part16 (serly marah besar? bukan seorang adik lagi)

4 0 0
                                    

Akhirnya para keluarga dari ke dua mempelai memutuskan akan mengadakan acara pernikahan ustadz Rifqi dan Alena satu Minggu lagi.

Lena tak bisa berbuat apa_apa lagi, akhirnya ia menurut saja.

*****

Malamnya Alena memutuskan ingin mencoba membujuk sang kakak.

"kak aku mau ngomong sesuatu sama Lo." Alena berjalan menghampiri sang kakak yang kini tengah duduk di teras depan rumah seorang diri dengan tatapan kosongnya.

"Gw lagi males ngomong sama siapa_siapa" sahutnya malas.

Lena menghela nafas kasar"asal kakak tau, gw juga ga mengharapkan pernikahan ini terjadi!" Umpat Lena penuh penekanan.

"Lalu?" Tanya Serly tanpa menoleh sama sekali tatapannya masih lurus ke depan.

"Gw tau, pasti Lo marah dan cemburu kalo gw nikah sama ustadz Rifqi. karena, Lo udah lama suka dengan dia" Timpal Alena sementara Serly tak menyahut ia malah beranjak dari tempat duduk dan berjalan melewati Alena.

Dengan cepat Lena mencekal pergelangan lengan sang kakak"kak, dengerin penjelasan gw dulu ... " pintanya.

"Gw gak perlu penjelasan dari, Lo!." Serly menepis tangan sang adik dengan kasar, matanya terlihat memerah dan sembab mungkin ia sudah lama menangis.

"Kak, gw bakal usahain buat ngebatalin pernikahan ini!" Tegas Lena.

Serly menggeleng kuat"engga, mulai sekarang Lo bukan Adek gw! gw benci sama. Lo!." Pekik Serly, Setelah mengatakan perkataan yang berhasil membuat hati Lena tersayat, Serly pun bergegas pergi.

Dan mulai hari itu dan seterusnya Serly tak mau berbicara dengan Lena bahkan menatap wajahnya Lena saja malas, bisa di bilang mereka sekarang asing bagaikan orang tak kenal sama sekali.

****

Sehingga acara pernikahan pun berlangsung, tamu hanya orang terdekat dari keluarga ke dua mempelai.

Dan seluruh sahabat Alena tidak mengetahui tentang hal ini.

"Ma, Lena ga mau menikah sama ustadz Rifqi" rengek Lena bak anak kecil, sifatnya memang kekanak_kanakan jika bersama sang bunda.

....

ZiraaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang