"Nak, ini sudah takdir dari Allah. mungkin, jodoh kamu memang ustadz Rifqi. tetapi, mama sangat bahagia karena kamu akan segera menjadi istri seorang ustadz" umi Seri tersenyum bahagia hingga buliran bening mulai berjatuhan.
"Ma, jangan nangis." Lena memeluk tvbvh sang bunda.
Tak lama kemudian pengantin wanita pun duduk di samping pengantin pria, Ustadz Rifqi menatap calon pendamping hidupnya beberapa detik.
"Bisa kita mulai ijab kabulnya, sekarang?" Tanya pak penghulu dan di sahut anggukan kepala oleh ustadz Rifqi.
Ustadz Rifqi pun berjabat tangan dengan pak penghulu.
Deg deg deg
Jantung ke dua mempelai sama_sama berdetak kencang.
"Bismillahirrahmanirrahim, ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka Alena binti Adrean. bil mahril bi'adawati sholah, wa milyunuu rubiyyatin wa al_surah Ar_Rahman bil Al_Baqarah haalan."
Sejenak, pria itu terdiam.
"Qabiltu nikahaha watazwijaha bil mahril madzkur haalan." Sahut ustadz Rifqi dalam satu kali tarikan nafas.
"Bagaimana para saksi?" Tanya pak penghulu.
"Sah!" Seru seluruh para saksi.
"Alhamdulillah!"
Degh
"Benarkah. sekarang ini gw menjadi seorang, istri?" Lena bertanya dalam hati.
Mereka pun membaca kan doa untuk ke dua mempelai. setelah itu, Alena m3nc1vm punggung tangan sang suami.
Setelah itu, Ustadz Rifqi meletakkan telapak tangannya di ubun kepala sang istri lalu melantunkan sebuah doa yang hanya di dengar oleh Alena.
Alena menatap wajah tampan pria yang kini sudah sah menjadi suaminya, ia masih tak percaya jika ia kini sudah sah sebagai seorang istri.
Rencananya untuk menggagalkan pernikahan ini tak pernah berhasil. dan kini hobinya, yaitu balapan akan tandas di sini.
*****
Malam harinya lebih tepatnya pukul 19:20 malam, ke dua mempelai kini baru saja selesai melaksanakan shalat isya berjamaah.
Alena m3nc1vm punggung tangan sang suami dengan sangat lembut.