"Awas aja kalo telat lagi" Fahila menunjuk kedua pria tersebut secara bergantian.
"Insyaallah, ga bakal!" Sahut ustadz Rifqi.
*****
"Sorry, gw hari ini ga bisa ikut nimbrung" ujar Lena di dalam telefon.
"Ck!kebiasaan!" Suara seorang wanita di balik telefon" mau ga mau ntar malam Lo ga boleh ikut balapan!", Ucap nya penuh penekanan.
Lena menghela nafas kasar. "hufh!iya iya serah Lo!"
Tut(panggilan pun di akhiri oleh Lena)
Lena melempar benda pipih yang ia pegang ke k4sur dirinya juga membanting tvbvhnya ke k4sur.
"Gara gara ustadz tadi, gw jadi ga boleh ikut balapan ntar malam!" Ucapnya menatap langit langit.
"Tampan...tapi ngeselin!"
Ceklek(suara pintu terbuka)
"Dek dek, sumpah Lo harus liat ini!" Seru Serly menerobos masuk.
"apa sih kak, bikin orang kaget aja!" Lena merubah posisinya menjadi duduk.
"Ya, mangap! Kakak mau ngasih tau kabar terbaru tentang ustadz Rifqi!" Ke dua bola mata Serly membulat.
"Apa?" Tanya Lena, apakah masalah tadi saat di jalan akan ustadz Rifqi sebarkan di sosmed sehingga viral.
Jika benar bisa gawat!
"nih ternyata kabarnya ustadz Rifqi jatuh cinta sama seseorang, yang memberi tahu kabar tersebut ialah ayah Handanya sendiri, jadi pengen tau deh siapa wanita yang ustadz Rifqi cintai selain ibunya" ucap Serly tersenyum.
"Lah Napa lu? lu naksir sama tu cowo?" Tanya Lena dengan alis terangkat.
"Siapa sih yang ga naksir sama cowo modelan gitu yang udah ganteng baik, faham agama sopan lagi, aw idaman deh" ucap Serly melompat lompat, "gw ga bisa ngebayangin gimana kalo gw jadi istrinya, aaa!" Serly kini malah teriak teriak.
"Dih, tinggi bener mimpi Lo! ntar jatuh sakit Loh" Ledek Lena tersenyum tipis.
"Suka suka gw lah, eh memangnya Lo ga naksir sama ustadz Rifqi?" Tanya Serly, Lena terdiam.
_