itu.
"Apapun bisa gue ke kasih buat lo, tapi kenapa harus gini sih Yol. Gue kurang apa?" tanya Satria.
Yola menggelengkan kepala, ia tak habis pikir, dirinya benar-benar jahat.
"Maafin gue Satria, gue terpaksa lakuin ini. Ada yang lebih penting dari hubungan gue sama lo, dan gue gak bisa se egois ini" batin Yola menangis.
"Gue mohon Yol, gue mohon jangan tinggalin gue".
Satria masih tetap memohon pasa Yola, ia mencoba berlutut pada Yola.
"Keputusan gue udah bulat, sorry Sat".
Flashback Off
Satria menggeleng setelah kembali mengingat kejadian itu, yang sangat disayangkan oleh Satria, Yola melakukan itu hanya karena sebuah materi.
"Dan gue harap, gue gak ketemu lagi sama lo Yol".
•••••
Di lain tempat...
Nuansa kamar pink pastel, di atas kasur, seorang gadis sedang asik membaca buku.
Ia terhenti saat membaca sebuah kalimat
"Jadilah rumah ternyaman untuk orang yang kamu sayangi".
Kyla menatap langit-langit kamar nya, lampu bintang dan bulan berkelip-kelip. Angin sejuk berhasil masuk kedalam kamarnya, karena ia sengaja tidak menutup jendela.
"Aku harus jadi rumah ternyaman untuk kak Satria" ujar nya.
"Sedikit demi sedikit kak Satria mulai terbuka, ia mulai berani menjelaskan, apa pun itu".
Kyla sudah menaruh hatinya dalam untuk Satria, apapun akan ia lakukan sepertinya.
"Tetap seperti ini ya kak, jangan pergi" batin Kyla.
•••••
Jam menunjukkan pukul 07.00, gadis cantik ini baru saja beres dengan ritual nya, polesan pink di pipi nya tidak begitu menonjol, terlihat natural.
Hari ini memang ia sedikit terlambat berangkat ke sekolah, karena sedang ada acara di sekolahnya.
Tokk... tok..
Suara ketukan pintu membuatnya lebih terburu-buru.
"Kyla, udah siap?" tanya seseorang dibalik pintu.
"Udah bunda, sebentar" jawab nya.
"Cepet ya, ayah udah nunggu di mobil nak" ucap nya lagi.
Mendengar ucapan bunda nya seperti itu, ia langsung beranjak dari kursi dan menggendong tas nya, tak lupa dengan sweater nya
Kyla menuruni anak tangga, sudah beberapa hari ia tidak melihat kakak nya, karena kakaknya sedang berada diluar negeri, entah ada urusan apa.
"Bunda, Kyla berangkat ya, Assalamualaikum" ucap Kyla mencium tangan bunda nya.
Santi tersenyum, "Waalaikumsalam" jawab nya.
•••••
Sesampainya di sekolah Kyla langsung menuju kelas nya, dari gerbang sampai parkiran ia tidak melihat motor Satria.
Saat akan menaiki tangga, Kyla melihat salah satu sahabtnya Satria, ia bertujuan untuk menanyakan keberadaan Satria. Belum sempat menaiki tangga, Kyla di tarik oleh seseorang menuju bawah tangga.
Ia kaget, karena tarikan itu Kyla hampir saja jatuh untung Kyla bisa menahan. Ia melihat ke samping, siapa orang yang sudah menariknya.
"Kak Satria, kenapa tarik-tarik sih?" ucap Kyla.
"Aku hampir jatoh tau" lanjutnya.
"Sorry, abis nya dari ruang guru gue panggil-panggil lo ga nengok Kyl" ujar nya.
"Di parkiran aku gak liat motor kak Satria, kapan dateng?" tanya Kyla.
"Gue ada di belakang mobil lo, gue kesiangan, tadinya gue mau jemput lo pas di pertigaan mau ke rumah lo, gue liat mobil lo baru keluar" jelas Satria.
"Ya udah, sarapan gak?" tanya Kyla.
"Udah".
"Ya udah, masuk kelas dulu kak" suruh Kyla.
"Oke" jawab nya.
Mereka tidak menyadari dari saat Satria menarik tangan Kyla, ada seseosang yang memperhatikan mereka.
"Gue gak akan biarin lo berdua bahagia di atas penderitaan gue" ucap seorang gadis di balik pohon
•••••
Happy reading!!!
Jangan lupa vote ya, sehat selalu readers🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
SATRIA [ ON GOING ]
Teen FictionCuek, bad boy, memiliki masa lalu pahit membuat dirinya menjadi seseorang yang bersikap acuh terhadap orang lain. Most wanted di SMA ternama siapa yang tak kenal dengan SATRIA AKSAMANA. Mempunyai paras cantik, pintar, siapa yang tidak tergiur denga...