Ia merasakan diri nya memang tak memiliki perasaan kepada ustadz Rifqi tetapi entah mengapa setiap ia mengingat ngingat nama nya dan mendengarkan suara nya pasti jantung nya seketika berdebar kencang apa lagi jika ia mengingat wajah nya yg tampan.
"tapi bagus sih kalo Lo ga ada perasaan sama dia,jadi nya saingan gw ga terlalu banyak deh" Serly tersenyum remeh."Helo!seorang Lena jatuh cinta sama seorang ustadz yg alim gitu?yg bener aja" Lena berusaha tersenyum meski ia sendiri bingung apa yg ia rasakan saat ini.
Skip aja malam nya.Di sebuah jalan yg terlihat gelap tetapi amat ramai,terdengar suara orang berteriak.
"Alice!Alice!"
"Reno!Reno!"
Ternyata mereka semua meneriaki ke dua manusia yg hendak balapan.
Lena hanya menatap ke dua peserta balapan tersebut dengan b1b1r cemberut ia merasa kecewa dan kesal karena tak bisa ikut balapan padahal sebelumnya ia sering ikut balapan dan mengalahkan seluruh peserta balapan mau pria dan wanita tetapi sekarang ia hanya bisa menonton saja.
"Coba aja kalo tadi gw ga nabrak tu ustadz pasti gw sekarang udah ikut balapan kayak hari hari sebelumnya!" Kesal Lena.
Alice membuka helm nya ia menjulurkan lidah ke arah Elena pertanda mengejek.
"Kurang ajar!" Kesal Lena mulai emosi.
Balapan pun akhirnya di mulai putaran demi putaran berlalu dan pemenangnya ialah Alice ia pun mendapatkan uang senilai lima juta.
"Huh, akhirnya gw menang!" Alice mengipas_ngipas kan beberapa lembar uang di hadapan Lena.
Lena segera beranjak lalu berlari meninggalkan keramaian itu.
"pasti Lo iri kan" Alice tersenyum licik.
Lena berlari menyusuri jalan setapak yang sepi.