"Selamat Membaca"
•~ΔΔΔ~•
Rara yang sedang tertawa tawa tidak jelas saat ia berjalan kearah kelasnya pun terhenti saat melihat beberapa pria yang sedang memukuli seorang pria.
"Bugh.. Bugh.." suara pukulan.
"m-maaf b-bos ampuni saya" pria yang dipukuli itu terus memohon, rara yang melihat hal itu tidak bisa tinggal diam ia ingin membantu pria itu tetapi ia terhenti saat salah satu mereka berkata.
"bos telfon, diam" salah satu dari orang orang itu sedikit menghindar dari mereka dan yang lain pun berhenti memukuli lelaki remaja itu.
"halo boss" salah satu dari ornag itu menjawab telpon itu.
"bagaimana gadis itu?" seseorang disisi lain yang bisa dibilang boss besar dari orang orang berpakaian hitam itu berbicara.
"dia masih bersekolah boss, kami akan melancarkan aksi disaat dia pulang nanti" salah satu orang berpakaian hitam itu menjawabnya.
"jika kalian gagal, kalian akan tau akibatnya" kata kata itu berhasil membuat sang pengangkat telpon pun gemetar dan meneguk ludahnya kasar.
"b-baik boss" orang berpakaian hitam itu menjawab lalu telepon dimatikan oleh bossnya.
"nanti saat gadis itu pulang kita akan melancarkan aksi, jangan gagal atau boss akan memenggal kepala kita" semua yang berada disitu meneguk ludah kasar dan mengangguk paham.
"gadis?" rara kebingungan dengan perkataan mereka dan dia mengamati orang orang itu, dia seperti mengenal mereka, tak disangka saat dia memperhatikan mereka dia melihat sebuah tato dileher salah seorang berpakaian hitam itu, "tato naga".
"tato itu" rara memundurkan diri tak percaya dengan apa yang dia lihat, ia menelpon Quen untuk memberitahu kan bahwa orang orang itu adalah anak buah dari musuh Quen yang sedang mereka cari hingga saat ini, rara pun menelpon Quen hingga saat telpon diangkat, Quen langsung berkata.
"kenapa?" Quen berkata dari seberang telepon.
"vio, mereka disini" rara berkata dengan nada bergetar karna dia takut bahwa dia akan ketahuan dengan mereka dan benar saja saat dia memundurkan diri ia tak sengaja menyenggol benda yang berada disitu hingga membuat bunyi keras yang menimbulkan orang orang berpakaian hitam itu menengok kearahnya.
"wah wah kita ada mainan disini" seorang pria itu maju kearah rara dengan senyuman miringnya yang membuat rara memundurkan diri dan bergetar hingga handphone yang digenggamnya pun terjatuh.
"vio.... Tolong gw" dia berkata pelan dengan nada yang bergetar sebelum hanphone yang dipegangnya terjatuh ke tanah, Quen yang mendengar itu pun khawatir.
"ra lo dimana? Gw kesana ra?" tidak ada jawaban dari rara saat telepon itu masih menyambung.
"sial! Sial!" Quen keluar dari kelasnya dengan wajah marah disaat guru sedang mengajar, guru itu pun hanya menggeleng geleng kepala dan tidak menegurnya, karna jika dia melakukannya dia bisa bisa habis dipecat, leo yang melihat hal itu pun izin keluar kelas untuk menyusul Quen.
"tunggu gw ra" Quen berjalan sembari melacak keberadaan rara dan dia berhasil, dia pun berlari kearah tempat itu, leo yang melihat itu sedikit bingung dengan Quen yang pergi ketempat yang sangat aneh.
GUDANG SEKOLAH
"lepasin gw sial" rara yang diikat disebuah kursi itu mencoba memberontak ingin melepaskan dirinya dari jeratan tali ini.
"diam sial!" salah satu pria itu menampar wajah rara yang membuat sudut bibir rara sobek mengeluarkan darah.
"shh... Kalo vio datang kalian akan mati!!" rara berteriak keras menatap orang orang itu dengan wajah marah, orang orang itu pun hanya tertawa menatap rara yang sedang di ikat itu.
"hahaha dimana gadis yang kau sebut itu hah! saya tidak takut, hanya gadis kecil" dia mengatai Quen dan mencengkeram dagu rara dengan keras membuat rara meringis dan meneteskan air mata, saat satu air mata menetes kebawah tiba tiba pintu ditendang dengan kuat yang membuat orang orang disitu pun menengok kearah pintu.
"sial lo hah!! Berani lo sentuh dia!" Quen berjalan kearah orang yang mencengkeram dagu rara, orang itu pun melepaskan cengkermannya lalu ingin melawan Quen, tetapi dia kalah cepat dengan Quen yang sudah menendang perutnya hingga dia terpental jauh dan langsung tak sadarkan diri, orang orang yang melihat itu pun gemetaran dan meneguk ludahnya dengan kasar.
"ra lo gak papa?" Quen menghampiri rara dan melepaskan tali yang mengikat tubuhnya.
"vio gw takut" rara memeluk Quen dan menangis, Quen membalas pelukannya dan menatap rara, dia terkejut saat melihat bibir dan pipi rara yang terluka.
"ck, sial!" rara menatap orang orang itu dengan tajam dan tiba tiba mata vio menjadi berwarna merah dan sikap Quen menjadi berubah.
"hahahah, akhirnya gw keluar setelah sekian lama terkurung" Quen tertawa dan suaranya berubah, rara yang melihat hal itu pun terkejut saat Quen seperti itu.
"angeline..." Rara berkata pelan dan menatap Quen yang sudah mengeluarkan pisau lipat yang selalu ia bawa dari sakunya, rara yang melihat hal itu pun membelalakkan matanya.
"angeline jangan!!!" rara berusaha mengendalikan angeline yang menguasai tubuh Quen, Quen/angeline menuju kesalah orang orang itu dengan tersenyum miring membawa sebuah pisau ditangannya.
Angeline/alter ego Quen dia sudah berada di tubuh Quen sejak ia masih kecil karna sejak kejadian itu Quen mempunyai angeline didalam tubuhnya dan hanya orang tertentu yang dapat mengendalikan Quen sejauh ini hanya arzi lah yang dapat mengendalikan Quen tetapi terkadang itu pun tidak terlalu mempan.
"hahaha kalian akan mati ditanganku hm" Quen/angeline tertawa menatap mereka dengan senyuman miring, leo yang melihat itu pun paham bahwa itu bukan Quen, dia langsung masuk dan berteriak.
"Quen!" Leo berbicara sembari menatap Quen dengan wajah terkejut, Quen tidak menggubris panggilan leo dan hanya fokus pada orang orang itu.
DI SISI LAIN
Devan yang sedang berjalan ingin menuju kantin pun tak sengaja mendengar suara kegaduhan dari dalam gudang sekolah, ia yang tidak terlalu kepo pun hanya ingin beranjak berjalan tetapi ia terhenti saat ada yang berteriak nama Quen.
devan langsung beranjak masuk ke gudang sekolah itu dan betapa terkejutnya ia melihat Quen yang memegang pisau dan beranjak menuju orang orang berpakaian hitam itu dengan senyum miringnya.
"vio..." devan berkata pelan dan sangat terkejut melihat Quen/angeline seperti ini.
•~ΔΔΔ~•
"Jangan lupa vote ya!"
"Terimakasih"
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE OR LOVE? [END]
Детектив / ТриллерJangan lupa vote ☆☆☆ Hate or Love? cerita tentang gadis yang sering bertemu dengan seorang pria yang malah membuat mereka saling membenci tetapi akhirnya berujung saling mencintai. apakah kebencian akan kalah oleh perasaan cinta mereka? 🚫HASIL KARY...