"Bisa ga sehari aja kamu ga usah ikut balapan! gak ada guna_Nya Len!" Seru seorang pria paruh baya dengan nada tinggi.
Seorang gadis berambut ikal terlihat santay saja meskipun sang ayah saat ini tengah marah besar.
"Liat anak nya bu Sulis dia masuk pesantren dan sekarang dia sudah menjadi anak yang baik dan shalihah sedangkan kamu?..ayah malu Len, punya anak seperti kamu!" Pria paruh baya itu bernama Adrean dia ayah gadis yg sering ikut balap liar dan berlagak tomboy, gadis tersebut bernama Alena Putri.
Alena tak mendengarkan sang ayah ia dengan santay_Nya melewati sang ayah begitu saja.
Dengan cepat tangan sang ayah mencekal pergelangan sang putri "awas saja jika besok di ulangi! ayah ga bakal segan segan motong uang jajan kamu!", Tekan pria paruh baya itu seraya menunjuk putri bungsu_Nya.
Alena mempunyai Kakak perempuan bernama Serly yang kini berusia 23 tahun dan belum menikah, sementara Alena kini berusia 19 tahun.
Mereka mempunyai ibu bernama Seri Hidayati yg kini genap berusia 40 tahun.
Alena menepis tangan k3k4r tersebut dengan jauh dari kata lembut.
Ia memutar bola mata malas lalu mulai melangkah kan kaki meninggalkan sang ayah.
"Alena!" Teriak Adrean yg kini wajah_Nya mulai memerah karena emosi yg kini telah mulai memuncak namun, Alena tak menghiraukan_Nya sama sekali.
Sang istri menghampiri_Nya dan berkata", sabar abi mungkin Alena masih membutuhkan waktu.." wanita paruh baya itu mengelus lembut lengan sang suami.
Adrean menghela nafas kasar.
Alena kini berada di kamar di temani handphone_Nya.
Ia menschroll beranda YouTube dan tak sengaja mata_Nya tertuju kepada sebuah Vidio seorang ustadz yang tengah mengaji tangan_Nya bergetar menekan Vidio tersebut.
Terdengar lantunan merdu dari Vidio tersebut seorang pemuda tampan....