"Kenapa? apa kah Lena ada melakukan kesalahan?" Tanya ayah Lena berhasil membuat emosi Alena memuncak karena di tuduh melakukan kesalahan.
Afras menggelengkan kepala dengan senyum tipis terukir di wajahnya"tidak. tujuan saya menikahkan putri anda dengan putra saya karena takut terjadi kesalah fahaman dan fitnah yang tidak_tidak, karena anak saya itu seorang ustadz, dan sebelum kejadian semalam putri anda pernah tak sengaja terjatuh ke dekapan putra saya. dan saat putri anda di pukul para preman dan hendak di cvlik, putra saya yang menolongnya dan membawanya ke rumah, saya tak mau nama baik keluarga kita semua tercoreng" terang Afras.
Afras menjelaskan semuanya. padahal sebenarnya, ia tak Sudi menikahkan putranya dengan sosok wanita yang auratnya terbuka dan sama sekali tak sopan. tetapi, ia berharap Alena bisa berubah setelah menikah dengan putranya.
"baik, saya setuju!" Seru Adrean berhasil membuat ke dua bola mata Alena membulat dengan kepala yang menggeleng kuat.
Ia belum siap menikah dan membangun rumah tangga sendiri, ia masih ingin menghabiskan waktu mudanya.
"Alhamdulillah" ujar Afras tersenyum.
"Maaf. jika boleh tau siapakah putra, anda?" Tanya umi Seri sopan.
"Rifqi!"
Degh
"Gak. gak mungkin ustadz, Rifqi" mata Serly kini mulai berkaca-kaca.
Umi Seri sedikit bingung mengapa putri sulungnya terlihat marah dan hendak menangis setelah mengetahui siapa lelaki yang akan menikah dengan Lena.
"Apa boleh, saya melihat fotonya jika ada?" Tanya Adrean.
"Oh, ada." Afras mengeluarkan benda pipihnya dari saku celananya lalu menunjukkan salah satu foto putranya.
Hati Serly semakin hancur setelah melihat foto tersebut, ia pun akhirnya lari ke kamar.
"Serly. mau ke mana, nak?" Tegur umi Seri yang tak di hiraukan oleh Serly.
"Aku tau kak, pasti kakak cemburu kan? Aku juga sebenernya gak mengharapkan pernikahan ini terjadi" batin Lena sembari menatap kepergian kakaknya.
....