HATE OR LOVE? [END]

PART 27

"Jangan pernah sekali pun kamu

terlalu mempercayai orang lain karna 

bayanganmu sendiri saja dapat menghianatimu"

BabyStarr07

"Selamat Membaca"

•~∆^^∆~•

"Alex, besok kamu harus melancarkan aksimu saat di camping" nugraha mencoba menghasut putranya itu untuk melancarkan aksinya kembali, tetapi alex menjadi sedikit bingung antara ingin mengikuti kemauan ayahnya atau melindungi sahabatnya, alex pun hanya berdiam saja menatap ke lantai dengan pikiran yang sangat berantakan memikirkan semua ini.

"Jawab alex! Apa kau kehasut oleh gadis kecil itu?!!" Nugraha berkata keras menatap kearah alex dengan pandangan tajamnya, alex yang mendengar hal itu pun menatap balik ayahnya.

"Ayah hentikan semua ini! Apakah ayah tidak bisa memaafkannya? Mengapa ayah sangat membenci Vio dan keluarganya?!" Alex yang sudah sangat muak dengan ayahnya ini pun sedikit berkata keras kearahnya, nugraha yang melihat hal ini pun mengepalkan tangannya seperti ingin meninju wajah alex.

"Kau ingat bukan bahwa gadis itulah yang membunuh bundamu alex!!!" Ayahnya berkata dengan suara yang sangat keras, alex menggeleng kearah ayahnya.

"Ayah! Kita masih belum menemukan bukti bahwa vio lah yang bersalah!!" Alex berteriak keras kepada nugraha yang membuat nugraha lepas kendali.

"Diamlah anak sialan!!" Nugraha meninju pipi alex dengan kuat yang menyebabkan alex tersungkur dilantai dengan luka di sudut bibirnya.

"Jika kau tidak ingin melanjutkan..." Nugraha berhenti sejenak dengan perkataan nya.

"Saya yang akan langsung turun tangan" lanjut nugraha berkata sembari beranjak pergi dengan wajah tegas dan dinginnya, alex yang mendengar hal itu pun mencoba menghentikan ayahnya, alex sangat tau jika ayahnya yang sudah turun tangan maka dia tidak akan segan segan untuk menghabisi musuh nya meski itu harus dengan mengorbankan nyawa orang yang ia sayangi.

"Ayah tidak, tolong jangan lakukan itu kepada vio!!, Dia tidak bersalah yah" alex mencoba bangkit dan mengejar ayahnya tetapi dia terjatuh lagi akibat merasakan pusing dikepalanya akibat pukulan ayahnya yang sangat keras, tak disangka semua itu dilihat oleh bi ima pengasuh Quen sejak kecil, Quen meminta tolong untuk menyuruh bi ima pergi kerumah alex karna Quen merasa tidak enak hati memikirkan sahabat kecilnya ini dan benar saja kejadian ini terjadi menimpa alex.

"T-tuan alex... Anda tidak apa" bi Ima yang langsung membantu alex berdiri itu pun membuat alex sangat terkejut dan tak bisa berkata kata.

"A-apa bi ima mendengar semuanya..." Alex membatin dan semakin gelisah di saat memikirkan hal ini.

Bi ima membantu alex berdiri lalu meletakkan nya disofa, bi ima langsung mencari kotak obat lalu mengobati alex dengan perlahan, saat di obati alex hanya memandang bi ima dengan wajah gugup dan khawatir, bi ima yang merasa dipandang itu pun paham akan pemikiran alex saat ini.

"Tenang tuan, saya tidak akan memberitahu non vio tentang hal ini, tetapi saya mohon jangan terlalu lama menyembunyikan hal ini tuan, kasian non vio" bi ima berkata pelan dengan terus mencoba fokus untuk mengobati luka alex, alex pun hanya mengangguk dan setelah bi ima selesai mengobatinya alex langsung menunduk memikirkan perkataan bi ima.