⚠️MAAF TYPO BERTEBARAN
DIMANA MANA!!⚠️⚠JANGAN LUPA VOTE YA!!⚠
"Selamat Membaca"
•~∆^^∆~•
Quen terkejut disaat ia berada disebuah ruangan yang sangat gelap dan yang lebih dikejutkan ya lagi ia sedang diikat disebuah kursi.
"sialan! gw dimana..." Quen memberontak dan mencoba melepaskan ikatan itu tetapi ikatan itu sangat kencang, saat ia sibuk mencoba melepaskan ikatan itu tiba tiba pintu terbuka dan menunjukkan seorang pria paruh baya dengan beberapa anak buahnya, Quen mengkerutkan dahi menatap pria itu ia seperti pernah melihatnya tetapi dimana.
"gw kayak gak asing sama orang ini..." Quen mencoba mengingat ingat orang itu sembari menatapnya dengan tajam.
"siapa anda?" Quen berkata dan menatap pria paruh baya itu dengan tajam.
"kamu tidak mengenalku gadis kecil?" pria paruh baya itu tertawa dan mendekati Quen dengan seringai yang tercetak diwajahnya, perkataan pria itu berhasil membuat Quen mengkerutkan dahi.
"apa aku perlu mengingatkanmu tentang siapa aku, gadis manis?" pria itu terus tertawa dan beberapa anak buah yang bersamanya itu pun ikut tertawa juga.
"perlihatkan padanya" pria paruh baya itu berkata dan memberi kode kepada anak buahnya agar melakukan perintahnya.
Quen mengkerutkan dahi melihat kesebuah layar proyektor yang dinyalakan salah satu anak buah dari pria itu, satu video membuat ia membelalakkan mata dan beberapa bulir air mata berhasil keluar dari mata Quen, pria paruh baya itu senang melihat reaksi Quen dan ia hanya tersenyum miring menikmati semua ini.
"ayah..." Quen berkata pelan melihat kejadian dalam video itu, didalam video itu terdapat beberapa orang yang menyiksa dan menembak seorang pria dan pria itu adalah ayahnya Quen.
"bagaimana gadis kecil? kau mengingat semuanya?" pria itu bertanya sembari tertawa senang melihat penderitaan Quen saat ini, seluruh anak buahnya terus saja memutar video tentang ayahnya itu, Quen mengepalkan kedua tangannya menahan Angeline yang sedari tadi ingin keluar, sudah lama sekali Angeline tidak keluar dari tubuh Quen dan sekarang Angeline sangat marah akibat perlakuan mereka terhadap Quen sedari tadi.
"vii gw mau keluar, gw gakuat ngeliat Lo diginiin!" Angeline berkata dengan telepati kepada Quen, Quen menggeleng geleng kan kepala.
"jangan kalo Lo keluar semuanya akan hancur lin..." Quen membalas perkataan Angeline, semua orang yang berada disitu terdiam saat mendengar perkataan Quen, tetapi berbeda dengan pria paruh baya itu ia langsung tertawa ketika melihat Quen berbicara sendiri.
"ahaha... ada apa gadis kecil? kau sudah gila kah?" pria paruh baya itu berkata dengan tertawa terbahak bahak dan diikuti oleh semua anak buahnya yang berada ditempat itu.
"vii izinin gw buat ambil ahli tubuh Lo!" Angeline masih saja bersikeras ingin mengambil ahli tubuh Quen, Quen hanya diam dan menahan amarahnya yang sudah diujung batas.
"gak lin, kalo Lo keluar semua bakal berantakan" Quen berkata didalam hati dengan mengepalkan kedua tangannya sembari memejamkan mata.
"ada apa dengan gadis kecil ini?, apa dia sudah menjadi gila?" semua anak buah pria itu tertawa mendengar perkataan salah satu pria yang berada disitu.
DI SISI LAIN
"kamu dimana vii..." Devan berkata lirih sembari mempercepat laju motornya melebihi rata rata.
alex dan gengnya yang sedang mengendarai motornya dengan santai itu pun terkejut saat melihat Devan menyalip mereka.
"sial! berani beraninya orang itu..." salah seorang anggota gengnya itu pun mengumpat didalam hati tetapi Alex hanya mengkerutkan dahinya.
"Vano?..." Alex berkata sembari mengawasi motor yang menyalipnya tadi setelah ia mengenali bahwa itu benar Devan ia langsung memberitahu teman temannya untuk mengikutinya.
"ikuti dia, sepertinya dia dalam masalah" Alex berkata dan diangguki seluruh anggotanya, ia dan anggotanya menancapkan gass motornya melebihi rata rata mencoba mengejar Devan.
"ini arah ke..." Alex bergumam didalam hati karna arah yang Devan tuju adalah tempat yang sangat ia kenali.
"vii tunggu aku, aku Dateng" Devan berkata didalam hati sembari mencengkeram erat pegangan motornya, disisi lain Alex yang masih mengikutinya kehilangan jejak Devan karna Devan terlalu cepat dibandingnya, jadi ia berhenti sejenak dan berfikir, anggotanya yang melihat hal ini pun berhenti juga menatap kearah Alex yang sedang berfikir.
"apa dia ketempat itu?.." Alex. bergumam sembari menatap jalan dan berfikir tempat yang ia pikirkan.
"kenapa Lex?" salah satu anggotanya berkata sembari menatap Alex yang kebingungan, Alex hanya menggelengkan kepala dan berkata.
"kalian pulang saja ini sangat berbahaya" Alex berkata saat ia sudah yakin bahwa Devan pergi ke tempat itu karna daerah ini bukan daerah yang ia selalu tuju, semua anggota nya saling pandang disaat Alex berkata seperti itu.
"gak bisa gitu Lex, kita ini keluarga dan jika Lo ada masalah berarti itu masalah kita juga, iya kan guys?" salah satu anggota yang sangat dekat dengan Alex berkata dan yang lain mengangguk sembari saling bersaut.
"iya bener itu" semua anggotanya berbicara secara serempak, Alex hanya bisa tersenyum melihat anggotanya sangat peduli kepadanya seperti ini, akhirnya Alex mengangguk dan mereka kembali pergi kearah tempat tujuan.
•~∆^^∆~•
"Terimakasih"
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE OR LOVE? [END]
Mystery / ThrillerJangan lupa vote ☆☆☆ Hate or Love? cerita tentang gadis yang sering bertemu dengan seorang pria yang malah membuat mereka saling membenci tetapi akhirnya berujung saling mencintai. apakah kebencian akan kalah oleh perasaan cinta mereka? 🚫HASIL KARY...